Perbedaan Hasil dan Motivasi Belajar Siswa antara Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Direct Instruction pada Mata Pelajaran Jaringan Dasar Kelas X TKJ di SMK Negeri 2 Magetan
Main Author: | Asti Amboningtyas Riftikosari; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik UM
, 2014
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TE/article/view/32199 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Guru memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran, guru harus memahami tentang strategi, metode dan model pembelajaran yang membuat siswa dapat belajar aktif dan kreatif dalam pembelajaran baik secara mental, fisik, maupun sosial, sehingga diperoleh hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam prinsip belajar, motivasi merupakan faktor penting yang mempengaruhi belajar dan hasil belajar. Untuk itu diperlukan kecocokan dalam penerapan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa. Model pembelajaran problem based learning merupakan salah satu alternatif model pembelajaran yang mampu mengaktifkan siswa dan memberikan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan desain pretest posttest control group design dan menggunakan dua kelas sebagai kelas eksperimen yang belajar menggunakan model pembelajaran problem based learning dan kelas kontrol yang belajar menggunakan model pembelajaran direct instruction. Analisis data yang digunakan untuk uji hipotesis adalah uji-t untuk mengetahui perbedaan hasil belajar ranah kognitif, afektif, psikomotorik dan motivasi belajar siswa dan uji anova dua jalur. Hasil penelitian, dilihat dari uji-t menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif dengan thitung>ttabel (2,074>2,005), ranah afektif dengan thitung>ttabel (2,076>2,005), ranah psikomotorik thitung > ttabel (2,649>2,005), motivasi belajar dengan thitung > ttabel (2,016>2,005), dan tidak terdapat perbedaan pada hasil belajar ranah kognitif dan psikomotorik, yang memiliki motivasi tinggi dan motivasi rendah yang belajar menggunakan model pembelajaran problem based learning dan direct instruction. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil dan motivasi belajar siswa pada kompetensi dasar memahami pengembangan jaringan sederhana dan menyajikan hasil pengembangan jaringan sederhana, tetapi tidak terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif dan psikomotorik, yang memiliki motivasi tinggi dan motivasi rendah yang belajar menggunakan model pembelajaran problem based learning dan direct instruction. Untuk menerapkan model pembelajaran problem based kearning diperlukan manajemen waktu yang baik terhadap pelaksanaan pembelajaran.