An Analysis of Trnasitivity Choice In the Narrative of Fifty Shades of Grey
Main Author: | Nabilla Nailur Rohmah; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-inggris/article/view/44308 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Rohmah, Nabilla Nailur. 2015. Analisis Pilihan Transitivitas pada Narasi Novel Fifty Shades of Grey. Skripsi, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Dosen Pembimbing: Inayatul Fariha, S.S, M.A. and Prof. Dr. Yazid Basthomi, M.A. Kata Kunci: transitivitas, Fifty Shades of Grey, ideologi Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penggunaan pilihan transitivitas oleh narator orang pertama tunggal Anastasia Steele pada novel Fifty Shades of Grey, fokus pada penggunaan material dan mental process pelaku utama. Hasil analisis digunakan untuk mengungkap bahgaimana narator, yang juga berperan sebagai pelaku utama perempuan, menggambarkan gagasan mengenai laki-laki dan perempuan. Hasil analisis ini juga digunakan untuk menjelaskan bagaimana penggunaan pilihan transitivitas merefleksikan ideologi narator. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa narator menampilkan tokoh utama laki-laki Christian Grey melakukan tindakan material process dalam frekuensi yang tinggi, terutama yang berpengaruh pada narator. Di sisi lain, ia menampilkan dirinya melakukan tindakan mental process dalam jumlah yang tinggi. Anastasia juga ditampilkan melakukan tindakan material process dalam jumlah yang tinggi, namun tidak setinggi Christian. Lebih detil, tokoh utama permpuan Anastasia melakukan tindakan mental cognitive process dalam frekuensi yang tinggi dan hanya sedikit melakukan tindakan mental emotive processes. Temuan ini merepresentasikan gagasan narator mengenai laki-laki dan perempuan, di mana Christian dipandang sebagai seseorang yang sangat aktif dan berpengaruh, stabil dan dapat mengontrol diri sepenuhnya, namun kurang siaga secara psikis dan fisiologis. Sebaliknya, Ana cenderung mendeskripsikan dirinya sebagai karakter yang paradoks, yang secara personal dan sosial setara dengan Christian, namun lebih rendah dan mudah terpengaruh dalam hubungan pribadi mereka serta secara fisik cenderung lepas kontrol terhadap dirinya. Sikap-sikap paradoks ini didukung dengan gambaran kondisi pikirannya yang berlawanan, yang menggambarkannya penuh daya pikir kognitif dan tidak emosional, namun juga mudah terguncang secara psikis dan cenderung reflek secara fisiologis. Cara Ana menampilkan karakter-karakter paradoks di antara masing-masing citra internal dan eksternalnya menunjukkan penolakannya terhadap sikap rvolusionaris feminis terhadap hegemoni laki-laki. Ia cencedung menampilakan sikap keperempuanan moderat ala posfeminis yang cenderung paradoks.
- ABSTRAK Rohmah, Nabilla Nailur. 2015. Analisis Pilihan Transitivitas pada Narasi Novel Fifty Shades of Grey. Skripsi, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Dosen Pembimbing: Inayatul Fariha, S.S, M.A. and Prof. Dr. Yazid Basthomi, M.A. Kata Kunci: transitivitas, Fifty Shades of Grey, ideologi Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penggunaan pilihan transitivitas oleh narator orang pertama tunggal Anastasia Steele pada novel Fifty Shades of Grey, fokus pada penggunaan material dan mental process pelaku utama. Hasil analisis digunakan untuk mengungkap bahgaimana narator, yang juga berperan sebagai pelaku utama perempuan, menggambarkan gagasan mengenai laki-laki dan perempuan. Hasil analisis ini juga digunakan untuk menjelaskan bagaimana penggunaan pilihan transitivitas merefleksikan ideologi narator. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa narator menampilkan tokoh utama laki-laki Christian Grey melakukan tindakan material process dalam frekuensi yang tinggi, terutama yang berpengaruh pada narator. Di sisi lain, ia menampilkan dirinya melakukan tindakan mental process dalam jumlah yang tinggi. Anastasia juga ditampilkan melakukan tindakan material process dalam jumlah yang tinggi, namun tidak setinggi Christian. Lebih detil, tokoh utama permpuan Anastasia melakukan tindakan mental cognitive process dalam frekuensi yang tinggi dan hanya sedikit melakukan tindakan mental emotive processes. Temuan ini merepresentasikan gagasan narator mengenai laki-laki dan perempuan, di mana Christian dipandang sebagai seseorang yang sangat aktif dan berpengaruh, stabil dan dapat mengontrol diri sepenuhnya, namun kurang siaga secara psikis dan fisiologis. Sebaliknya, Ana cenderung mendeskripsikan dirinya sebagai karakter yang paradoks, yang secara personal dan sosial setara dengan Christian, namun lebih rendah dan mudah terpengaruh dalam hubungan pribadi mereka serta secara fisik cenderung lepas kontrol terhadap dirinya. Sikap-sikap paradoks ini didukung dengan gambaran kondisi pikirannya yang berlawanan, yang menggambarkannya penuh daya pikir kognitif dan tidak emosional, namun juga mudah terguncang secara psikis dan cenderung reflek secara fisiologis. Cara Ana menampilkan karakter-karakter paradoks di antara masing-masing citra internal dan eksternalnya menunjukkan penolakannya terhadap sikap rvolusionaris feminis terhadap hegemoni laki-laki. Ia cencedung menampilakan sikap keperempuanan moderat ala posfeminis yang cenderung paradoks.