Kontrol suhu berbasis mikrokontroler pada alat pengering biji kakao
Main Author: | Effendi Rahmat Santoso; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektronika - Fakultas Teknik UM
, 2015
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TA-Elektronika/article/view/43418 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Santoso, Effendi Rahmat. 2015. Kontrol Suhu Berbasis Mikrokontroler Pada Alat Pengering Biji Kakao. Tugas Akhir, Program Studi D3 Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Heru Wahyu Herwanto, S.T., M.Kom., (II) M. Rodhi Faiz, S.T., M.T. Kata Kunci: Kontrol Suhu, Sensor LM 35, Pengering, Kakao. Di Indonesia biji kakao merupakan produk yang dihasilkan dari pohon kakao yang digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan bubuk kakao ( coklat ). Sebagian besar daerah produsen Indonesia menghasilkan kualitas kakao curah yang cukup rendah, sehingga perlu adanya teknologi yang membantu untuk meningkatkan kualitas biji kakao agar nilai jual yang dihasilkan lebih tinggi.Dalam tugas akhir ini dirancang sebuah alat pengering biji kakao dengan menggunakan kayu sebagai box, 4 buah sensor LM 35 untuk pengecek suhu, serta LCD untuk menampilkan suhunya. Heater digunakan untuk memanaskan bahan sampai batas suhu tertentu dengan inputan suhu menggunakan Keypad. Kipas pada alat akan menyala jika suhu sudah melebihi batas tertentu. RTC digunakan untuk menghitung waktu pengeringan.Suhu pengeringan biji kakao yang paling optimal adalah 57 - 63o C. dengan waktu pengeringan selama 48 jam mampu menurunkan kadar air sebanyak 67 %.Rangkaian sensor suhu menggunakan 4 sensor LM 35 yang telah bekerja dengan baik dengan nilai error ± 1 o C yang dibandingkan dengan thermometer. Suhu optimal pengeringan kakao adalah 57- 63o C. Alat pengering kakao yang telah dirancang memiliki kemampuan menurunkan kadar air sampai 67% selama 48 jam.Untuk pengembangan box selanjutnya bisa menggunakan stainlees steel untuk mengoptimalkan suhunya. Untuk mengaktifkan heater dan kipas dapat menggunakan saklar electronis. eban generator yang diberikan pada penguatan maksimum dengan kecepatan sinkron menyebabkan penurunan GGL yang dihasilkan generator.