Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pembangkit ListrikMenggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Inside Outside Circle (IOC) Pada SiswaKelas XKeahlian TPL Di SMK PGRI 3 Malang
Main Author: | NurLaili Erdiana Prawisuda |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik UM
, 2014
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TE/article/view/31553 |
Daftar Isi:
- Berdasarkan permendiknas Nomor 20 tahun 2006, siswa Sekolah Menengah Kejuruan dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja. Oleh karena itu siswa harus menguasai seluruh kompetensi yang telah ditetapkan di dalam silabus. Berdasarkanhasil pengamatan di SMK PGRI 3 Malang pada tanggal 4 September 2013, diketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar baru mencapai 40% tetapi itu pada mata pelajaran rangkaian listrik. Penyebab rendahnya hasil belajar tersebut antara lain motivasi belajar siswa rendah. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya siswa yang merasa jenuh dalam kegiatan pembelajaran, bersikap pasif, tidak memperhatikan pelajaran dan meremehkan pelajaran. Berdasarkan hasil diskusi dengan guru terungkap bahwa: (1) dalam mata pelajaran Pembangkit Listrik guru menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada guru; (2) sekolah menerapkan sistem pembelajaran blok dimana mata pelajaran Pembangkit Listrik dijadwalkan berlangsung selama 9×45 menit dalam satu hari. Salah satu alternatif yang ditawarkan untuk mengatasi kendala tersebut adalah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Inside Outside Circle (IOC) dalam sebuah tindakan kelas atau PTK. Rancangan penelitian yang digunakan adalahmerujuk dari Kemis dan Taggart, yaitu meliputi proses perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi pada setiap siklusnya. Adapun jenis PTK yang digunakan adalah PTK kolabotarif, yakni adanya kerja sama antara peneliti dan guru yang melakukan pembelajaran di kelas. Hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian ini meliputi (1) motivasi belajar siswa pada siklus I memiliki persentase 79,4% dan meningkat pada siklus IImenjadi 90%, (2) hasil belajar ranah afektif pada siklus I memiliki persentase ketuntasan sebesar 87,1% dan meningkat secara baik menjadi 100%, (3) hasil belajar afektif pada siklus I memiliki persentase 75,65% dan meningkat pada siklus II yaitu menjadi 83,05%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pemangkit listrik pokok bahasan PLTU dan PLTA pada siswa kelas X keahlian TPL di SMK PGRI 3 malang.