Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Jenis Seni Tari Daerah Setempat Melalui Metode Diskusi Model Buzz Group Pada Siswa Kelas VIII G SMPN 1 Rejoso Nganjuk

Main Author: Ninik Triandari; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/seni-desain/article/view/46626
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Triandari , Ninik. 2015. Peningkatan Kemampuan Mengidentifikasi Jenis Seni Tari Daerah Setempat Melalui Metode Diskusi Model Buzz Group Pada Siswa Kelas VIII G SMPN 1 Rejoso Nganjuk. Skripsi, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra. Ninik Harini, M.Sn Kata Kunci : Tari daerah setempat, diskusi model Buzz Group Beberapa faktor penyebab rendahnya prestasi mata pelajaran seni tari adalah 1) kurangnya pemahaman siswa terhadap jenis seni tari yang berkembang di daerahnya (Jawa Timur); 2) Kurang minatnya siswa terhadap pembelajaran jenis seni tari daerah setempat karena metode yang digunakan tidak menarik karena hanya berupa metode ceramah dan tanya jawab saja, sehingga dipakailah metode diskusi model Buzz Group.Tujuan penelitian ini adalah menguraikan peningkatkan kemampuan mengidentifikasi jenis seni tari daerah setempat melalui metode diskusi model Buzz Group. Metode diskusi model buzz group merupakan metode diskusi yang menekankan pada kerja sama kelompok-kelompok kecil (bagian dari kelompok besar) yang saling berhadapan untuk menajamkan kerangka bahan ajar, memperjelas bahan pelajaran atau menjawab pertanyaan-pertanyaan. Dalam pelaksanaannya, kelas dibagi atas dua kelompok besar dan masing-masing kelompok besar dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdapat 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII G SMPN 1 Rejoso Nganjuk yang berjumlah 32 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket dan tes, yang dianalisis secara deskriptif menggunakan presentase (%). Berdasarkan rumusan masalah, hasil analisis dan pembahasannya ditemukan hasil sebagai berikut: (1) Peningkatan nilai kemampuan mengidentifikasi jenis seni tari daerah setempat pada siklus I adalah 73,13 sedangkan pada siklus II 81,56, (2) Peningkatan jumlah siswa yang telah memenuhi standar ketuntasan minimal (75) pada siklus I sejumlah 17 siswa dan siklus II 30 siswa, (3) Prosentase keberhasilan siswa dalam mengidentifikasi jenis seni tari daerah setempat sebesar 53,13% pada siklus I dan 93,75% pada siklus II. Saran yang direkomendasikan dalam penelitian ini adalah: Hendaknya metode diskusi model Buzz Group dapat dipakai sebagai wadah inovasi pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan guru dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, khususnya dalam pembelajaran seni budaya. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode diskusi model Buzz Group dalam pemecahan masalah yang berbeda dan dapat memberi masukan baru pada mata pelajaran yang lain.