Pengembangan Modul Ajar Digital Berintegrasikan dengan Metode Explicit Intruction Pada Mata Pelajaran Teknik Animasi 2 Dimensi Untuk Siswa XI Program Keahlian Multimedia di SMK Negeri 1 Banyuwangi

Main Author: SUCI . LESTARI; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik UM , 2017
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TA-Elektro/article/view/62870
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TA-Elektro/article/download/62870/54890
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Lestari,Suci. 2017. Pengembangan Modul Ajar Digital Berintegrasikan dengan Metode Explicit Intruction Pada Mata Pelajaran Teknik Animasi 2 Dimensi Untuk Siswa XI Program Keahlian Multimedia di SMK Negeri 1 Banyuwangi. Skripsi. Program Studi Pendidikan Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang.Pembimbing: (1) Dr. Ir. H. Syaad Patmanthara, M.Pd. (2) I Made Wirawan, S.T., M.T. Kata Kunci : pengembangan, modul digital, explicit intruction, teknik animasi 2dimensi, smk Pada program keahlian multimedia di SMK terdapat materi mata pelajaran produktif salah satunya adalah Teknik Animasi 2 Dimensi. Proses pembelajaran yang berlangsung di SMK khususnya pada saat praktikum membuat sebuah animasi 2D ditemukan beberapa kendala. Dari sisi sarana acuan belajar yang diberikan oleh siswa kurang memahami materi dan menarik minat siswa, sehingga memerlukan adanya modul ajar yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa tersebut. Efisiensi dengan memanfaatkan modul interaktif dalam penelitian ini berbasis epub. Tujuan dari pengembangan modul ajar digital ini untuk menarik minat siswa dan memberikan kemudahan siswa dalam memahami materi pada saat praktikum Teknik animasi 2 dimensi. Pada penelitian ini menggunakan model pengembangan Sadiman. Model pengembangan yang dipilih karena adanya proses revisi yang bisa diulangi dari tahapan tertentu. Tahapan – tahapan model pengembangan Sadimansebagai berikut: (1) identifikasi kebutuhan; (2) perumusan tujuan; (3) perumusan butir-butir materi; (4) perumusan alat pengukur keberhasilan; (5) penulisan naskah media; (6) tes/uji coba; (7) revisi; dan (8) naskah siap produksi. Setelah dilakukan beberapa tahapan pengujian pada modul. Hasil pengujian ahli materi, ahli media, dan siswa dihimpun menjadi satu data. Pada pengujian ahli materi memperoleh hasil persentase sebesar 96.42%. Pengujian ahli media memperoleh hasil persentase sebesar 94.11%, sedangkan uji coba pada siswa perorangan mendapat presentase 81.33%, kemudian untuk uji lapangan kelompok kecil sebesar 83.8%. Tahapan terakhir yaitu uji lapangan kelompok besar memperoleh persentase 86.40%. Sehingga modul ajar digital berintegrasikan dengan model Explicit Instruction pada mata pelajaranan Teknik Animasi 2 Dimensi ini masuk dalam kategori “Sangat Valid”. Hal ini dapatdisimpulkan bahwa modul ajar digital ini diawali dengan dirancang dan dikembangkan sesuai kebutuhan siswa.Kemudian diuji kelayakannya, dan menghasilkan produk berupa modul digital yang layak digunakan sebagai modul ajar digital mata pelajaran Teknik Animasi 2 Dimensi.