Dialectal Variation of Kangean: An Intonational and Lexical Study
Main Author: | Dinny Raudhatun Nurris; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-inggris/article/view/52777 http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-inggris/article/download/52777/40929 |
Daftar Isi:
- ABSTRACT Nurris, D.R. 2016. Dialectal Variation of Kangean: An Intonational and Lexical Study. Skripsi. Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing I: Prof. A. Effendi Kadarisman, M.A., Ph.D., Pembimbing II: Evynurul Laily Zen, S.S., M.A.Kata kunci: keberagaman dialek, dialektologi, Kangean, kajian intonasi, kajian leksikalPerbedaan dialek terjadi akibat pengaruh aspek sosial ataupun aspek geografi. Di samping itu, penentuan perbedaan bahasa dalam wilayah tertentu dapat menggunakan kajian dialektologi geografi untuk meneliti perbedaan dialek. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mempelajari lebih dalam mengenai keberagaman bahasa yang digunakan di kepulauan Kangean. Penelitian ini khususnya mefokuskan pada kajian intonasi dan leksikal di tiga daerah pengamatan kepulauan Kangean, meliputi Arjasa, Kangayan, and Sapeken. Ketiga daerah pengamatan ini dipilih atas dasar kedudukan tiga daerah ini sebagai pusat kecamatan di Kepulauan Kangean. Pendekatan kualitiatif merupakan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 Desember sampai dengan 29 Desember 2015. Alat penelitian yang digunakan adalan 200 Kata Swadish dan alat perekam. Data diambil dengan mewawancarai tiga narasumber, yang merupakan penduduk asli di setiap daerah pengamatan. Kemudian, seluruh data yang telah diucapkan oleh narasumber akan direkam secara tertulis dan dirangkum secara singkat dalam bab temuanHasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat 192 perbedaan leksikal dan 8 tanpa perbedaan dari 200 kata yang terdaftar. Berdasarkan kajian leksikal, diantara ketiga daerah pengamatan ini, ditemukan bahwa kecamatan Arjasa dan kecamatan Kangayan memiliki 20,3% perbedaan, sementara itu prosentase kecamatan Arjasa dan kecamatan Sapeken menunjukkan 99,47% perbedaan, dan kecamatan Kangayan dan kecamatan Sapeken menunjukkan 100% perbedaan. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan adanya keragaman intonasi yang digunakan oleh penutur bahasa Kangean dalam mengakhiri setiap kalimat; intonasi turun (Arjasa) dan intonasi naik (Kangayan dan Sapeken)Setelah melakukan penelitian dialektologi di Kangean, dapat kita simpulkan bahwa satu wilayah geografi dapat memiliki dialek yang berbeda-beda. Akan tetapi, sangatlah disarankan untuk peneliti berikutnya untuk mampu melakukan penelitian lebih dalam mengenai dialek bahasa Kangean dalam sudut pandang aspek sosial atau historis sebagai kontribusi dalam dunia linguistik.