Tingkah Laku Abnormal Tokoh-Tokoh dalam Kumpulan Cerpen Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek Karya Djenar Maesa Ayu
Main Author: | Prima Zulvarina; Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang |
---|---|
Format: | PeerReviewed application/octet-stream eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra-indonesia/article/view/129 |
Daftar Isi:
- Psikologi abnormal adalah salah satu ilmu psikologi yang menyelidiki dan mengadakan klasifikasi terhadap kelainan, gangguan, hambatan fisik maupun psikis serta merumuskan untuk mengatasinya. Secara sederhana perilaku abnormal dimaknakan sebagai tidak adanya atau kurang dalam kesehatan mental. Penggolongan gangguan-gangguan tersebut diantaranya gangguan kecemasan yang meliputi gangguan kecemasan umum, kecemasan neurotik, fobia, dan obsesif kompulsif. Selanjutnya gangguan kepribadian yang meliputi gangguan kepribadian umum, paranoid, skizotipe, histrionik, dan narsistik. Berdasarkan hal tersebut psikologi abnormal dapat digunakan untuk mengetahui tingkah laku abnormal yang dialami tokoh-tokoh dalam kumpulan cerpen Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkah laku abnormal yang disebabkan gangguan: (1) kecemasan umum, (2) kecemasan neurotik, (3) fobia, (4) obsesif kompulsif, (5) kepribadian umum, (6) paranoid, (7) skizotipe, (8) histrionik, dan (9) narsisistik pada tokoh-tokoh dalam kumpulan cerpen cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek karya Djenar Maesa Ayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Pendekatan teori yang dipakai adalah psikologi abnormal dengan objek kajian kumpulan cerpen Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek karya Djenar Maesa Ayu. Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan analisis tekstual terhadap data kebahasaan. Metode atau langkah kerja dalam pendekatan psikologi abnormal ini meliputi (1) peneliti membaca tiap cerpen yang diteliti pada kumpulan cerpen secara intensif dan berulang-ulang untuk memahami struktur cerita dalam yang berupa dialog, monolog, dan narasi, (2) memberi kode berbagai hal tentang karakteristik tokoh dari tinjauan psikologi abnormal sesuai dengan permasalahan, (3) mendaftar data yang diperoleh dari tiap cerpen berdasarkan kriteria yang sesuai dengan permasalahan, (4) mengklasifikasikan data berdasarkan permasalahan, (5) mendeskripsikan hasil klasifikasi berdasarkan masalah yang dikaji, (6) menginterpretasikan terhadap korpus data, selanjutnya dibuktikan kebenarannya sesuai dengan teori yang telah disusun sehingga memberikan penafsiran makna sebagai suatu hasil analisis. Korpus data berupa satuan kutipan yang meliputi tingkah laku tokoh, jalan pikiran tokoh, dialog tokoh, dan deskripsi pengarang yang membentuk paparan kebahasaan yang memuat tingkah laku abnormal tokoh. Penelitian ini dapat disimpulkan. Pertama, tingkah laku abnormal yang disebabkan gangguan kecemasan umum tokoh Saya dalam cerpen Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek berupa jalinan hubungan cinta antara Saya dengan suami dan kekasihnya, sehingga sulit membuat keputusan untuk memilih salah satu diantaranya dan selalu merasa bersalah. Kedua, tingkah laku abnormal yang disebabkan gangguan kecemasan neurotik pada tokoh Saya dalam cerpen Cerita iPendek Tentang Cerita Cinta Pendek tetap menjalin hubungan dengan kekasihnya, meskipun ia telah bersuami; tokoh Saya dalam cerpen Three More Days dalam waktu tiga hari Saya tidak pulang ke rumah