Analisa Teknik Sinematografi Pada Film Pseudo-Dokumenter "Paranormal Activity"

Main Author: Essa Karina Citra Dyah Anggraini; Fakultas Sastra
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/seni-desain/article/view/51789
Daftar Isi:
  • ABSTRACT C. D. A, Essa Karina. 2016. Analisa Teknik Sinematografi Pada Film Pseudo-Dokumenter “Paranormal Activity”. Skripsi, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Sumarwahyudi, M.Sn, (II) Gunawan Susilo, S.Sn, M.Sn.Kata kunci: pseudo-dokumenter, teknik sinematografiFilm horor pseudo-dokumenter “Paranormal Activity” menggunakan teknik sinematografi yang menarik karena kamera utama yang digunakan dipegang langsung oleh pemeran utama, bukan kru cameraman. Meskipun begitu, gambar yang didapat tetap bisa menciptakan suasana horor bergaya pseudo-dokumenter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan teknik sinematografi yang meliputi arah gambar, ukuran shot, dan pergerakan gambar pada film “Paranormal Activity”.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan peneliti sebagai instrumen kunci. Data primer pada penelitian ini adalah data visual dari film “Paranormal Activity”. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data tentang arah gambar atau rooming, ukuran shot, serta pergerakan gambar. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara mengumpulkan data visual pada film “Paranormal Activity” meliputi exposition atau setup atau perkenalan, rising action atau confrontation atau munculnya permasalahan, dan resolution yaitu klimaks beserta pemecahan masalahnya. Film tersebut diputar secara berulang-ulang pada setiap bagian sehingga penulis dapat mengumpulkan data yang akurat yang menampilkan teknik-teknik sinematografi yang meliputi pengaturan arah gambar atau rooming, ukuran shot, dan pergerakan gambar. Data-data yang didapatkan dari pengamatan film “Paranormal Activity” kemudian disusun dalam bentuk tabel. Penelitian kualitatif ini menggunakan peningkatan ketekunan sebagai cara untuk menguji atau mengecek keabsahan data yang didapat selama pengamatan.Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa pada bagian rising action dan resolution teknik rooming ini tidak terlihat sesering pada bagian exposition dikarenakan situasi cerita yang tidak memungkinkan karakter cerita untuk memikirkan komposisi rooming saat proses pengambilan gambar. Teknik pergerakan gambar yang dipakai pada film ini adalah tilt, pan, dan zoom yang berhubungan dengan perubahan ukuran shot. Dari 8 tipe ukuran shot, ada 7 tipe ukuran shot yang terlihat disepanjang film yaitu big slose up, close up, medium close up, medium shot, knee shot, full shot,dan long shot.ABSTRACT C. D. A, Essa Karina. 2016. The Analysis of Cinematography Technique in Pseudo-Documentary Film “Paranormal Activity”. Unpublished Thesis, The Program of Art and Design, The Department of Letters , State University of Malang. Advisors: (I) Sumarwahyudi, Drs, M.Sn, (II) Gunawan Susilo, S.Sn, M.Sn.Key words: pseudo-documentary, cinematography techniqueThe pseudo-documentary horor film entitled “Paranormal Activity” uses an interesting cinematography technique because the main camera used in this film is held by the main characters, not the camera crew. But, the shots they get still create the effect of horror atmosphere in a pseudo-documentary film. The objective of the study is to know how cinematograhpy techniques, including rooming, field size, and camera movement, is used in the film entitled “Paranormal Activity”. This study is descriptive qualitative, and the write is the key instument of the studyi. The primary data of this study is the visual data of the pseudo-documentary horror film entitled “Paranormal Activity”. The secondary data of this study include rooming, field size, and camera movement. Data collecting procedure includes collecting the visual data from the film entitled “Paranormal Activity” covering exposition or setup, rising action or confrontation, and resolution that is the climax and the solution. The writer watched the film entitled “Paranormal Activity” many times to get the accurate data showing the cinematography technique used including rooming, field size, and camera movement. The writer then put the data into tables. To be sure to get the valid data, the writer watched the film repeatedly many times and then analyzed the data carefully. From the data analysis, the writer found that rooming, one of the techniques used in the film, is not used in rising action and resolution as often as in exposition. It is because the story situation makes it impossible for the main characters to think about the composition of rooming during the process of taking shots. The technique of camera movement used in this film includes tilt, pan, and zoom that are related to the field size. From the eight types of field size, only 7 types are used. They are big slose up, close up, medium close up, medium shot, knee shot, full shot,and long shot.