Pengembangan Bahan Ajar PLC Berbasis Proyek untuk Siswa SMK Program Keahlian Teknik Elektronika Industri
Main Author: | Eliyawati .; MAHASISWA |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik UM
, 2016
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TE/article/view/46221 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Eliyawati. 2015. Pengembangan Bahan Ajar PLC Berbasis Proyek untuk Siswa SMK Program KeahlianTeknik Elektronika Industri. Skripsi.Jurusan Teknik Elektro, FakultasTeknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Slamet Wibawanto, M.T., (II) A. N. Afandi, S.T., M.T., Ph.D. Kata Kunci: bahan ajar, pembelajaran berbasis proyek, Programmable Logic Controller Teknik Elektronika Industri adalah salah satu program keahlian dalam bidang teknologi dan rekayasa yang mempelajari tentang teknologi elektronika yang berkaitan dengan berbagai kontrol proses berbantuan Programmable Logic Controller(PLC). Berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa belum tersedia bahan ajar yang relevan dengan kebutuhan siswa untuk menunjang pencapaian kompetensi pada standar kompetensi memprogram peralatan system pengendali elektronik yang berkaitan dengan I/O berbantuan PLC dan komputer. Berdasarkan hal tersebut, maka dikembangkan bahan ajar “Pemrograman PLC Menggunakan Komputer untuk Kelas XII Teknik Elektronika Industri Semester 5-6”. Bahan ajar disusun berdasarkan pembalajaran berbasis proyek sesuai dengan tuntutan kurikulum, khususnya KTSP. Dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa ditantang untuk mengembangkan kreativitas dalam mengerjakan proyek. Artinya, siswa ditantang untuk merencanakan, membuat, dan mengembangkan proyeknya sesuai dengan kemampuan siswa. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat mengembangkan diri dan belajar kreatif melalui proyek-proyek tersebut, sehingga siswa benar-benar mendapatkan pembelajaran yang bermakna. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat bahan ajar yang layak dan efektif, dan menguji kelayakan dan efektivitas bahan ajar. Uji kelayakan dilakukan dengan evaluasi formatif, sedangkan uji efektivitas dilakukan dengan evaluasi sumatif. Bahan ajar dikembangkan dengan menggunakan model pengembangan Dick and Carey dan menerapkan prinsip multimedia pembelajaran. Instrumen dikembangkan berdasarkan kriteria penilaian bahan ajar dari Badan Standar Nasional Pendidikan. Berdasarkan hasil implementasi, bahan ajar yang dikembangkan dinyatakan sangat layak dan efektif digunakan dalam proses pembelajaran. Hal itu dibuktikan dengan persentase hasil uji coba perorangan oleh para ahli sebesar 92%, uji coba skala kecil 89%, dan uji coba lapangan 88%.