Studi Tentang Busana Tradisional Suku Sasak di Dusun Sade Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah

Main Author: Ni Komang Fiski Kusumasari; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: SKRIPSI Jurusan Tata Busana - Fakultas Teknik UM , 2016
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TIBusana/article/view/51398
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TIBusana/article/download/51398/38649
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Kusumasari, Komang Fiski. 2015. Studi Tentang Busana Tradisional Suku Sasak di Dusun Sade Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Skripsi, Jurusan Teknologi Industri, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dra. Hapsari Kusumawardani, M. Pd, (II) Dra. Nurul Aini, M. Pd. Kata Kunci: Busana Tradisional, Suku Sasak. Masyarakat suku Sasak banyak yang tidak paham akan busana tradisonal suku Sasak, dimana sudah banyak perubahan dari busana aslinya. Busana suku sasak ini berbeda-beda pada tiap etnis Sasak yang ada, busana yang paling sederhana terdapat pada etnis Pujut. Kurangnya dokumentasi tentang busana suku Sasak ini membuat banyak masyarakat kurang paham akan busana ini. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan ingin menggali dan mengidentifikasi, serta dapat mendokumentasikan tentang busana suku Sasak yang berada di dusun Sade Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Data penelitian berupa paparan keabsahan dalam bentuk audio dan visual yang diperoleh dari hasil narasumber terkait. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan teknik wawancara dan observasi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa instrument manusia, yaitu peneliti sendiri, untuk menjaga keabsahan data dilakukan triangulasi data. Berdasarkan hasil analisis data, pertama, jenis busana suku Sasak yang terbagi menjadi dua jenis busana yaitu busana wanita dan busana pria. Kedua,bagian-bagian busana suku Sasak, bagian-bagian tersendiri yang membedakan setiap jenis busana ini. Jenis busana wanita setiap bagiannya memiliki perbedaan masing-masing sehingga kita dapat membedakan atara busana wanita yang sudah menikah, belum menikah dan pernikahan dengan melihat bagian-bagian busananya. Jenis busana pria bagian-bagian tiap jenisnya juga dapat membedakan busananya. Ketiga, masalah makna filosofi dari busana suku Sasak, busana suku Sasak ini memiliki makna filosofi yang dilihat dari bagian-bagian busananya. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa busana tradisional suku Sasak saat ini telah banyak berubah dari busana asli. Bukan hanya dalam segi warna tetapi telah banyak berubah dalam segi bentuknya, dimana busana suku Sasak ini berbentuk seperti tunika atau kain panjang berbentuk persegi yang dijahit pada bagian sisi dan memiliki potongan sebatas perut, telah berubah seperti busana saat ini yang memiliki lengan dan panjangnya sampai dengan pinggang atau panggul. Saran, diharapkan masyarakat tidak mengubah keaslian dari busana asli suku Sasak, selain itu diharapkan masyarakat dengan kesadaran sendiri ikut membantu melestarikan keaslian dari busana suku Sasak ini dengan lebih memahami, lebih mencintai dan tetap mempertahankan keaslian busana itu sendiri tanpa merubah busana.