Perbedaan Kemandirian dan Hasil Belajar Siswa Karena Pengaruh Penerapan Flipped Classroom Berbantuan Video Pembelajaran dibandingkan Penerapan Flipped Classroom Berbantuan Animasi Interaktif Pada Siswa Kelas X TKJ di SMKN 3 Batu

Main Author: KELENT WAHONO; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik UM , 2018
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TE/article/view/73355
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran yang digunakan guru sangat konvensional sehingga kemandirian dan hasil belajar siswa kurang. Hal ini dapa tdilihat pada nilai siswa yang 55% di bawah KKM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kemandirian dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran jaringan dasa rsebelum dan setelah menggunakan Model FlippedClassroom berbantuan animasi interaktif dan berbantuan video pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X TKJ SMKN 3 Batu tahun pelajaran 2017/2018. Adapun sampel penelitiannya adalah sebanyak dua kelompok kelas yaitu peserta didik kelas X TKJ A sebagai kelaseksperimen1 yang terdiri dari 25siswadankelasX TKJ Csebagaikelaseksperimen 2 yang berjumlah 25siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa pretest dan postest dengan tipe pilihan ganda yang berjumlah 20 soal. Sedangkan Instrument selanjutnya adalah angket kemandirian belajar yang terdiri dari 31 pertanyaan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Tmelalui program SPSS 21.0 for Windows yaitu dengan menggunakan Paired Sample uji T. Berdasarkan analisis data hasil penelitian, padauji T yang dilakukandenganmenggunakanaplikasi SPSS maka didapati nilai Signifikan 0.025 yang berarti 0.025 < 0.05 atau 0.025 lebihkecildari 0.05. Data tersebutmenunjukkan bahwaadaperbedaansignifikan kemandirianbelajarsiswamata pelajaran jaringan dasar yang diberipenerapan Flipped Classroomberbantuan video pembelajaran dibandingkan dengan penerapan Flipped Classroom berbantuan animasi interaktif. Sedangkan pada hasilbelajar, padaUji T yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS maka didapati nilai Signifikan 0.200 yang berarti 0.200 > 0.05 atau 0.200 lebih besar dari 0.05. Data tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan Hasil belajar siswa matapelajaran jaringan dasar yang diberipenerapan Flipped Classroom berbantuan video pembelajaran dibandingkan dengan penerapan Flipped Classroom berbantuan animasi interaktif. Kesimpulan keseluruhan bahwa penerapanFlipped Classroom berbantuan animasiinteraktif lebihbaikuntukmeningkatkan kemandirianbelajarsiswadibandingkanpenerapanFlipped Classroom berbantuan video pembelajaran. Sedangkan untuk meningkatkan prestasibelajarsiswa kedua model mempunyaiefek yang sama. Sebagaiakhirpenelitian, penulismenyarankankepada guru agar menciptakan suasanabelajar yang efektifdanmenyenangkan agar hasil belajar dan kemandirian peserta didik dapat meningkat.