Kepribadian Tokoh Utama Novel Supernova 2.1: Akar Karya Dewi Lestari: Telaah Psikoanalisis Sigmund Freud

Main Author: Meinina Hasta Dwiarini; Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang
Format: PeerReviewed application/msword eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-indonesia/article/view/78
Daftar Isi:
  • Bentuk karya sastra yang dianalisis dalam penelitian ini adalah novel Supernova 2.1: Akar karya Dewi Lestari. Hal yang melatarbelakangi diambilnya novel ini adalah di dalam novel Supernova 2.1: Akar ditampilkan tokoh yang mempunyai permasalahan kompleks akibat dari trauma-trauma yang dialami sejak kecil. Akibat trauma yang dideritanya, tokoh tumbuh sebagai manusia yang rendah diri dan ingin segera mengakhiri hidupnya. Hal tersebut dikaji dengan pendekatan psikologi sastra. Pendekatan psikologi yang dipilih dalam penelitian ini adalah psikoanalisis Sigmund Freud. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan kepribadian tokoh utama novel Supernova 2.1: Akar karya Dewi Lestari, yakni: (1) struktur kepribadian tokoh utama yang meliputi id, ego, dan superego, (2) dinamika kepribadian tokoh utama yang meliputi naluri, distribusi penggunaan energi, dan kecemasan, dan (3) struktur kepribadian tokoh utama yang meliputi identifikasi, pemindahan objek, mekanisme pertahanan ego, dan fase perkembangan seksual. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Data penelitian ini berupa paparan bahasa yang mengandung pikiran, sikap, dan perilaku tokoh dalam dialog, monolog, serta narasi dalam novel Supernova 2.1: Akar. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Supernova 2.1: Akar karya Dewi Lestari. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan membaca berulang-ulang novel Supernova 2.1: Akar, mendaftar data sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditentukan, dan mengklasifikasikan data yang mengandung aspek psikoanalisis. Instrumen dalam penelitian adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama dan dibantu tabel kodifikasi data sebagai instrumen pendukung. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan membaca berulang-ulang, melakukan ketekunan pengamatan, melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing, dan melakukan diskusi dengan teman sejawat. Analisis data dilakukan dengan mengklasifikasikan data, mendeskripsikan hasil klasifikasi, dan menginterpretasi data. Prosedur penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) struktur kepribadian tokoh bersifat dinamis, ketiga unsur kepribadian yaitu id, ego dan superego bekerjasama satu dengan lainnya, meskipun distribusi penggunaan energi tidak seimbang, (2) dinamika kepribadian tokoh terdiri naluri hidup dan naluri mati, naluri hidup berupa naluri lapar, naluri seksual, dan naluri sosial, sedangkan naluri naluri kematian Bodhi diwujudkan melalui bentuk-bentuk keputusaannya, rasa tidak percaya diri, gelisah, dan keinginan untuk mengakhiri hidup akibat trauma masa kecilnya; distribusi penggunaan energi berupa perpindahan id ke ego, id ke superego, dan superego ke ego; dan kecemasan yang terjadi dalam tokoh Bodhi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu kecemasan riel, kecemasan neurotik, dan kecemasan moral, (3) struktur kepribadian tokoh Bodhi melalui empat cara yaitu identifikasi, identifikasi yang dilakukan Bodhi dapat dibedakan menjadi dua identifikasi terhadap guru Liong yang sudah dianggapnya orang tua dan identifikasi terhadap Kell; pemindahan objek yang dilakukan Bodhi menggunakan empat cara yaitu kondensasi, kompromi, sublimasi, dan kompensasi; mekanisme pertahanan ego yang dilakukan Bodhi adalah represi, proyeksi, pembentukan reaksi, fiksasi, dan regresi; dan fase perkembangan seksual Bodhi mengalami tahapan perkembangan yaitu fase oral, dan fase genital. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh disarankan kepada (1) pembaca untuk berpikir lebih terbuka dalam memandang kehidupan dan dalam mencari kesejatian tidak berhenti pada satu titik, dan (2) peneliti selanjutnya, untuk menambah wawasan berpikir bisa meneliti objek penelitian yang berlatar budaya Timur dengan teori-teori Barat, misalnya meneliti psikologi pengarang sebagai wanita yang berlatar belakang budaya Timur dalam mengungkapkan imajinasinya tentang kehidupan melalui budaya Barat.