VISUALISASI MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR LEGENDA ASAL MULA NAMA PROBOLINGGO
Main Author: | Tenti Febriyanti; MAHASISWA |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/seni-desain/article/view/45085 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Febriyanti, Tenti. 2015. Visualisasi Media Buku Cerita Bergambar Legenda Asal Mula Nama Probolinggo. Skripsi, Program Studi Desain Komunikasi Visual, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Rudi Irawanto, S.Pd, M.Sn. (2) Mohammad Sigit, S.Sn. Kata Kunci: Buku, Cerita Bergambar, Visualisasi, Legenda, Kota Probolinggo. Buku cerita bergambar saat ini telah banyak diterbitkan dengan berbagai macam tema isi. Bahkan cergam saat ini sudah dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Kebanyakan cerita bergambar mayoritas mengangkat tentang kisah tokoh Barat seperti kisah Cinderella, Pinokio, Rapunzel, dll. Masih sedikit yang mengangkat konten legenda lokal Indonesia, khususnya di Probolinggo, Jawa Timur. Kuatitatif Buku yang menceritakan atau menjelaskan legenda kota Probolinggo pun tidak begitu banyak serta kondisinya sulit untuk ditemukan pada toko buku di kota Probolinggo. Namun, dari cergam tersebut khusus diperuntukkan untuk anak tingkat sekolah dasar hingga orang dewasa atau orang yang memiliki tingkat literisasi yang tinggi, sedangkan buku legenda kota Probolinggo yang diperuntukkan untuk usia dini belum ada dalam jumlah yang banyak. Model perancangan yang digunakan adalah model perancangan prosedural, yaitu model perancangan yang bersifat deskriptif dimana menggariskan langkah-langkah yang diikuti dalam menghasilkan sebuah produk yang menggunakan prosedur Pranata 4D.Langkah-langkah prosedural yang dilakukan dalam proses perancangan ini dengan pengumpulan data melalui data pustaka dan kuisioner. Perancangan ini menghasilkan buku cerita bergambar tentang legenda asal mula nama Probolinggo dengan ilustrasi kartun chibi, berdimensi 20,5x20,5 cm dengan ketebalan 28 halaman dan berisi mengenai legenda perubahan nama Banger menjadi Probolinggo secara singkat.Melalui hasil dari perancangan ini,memberikan tampilan cergam dan media lain dari sebuah buku legenda asal usul nama Probolinggo, sehingga media cergam sebagai strategi mempengaruhi anak untuk suka membacadan belajar memahami legenda Probolinggo. Selain itu juga untuk menanamkan rasa cinta pada kota Probolinggo. ABSTRACT Febriyanti, Tenti. 2015. Legend the Beginning of Probolinggo Name Pictoral Story Book Visualization.Undergraduate Thesis, Visual Communications Design Studies Program, Department of Art and Design, Faculty of Letters. State University of Malang. Advisors: (1) Rudi Irawanto, S.Pd, M.Sn. (2) Mohammad Sigit, S.Sn. Keywords: Book, PictoralStory, Visualization, Legend, Probolinggo City. Recently pictoral story book have published with many theme. Even now, the story book can be realized as education medias. The majority pictoral story book used western character like in story of Cinderella, Phinochio, Rapunzel, etc. There are few that lifting the theme of Indonesian local legend, especially in Probolinggo, East java. The amount of books that tell or describe the legend of Probolinggo city is just few and the existence of the book difficult to find in book store in Probolinggo. Therefore, exsisted book have made just for the elementary student to adult people or highly literated person, otherwise legend of Probolinggo city book that made for early age children slightly found. The design mode uses is a prosedural model, which is descriptive model that following steps to produce a product using Pranata 4D’s procedure. The procedure steps done in design proceess using data acsumulation through literature data and questionnaire. The design produce a pictoral story book about beginning of Probolinggo name with chibi style illustration, dimensioned 20,5x20,5cm with 28 pages thick and contain about the name change from Banger to Probolinggo, so the pictoral story book become a strategy to affect children to liking read and understanding Probolinggo’s legend. Furthermore embeding the love to Probolinggo city.