dan tetap menikmati kebersamaannya dengan kekasih karena ia menemukan cinta meskipun suaminya terus mencarinya; tokoh Sera dalam cerpen Ha..ha selalu bertindak menganiaya anak tirinya untuk melampiaskan dendam; dan cerpen Lolongan di Balik Dinding tokoh Ia selalu menempelkan telinga di dinding kamarnya. Ketiga, tingkah laku abnormal yang disebabkan gangguan fobia tokoh Saya dalam cerpen Three More Days adalah takut untuk jujur pada suaminya atas apa yang terjadi dan takut untuk memulai kehidupan baru bersama kekasihnya; dan tokoh Ia dalam cerpen Lolongan di Balik Dinding selalu takut dengan kesunyian yang membuatnya semakin merasa sendiri yang berlangsung intens. Keempat, tingkah laku abnormal yang disebabkan gangguan obsesif kompulsif yang dialami oleh tokoh perempuan dalam cerpen Nachos adalah sikapnya selalu terdorong untuk menikmati makanan Nachos; dan tokoh Ia dalam cerpen Lolongan di Balik Dinding selalu terdorong menempelkan telinga pada dinding kamarnya untuk mendengarkan suara lolongan tetangga disebelah kamarnya. Kelima, tingkah laku abnormal yang disebabkan gangguan kepribadian umum tokoh Saya dalam cerpen Cerita Pendek Tentang Cerita Cinta Pendek tetap mempertahankan suami dan kekasihnya dalam satu hubungan yang ditentang oleh masyarakat; tokoh perempuan dalam cerpen Nachos menjalin hubungan dengan pria yang telah beristri; dan tokoh Saya dalam cerpen Three More Days meninggalkan suami dan anak-anaknya selama tiga hari demi mempertahankan cinta, sehingga ia tidak bertanggung jawab kepada keluarganya. Keenam, tingkah laku abnormal yang disebabkan gangguan paranoid pada tokoh anak dalam cerpen Ha..ha.. sikap selalu curiga pada ibu tirinya. Ketujuh, tingkah laku abnormal yang disebabkan gangguan skizotipe pada tokoh perempuan dalam cerpen Nachos selalu dihantui pikiran akan kekasihnya; tokoh Saya dalam cerpen AL+EX=Cinta terus berfikir tentang Alex dan ingin segera menemukan Alex dengan wujud yang berbeda-beda; dan tokoh Ia dalam cerpen Lolongan di Balik Dinding, ia menyakiti dirinya sendiri karena selalu dihantui pikiran-pikiran akan kesunyian yang selalu menjadi teman di setiap saat serta sikap melakukan ritual di dinding kamarnya yang membuatnya ingin mencari tahu sosok pemilik suara lolongan yang sudah tidak asing di telinganya. Kedelapan, tingkah laku abnormal yang disebabkan gangguan histrionik oleh tokoh perempuan dalam cerpen Nachos; tokoh Saya dalam cerpen AL+EX=Cinta; dan tokoh Ia dalam cerpen Lolongan di Balik Dinding adalah sikap mendramatisasi diri dalam menghadapi cobaan hidup. Kesembilan, tingkah laku abnormal yang disebabkan gangguan narsistik yang dialami oleh tokoh perempuan dalam cerpen Nachos dan tokoh Saya dalam cerpen AL+EX = Cinta adalah mencari dan menuntut perhatian yang lebih kepada orang lain. Berdasarkan simpulan penelitian diatas, disarankan kepada (1) peneliti lanjutan, disarankan untuk meneliti dari sudut pandang yang lain, yaitu aspek psikologi pengarang dan psikologi pembaca; (2) pembaca sastra, disarankan memanfaatkan hasil penelitian ini untuk menambah wawasan tentang penelitian psikologi sastra; (3) guru, disarankan memanfaatkan hasil penelitian ini untuk pengembangan materi pelajaran sastra khususnya pendekatan dan hasil analisis terutama cerpen yang dianalisis dengan pendekatan psikologi sastra; dan (4) kritikus sastra,disarankan memanfaatkan hasil penelitian ini untuk membandingkan dan menilai karya sastra khususnya mengkaji tokoh dalam karya prosa.