Kemampuan Menulis Narasi Bahasa Jawa Ngoko Andhap dengan Media Gambar Berseri Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Panggungrejo Kabupaten Blitar Tahun Pelajaran 2007/2008
Main Author: | Aris Yuli Kristanto; Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang |
---|---|
Format: | PeerReviewed application/msword eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-indonesia/article/view/266 |
Daftar Isi:
- Pembelajaran bahasa daerah dalam kurikulum 1994 termasuk dalam klasifikasi mata pelajaran nonwajib atau muatan lokal. Akan tetapi, setelah adanya perubahan peraturan pemerintah tentang kurikulum pendidikan, mata pelajaran bahasa Jawa menjadi mata pelajaran wajib. Dengan dipelajarinya bahasa daerah dan masuk dalam kurikulum pendidikan, merupakan sebuah langkah positif yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka menjaga eksistensi kebudayaan nasional. Pembelajaran bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa, sudah dilaksanakan pada jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama untuk Propinsi Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Panggungrejo Kabupaten Blitar pada tanggal 9 dan 11 Februari 2008. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan instrumen berupa soal tes menulis narasi berbahasa Jawa ngoko andhap dan mengambil sampel penelitian, yaitu memilih satu kelas dari lima kelas pada kelas VIII di sekolah tersebut di atas. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan penskoran hasil tes menulis narasi berbahasa Jawa siswa berdasarkan rubrik penilaian menulis narasi berbahasa Jawa dan kemudian mengklasifikasikan skor berdasarkan klasifikasi kemampuan yang sudah ditetapkan. Acuan rentangan skor, yaitu skor 8,5-10 termasuk dalam klasifikasi sangat baik atau A, skor 7,0-8,4 termasuk dalam kategori baik atau B, skor 5,5-6,9 termasuk dalam kategori cukup atau C, dan skor 4,0-5,4 termasuk dalam kategori kurang atau K. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis narasi berbahasa Jawa dari aspek diksi dalam kategori baik, yaitu sejumlah 61,8% memperoleh skor antara 7,0-8,4. Pada aspek keruntutan isi cerita termasuk dalam kategori baik, yaitu sejumlah 88,2% memperoleh skor antara 7,0-8,4. Sedangkan pada aspek kreativitas isi sejumlah 50% siswa memperoleh nilai antara 5,5-6,9 atau dengan kategori cukup baik. Pada aspek ketepatan ejaan dan tanda baca, sejumlah 73,5% siswa termasuk dalam ketegori kemampuan cukup baik, yaitu berada pada rentangan nilai 5,5-6,9. Secara keseluruhan atau dari aspek keutuhan karangan, sejumlah 55,9% termasuk dalam kategori kemampuan baik, yaitu pada skor 7,0-8,4. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut, misalnya tentang aspek kerangka karangan narasi, pengembangan alur, metode pembelajaran menulis narasi, paragraf deskripsi bahasa Jawa atau jenis paragraf lainnya, dan aspek lain dalam konteks peningkatan mutu pembelajaran untuk ruang lingkup mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia atau bahasa Jawa. Saran untuk lembaga atau instansi pendidikan dan pemeritah dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan selanjutnya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.