Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan Menghafal Gerak Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Tari Di SMPN 1 Bandung Kabupaten Tulungagung

Main Author: Okky Dian Pranata; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/seni-desain/article/view/48891
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Pranata, Okky Dian. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kemampuan Menghafal Gerak dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Tari di SMPN 1 Bandung Kabupaten Tulungagung. Skripsi. Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra. Hj. Purwatiningsih, M.Pd, (II) Hartono, S.Sn, M.Sn. Kata Kunci: Peningkatan kemampuan menghafal gerak, ekstrakurikuler tari, model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Kemampuan menghafal gerak pada siswa ekstrakurikuler tari di SMPN 1 Bandung Kabupaten Tulungagung terbilang cukup rendah. Hal ini dapat diketahui dari rata-rata ketuntasan hasil belajar siswa yang tidak memenuhi SKM 75. Hal ini disebabkan oleh model pembelajaran yang digunakan guru ekstrakurikuler kurang tepat dan kurang menarik. Selain itu, siswa kurang serius dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menghafal gerak pada siswa ekstrakurikuler tari dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus tindakan. Setiap siklus meliputi empat tahap yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan tes perbuatan. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan oleh peneliti bertindak sebagai guru ekstrakurikuler tari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menghafal gerak pada siswa ekstrakurikuler tari mengalami peningkatan yang bisa di lihat dari hasil belajar siswa. Hal ini dapat di lihat dari jumlah ketuntasan belajar siswa pada siklus I dengan rata-rata 75,17 dan meningkat pada siklus II dengan rata-rata 79. Berdasarkan data yang diolah menggunakan rumus persentase, diketahui hasil belajar siswa dari kondisi awal hingga siklus II mengalami peningkatan, yaitu dari kondisi awal yang ketuntasan hasil belajar siswa 35,3% meningkat di siklus I menjadi 58,82%, dan semakin meningkat di siklus II 82,35%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan kemampuan menghafal gerak pada siswa ekstrakurikuler tari. Berdasarkan hasil penelitian ini, pemilihan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai saran agar guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menerapkan variasi model pembelajaran, khususnya di ekstrakurikuler tari.