Karakter Tokoh Gunungsari Pada Wayang Topeng Asmarabangun di Dusun Kedungmonggo Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang

Main Author: Tisvika Putri Sinsandi; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: , 2017
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/seni-desain/article/view/62384
Daftar Isi:
  • ABSTRAKSinsandi, Tisvika Putri. 2017. Karakter Tokoh Gunungsari Pada Wayang Topeng Asmarabangun di Dusun Kedungmonggo Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang. Skripsi Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Robby Hidajat, M.Sn, (II) Rully A. Zandra, M.Pd, M.SnKata Kunci: Wayang Topeng, karakter, tari tradisionalPenelitian ini mendiskripsikan karakter tokoh Gunungsari pada wayang topeng Asmarabangun di desa Kedungmonggo kecamatan Pakisaji kabupaten Malang Jawa Timur. Memilih tokoh Gunungsari untuk penelitian ini karena karakter tokoh Gunungsari menarik dan unik, karena Gunungsari adalah tokoh putra tetapi menari dengan halus seperti wanita, juga pada setiap gerakannya selalu mengikuti gerakan burung merak yang membuat gerakan tokoh Gunungsari lebih terlihat indah.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana karakter tokoh Gunungsari pada wayang topeng Asmarabangun di dusun Kedungmonggo kecamatan Pakisaji kabupaten Malang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, dengan menggunakan data wawancara dan observasi, serta mengkaji dokumentasi. Teknik triangulasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik dan sumber.Hasil dan temuan penelitian menunjukkan bahwa Gunungsari menggambarkan ksatria yang sedang berkelana, berburu, dan menari seperti merak. Gunungsari diartikan sebagai tubuh atau raga yang berisikan sifat kewanitaan. Karakter gerak Gunungsari memiliki bentuk-bentuk yang khas seperti menggambarkan satwa unggas terutama burung merak. Gerakan Gunungsari yang terakhir seperti merak ngombe, ngeter dan merak miber sangat berat dan dibutuhkan kekuatan. Karakter busana yang dikenakan tokoh Gunungsari dominan dengan warna hitam, yaitu meliputi: celana panji, rapek atau sembong, pedangan, stagen, sabuk, kace, gelang kana, jamang, klat bahu. Properti yang digunakan Tokoh Gunungsari di Kedungmonggo terdiri dari topeng, sampur dan gongseng. Gunungsari selalu bersama dengan abdinya yaitu Patrajaya. Gerakan-gerakan Gunungsari selalu diikuti oleh Patrajaya. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa karakter tokoh Gunungsari pada wayang topeng Asmarabangun mempunyai gerakan yang bersifat halus dan tegas. Saran untuk penelitian ini adalah agar diharapkan semoga wawasan pengetahuan yang didapatkan dapat dimanfaatkan dengan baik.