Perancangan Komik Peristiwa Kemerdekaan Indonesia Sebagai Suplemen Pembelajaran Mata Pelajaran Sejarah Untuk Siswa Sekolah Dasar
Main Author: | Didit Prasetyo Nugroho |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/seni-desain/article/view/15525 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Nugroho, Didit Prasetyo. 2011. Perancangan Komik Peristiwa Kemerdekaan Indonesia Sebagai Suplemen Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Siswa Sekolah Dasar. Skripsi, Program Studi Desain Komunikasi Visual Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Didiek Rahmanadji (II) Moch. Abdul Rohman, S.Sn, M.Sn Kata Kunci: perancangan, komik , peristiwa kemerdekaan Indonesia, suplemen pembelajaran. Peristiwa kemerdekaan di Indonesia merupakan saat-saat penting bagi Bangsa Indonesia. Saat itulah perjalanan menuju era globalisasi dan universal dimulai. Sejarah kemerdekaan Indonesia telah diajarkan di semua tingkatan sekolah di Indonesia. Pada tingkatan sekolah dasar, materi sejarah kemerdekaan Indonesia diajarkan dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Namun, siswa sekolah dasar masih sulit untuk menyukai isi dari materi sejarah kemerdekaan Indonesia apalagi untuk memahami materi tersebut, karena mereka hanya menerima materi dari buku teks dan penjelasan guru. Bagi anak-anak usia sekolah dasar (9-12 tahun), membaca materi pelajaran dan mendengarkan materi dari guru tidak bisa diingat secara keseluruhan. Mereka lebih senang mempelajari materi pelajaran yang berisi banyak gambar-gambar menarik seperti tokoh kartun atau tokoh komik favoritnya. Gambar atau bentuk visual yang sederhana dan berwarna-warni juga dapat diingat dengan cepat oleh siswa. Perancangan ini bertujuan untuk Memperoleh suatu rancangan suplemen pembelajaran untuk mata pelajaran IPS melalui media komik dan melalui komik yang menarik diharapkan mata pelajaran IPS akan lebih disukai oleh siswa sekolah dasar. Perancangan ini akan menghasilkan produk sebuah buku komik terdiri dari 30 halaman. Gaya ilustrasi yang dipakai adalah percampuran dan pengembangan dari gaya ilustrasi kartun dan gaya ilustrasi realis agar menghasilkan gaya ilustrasi baru yang lain serta diminati oleh target audiens. Dari proses perancangan ini dapat diambil kesimpulan bahwa komik dapat dipakai sebagai salah satu pilihan media belajar yang baik dan menyenangkan. Materi tersebut disajikan dalam bentuk ilustrasi visual komik yang menarik didukung dengan bahasa verbal agar lebih jelas dimengerti. Kedepannya nanti diharapkan konsep tema dari perancangan buku ini akan dapat diterapkan untuk perancangan buku yang selanjutnya dengan jenis tema yang lain untuk target market yang lain pula, seperti materi Perang Dunia atau Peristiwa Setelah Kemerdekaan, dan lain-lain.