Pengembangan Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran IPA Standar Kompetensi Mengidentifikasi Cara Makhluk Hidup Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan untuk Kelas V SDN Blimbing III Malang

Main Author: Yulina Dwi Ratna Sari; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik UM , 2013
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TE/article/view/26249
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Dwi Ratna Sari, Yulina. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran IPA Standar Kompetensi Mengidentifikasi Cara Makhluk Hidup Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan Untuk Kelas V SDN Blimbing III Malang. Skripsi. Jurusan Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Ir. H. Syaad Patmanthara, M.Pd. (II) M. Zainal Arifin, S.Si, M.Kom. Kata kunci : Metode pembelajaran, Metode pengembangan ADDIE, Hasil uji kelayakan SDN Blimbing III Malang adalah salah satu sekolah dasar negeri yang berada di Kota Malang. Proses pembelajaran yang digunakan oleh guru SDN Blimbing III Malang tidak menggunakan media pembelajaran berbasis komputer. Metode yang biasa dilakukan oleh pengajar yaitu memberi materi melalui ceramah dan praktikum pada materi yang sesuai dan memungkinkan dilakukan praktikum, Suplemen untuk membantu pengajaran ini hanya buku. Namun pada Mata Pelajaran IPA, selain ceramah juga menggunakan media praktik/alat bantu praktik agar siswa lebih mengerti dan tidak hanya membayangkan saja. Tapi tidak semua media bisa digunakan untuk mempraktikan materi ini. Misalnya saja ketika guru ingin menjelaskan mengenai penyesuaian diri mengenai unta, tidak mungkin guru akan membawa hewan unta didalam kelas agar siswa lebih mengerti. Sekolah ini memiliki fasilitas yang sangat mendukung dalam proses pembelajaran, misalnya saja di dalam laboratorium komputer terdapat kurang lebih 30 komputer yang dapat digunakan siswa untuk belajar mandiri. Masing-masing pengajar memiliki laptop sehingga sangat memungkinkan untuk membuat media pembelajarn berbasis komputer untuk pengajaran. Sekolah memiliki LCD yang bisa digunakan mengajar untuk menyampaikan pelajaran dan komputer sebagai bantuannya. Pada pengembangan model, pengembang mengadopsi ADDIE. Tahapan model ADDIE yaitu: analisys, design, development, implementation, dan evaluation. Pengembang menggunakan model pengembangan ADDIE karena menurut langkah-langkah perkembangan produk, model pengembangan ini lebih rasional, sederhana namun lengkap. Model ini dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan bahan ajar. Pada uji validasi kelayakan media, untuk data kuantitatif pengembang menggunakan angket. Setelah dilakukan uji coba secara keseluruhan, uji kelayakan media pembelajaran ini mendapatkan 96,74% untuk ahli materi, 87,90% untuk ahli media dan 90,32% untuk siswa.Jika di rata-rata presentasenya mendapatkan presentase 91,65% sehingga media dinyatakan layak untuk digunakan dan tidak perlu revisi.