PENGARUH VOLUME ANGKER BAMBU TERHADAP KAPASITAS GAYA GESER SAMBUNGAN BALOK DAN KOLOM BETON BERTULANGAN BAMBU
Main Author: | dian . Luthfianto; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik UM
, 2013
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TS/article/view/25031 |
Daftar Isi:
- Abstrak: Bambu merupakan sumber bahan bangunan yang sering kita jumpai dan dapat diperbaharui serta hampir tersedia diseluruh wilayah Indonesia. Bambu digunakan sebagai tulangan beton pada struktur/bangunan sederhana satu lantai tahan gempa dengan bentang maksimum dibawah 5 meter sebagai bahan pengganti/alternatif tulangan baja pada beton bertulang, sebab bambu ori mempunyai kuat tarik sebesar 417 Mpa pada bagian kulit dan 164 Mpa pada bagian dalam (Morisco dan Marjono, 1999 dalam Ernawati, dkk, 2004), menyamai kuat tarik baja tulangan yang berkisar antara 240 Mpa hingga lebih dari 400 MPa. Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui besar beban maksimum dan simpangan maksimum pada kondisi dorong kanan dan dorong kiri sambungan balok kolom tulangan bambu (2) untuk mengetahui pola retak pada sambungan balok kolom tulangan bambu (3) untuk mengetahui grafik hysteresis loop hubungan antara gaya geser dengan simpangan yang terjadi akibat pembebanan. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen. Data yang diperoleh dari hasil pengujian kemudian dideskripsikan. Data diperoleh dari hasil pengujian 4 buah model sambungan balok kolom bertulangan bambu. Untuk mendeskripsikan data hasil pengujian, parameter yang digunakan adalah pembacaan beban horisontal dorong kanan dan beban horisontal dorong kiri, pembacaan besar simpangan yang terjadi akibat pemberian beban tersebut, serta beban maksimum yang mampu diterima oleh sambungan balok kolom bertulangan bambu. Dari hasil pengujian ini didapat besar beban maksimum sebesar 1656 kg saat kondisi dorong kanan dan 552 kg dorong kiri pada benda uji dengan angker panjang 43 cm, dan 1058 kg saat kondisi dorong kanan dan 442 kg saat kondisi dorong kiri pada benda uji tanpa angker. Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa pola retak, terlihat sambungan balok kolom tulangan bambu tanpa angker mengalami retak paling lebar yaitu 8 mm mengelilingi daerah sambungan, sedangkan pada sambungan balok kolom bertulangan bambu dengan angker panjang 43 cm hanya mengalami retak selebar 1 mm pada jarak 4 cm dan 20 cm diatas sambungan. Dan untuk grafik hysteresis loop dengan penambahan angker bambu panjang 43 cm mampu menahan pembebanan horisontal kanan sampai pada siklus ke-4 dan pembebanan horisontal kiri juga sampai pada siklus ke-3, terbukti lebih kuat menahan beban maksimum dibandingkan dengan penambahan angker panjang 28,5 cm, angker panjang 30,5 cm dan tanpa angker.