Jaran Konyong Seni Pertunjukan Dari Desa Pasirian, Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang (Analisis Penyajian)

Main Author: Endang Agus Titik R; Program Studi Pendidikan Seni Tari, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra. E. Woro Suprihatin Dyah P, (II) Drs. Supriyono
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/seni-desain/article/view/506
Daftar Isi:
  • Kesenian Jaran Konyong di Desa Pasirian Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang, merupakan seni pertunjukan tradisional yang mengadaptasi kesenian Jaran Kencak. Kesenian ini sangat unik dari bentuk maupun penampilannya, karena meskipun bukan dari kuda yang sebenarnya, properti yang digunakan sangat mirip dengan kuda asli. Kesenian Jaran Konyong ini menarik untuk di kaji, dan perlu pendokumentasian dalam upaya pelestarian.Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan struktur bentuk penyajian kesenian Jaran Konyong Desa Pasirian, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Luma-jang.Penelitian ini dilakukan di desa Pasirian, Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang, menggunakan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah alat tulis, tape recorder, kamera, handycam, dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data di dapat dari seniman kesenian Jaran Konyong yaitu pemusik, penari dan pencipta kesenian Jaran Konyong. Adapun sebagai sumber pendukungnya adalah VCD.Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Kesenian Jaran Konyong diciptakan oleh Bpk. Dul Khalim sekitar tahun 1987 dan merupakan bentuk tiruan dari kesenian Jaran Kencak namun lebih ekonomis, praktis, efisien dan unik (2) Berfungsi sebagai hiburan atau tontonan bagi masyarakat (3) Penyajian Jaran Konyong dibagi menjadi 2 yaitu: Pra pertunjukan yang berisi persiapan-persiapan, Bagian pertunjukan yaitu mulai diadakan pertunjukan diawali musik pembuka, atraksi serta arak-arakan dan bagian akhir pertunjukkan berisi atraksi dan temangan, (4) Bentuk penyajian gerak sangat sederhana dan tidak terikat, dengan komponen utama gerak kaki, (5) Musik pengiring yang digunakan berupa instrumen sederhana yaitu 1 Gong, 1 Kempul, 2 Ketipung, 3 Kenong, 1 Saronen, dan 1 Kecrek, (6) Tata rias dan busana sangat sederhana di sesuaikan dengan tempat pertunjukan, (7) Property utama yang digunakan berupa jaranan berbahan dasar kayu bambu serta kain, (8) Pola lantai yang digunakan sangat fleksibel menyesuaikan dengan tempat pertunjukan, (9)Tempat pertunjukan kesenian ini pada arena terbuka maupun tertutup serta