Peredaan Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif TGT dan STAD dengan Dikontrol Melalui Motivasi Tentang Pembelajaran Istalasi Penerangan Listrik di SMK Negeri 1 Singosari

Main Author: MUHAMMAD NUR FAJRI; MAHASISWA
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik UM , 2015
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TE/article/view/44727
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perbedaan rata-rata hasil belajar Instalasi Penerangan Listrik antara: (1) kelompok siswa tingkat motivasi tinggi mengikuti pembelajaran Team Game Tournament (XT1),dengan (2) kelompok siswa tingkat motivasi rendah mengikuti pembelajaran Team Game Tournament (XT2), dengan (3) kelompok siswa tingkat motivasi tinggi mengikuti pembelajaran Student Team Achievement Divisions (XS1), dan dengan (4) kelompok siswa tingkat motivasi rendah mengikuti pembelajaran Student Team Achievement Divisions(XS2). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen dengan faktorial 2x2. Uji hipotesis dilakukan dengan ANOVA dua jalur untuk mengungkap signifikansi interaksi antara motivasi dan metode pembelajaran, serta mengungkap signifikansi perbedaan hasil belajar berdasarkan tingkat motivasi dan metode pembelajaran. Guna mengungkap hasil belajar yang paling berbeda diantara XT1, XT2, XS1, XS2, maka dilakukan uji hipotesis dengan bantuan SPSS 16. Hasil penelitian pada kelas XI TIPTL di SMK Negeri 1 Singosari, menunjukkan signifikansi bahwa: (1) ada interaksi antara faktor motivasi dan faktor metode pembelajaran (p = 0,002 < 0,05); (2) ada perbedaan hasil belajar antar perlakuan; (3) perbedaan masing-masing kelompok hasil belajar secara berturut adalah: (a) antara XT1 dan XS1 (p = 0,993 > 0,05) tidak ada perbedaan; (b) antara XT2 dan XS2 (p = 0,000 < 0,05) ada perbedaan; (c) antara XT1 dan XT2 (p = 0,004 < 0,05) ada perbedaan; dan (d) antara XS1 dan XS2 (p = 0,000 < 0,05) ada perbedaan. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian mengenai cara meningkatkan motivasi siswa, dengan membuat range yang lebih halus, misalnya dengan taraf tingkat motivasi tinggi, sedang dan rendah, serta melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang dapat berinteraksi positif dengan metode pembelajaran.