STUDI TENTANG PEMBELAJARAN MELUKIS DENGAN MEMANFAATKAN MODEL WAYANG KLASIK MENJADI WAYANG KREASI MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS IX SMP NEGERI 2 SUTOJAYAN DI KABUPATEN BLITAR

Main Author: Herman Aswindra Kosasih; Mahasiswa UM
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/seni-desain/article/view/15693
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Aswindra Kosasih, Herman. 2011. Pembelajaran Melukis dengan Memanfaatkan Model Wayang Klasik Menjadi Wayang Kreasi Mata Pelajaran Seni Budaya Kelas IX SMP Negeri 2 Sutojayan di Kabupaten Blitar. Skripsi, Program Studi S-1 Pendidikan Seni Rupa, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Iriaji. M.Pd (II) Drs. Andi Harisman. Kata kunci: pembelajaran, wayang klasik, wayang kreasi Budaya dimiliki oleh sebuah kelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi dan selalu mengalami perkembangan. Pembelajaran merupakan suatu upaya untuk mencapai tujuan dari belajar yaitu berupa perubahan pengetahuan, tingkah laku, dan sikap siswa baik sebagian maupun seluruhnya melalui serangkaian pengalaman belajar. Proses pembelajaran meliputi tiga tahapan, yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persiapan, penyampaian, pelaksanaan hasil karya faktor pendukung dan kendala pembelajaran melukis dengan memanfaatkan model wayang klasik menjadi wayang kreasi mata pelajaran seni budaya. Penelitian ini beerkaitan dengan standar kompetensi mengapresiasi karya seni terapan dan mengekspresikan diri melalui karya seni terapan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan analisa induktif. Dilakukan di kelas IX SMP Negeri 2 Sutojayan, pada bulan Januari dan Februari 2011. Teknik yang dilakukan peneliti dalam mengumpulkan data dilakukan dengan wawancara dengan guru seni budaya dan observasi lapangan.Wayang merupakan salah satu wujud kebudayaan yang bersifat fisik (material). Dalam pembelajaran melukis yang diteliti adalah aktivitas guru dalam mengajar, meliputi: pencapaian kompetensi, penerapan metode, penggunaan media, dan pengelolaan kelas, sedangkan untuk aktifitas siswa dalam belajar, sebagai hasil pengajaran guru meliputi: perhatian dan kinerja siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Persiapan pembelajaran materi melukis dengan memanfaatkan model wayang klasik menjadi wayang kreasi sesuai dengan standart kompetensi ekspresi dan apresiasi karya seni terapan dalam kurikulum KTSP; 2) Guru dalam melaksanakan pembelajaran telah menciptakan suasana yang menggairahkan dan rancangan yang dinamis untuk menata pembelajaran; 3) Media pembelajaran yang digunakan dapat memperjelas penyajian pesan, dan mengirim pesan dari guru ke siswa serta sesuai dengan koridor kompetansi dasar yang ingin dicapai.; 4) Faktor pendukung pembelajaran ini adalah keluarga karena siswa bisa menghargai karya budaya bangsa dirinya, sekolah karena sesuai dengan visi sekolah materi wayang kreasi juga selalu dimasukan dalam kalender sekolah dan masyarakat karena dengan pembelajaran tersebut diharapkan siswa semakin mencintai budaya bangsanya ;5) Adapun yang menjadi faktor kendala adalah permainan game playstation yang dimainkan oleh siswa secara berlebihan sehingga mengganggu rutinitas waktu belajar.