Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Materi Bolabasket Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Srengat Kabupaten Blitar Tahun Pelajaran 2017/2018
Main Author: | Asnanda Prasetyo; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Penjaskes/article/view/78159 |
Daftar Isi:
- RINGKASAN Berdasarkan hasil observasi pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahragadan Kesehatan di kelas VIII A SMP Negeri 2 Srengat, dijumpai beberapa masalah dalam pembelajaran anatar lain (1) proses belajar mengajar teacher centered , (2) siswa bersikap pasif, (3) siswa kesulitan memahami materi karenatidakadanya media pembelajaran, (4) pola belajar siswa cenderung menghafal (5) hasil belajar siswa masih rendah. Hal tersebut disebabkan karena guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Sehingga diperlukan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran atau berpusat pada siswa (student centered). Salah satu model yang dapat diterapkan adalah model Teams Games Tournament(TGT). Model TGT merupakan model pembelajarankooperatif yang dirancang agar siswa lebih aktif, percayadiri, dan bertanggung jawab pada kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar yang sudah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Srengat dengan menggunakan penerapan pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dengan model TGT. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif yang menampilkan segala sesuatu yang terjadi secara alamiah dan apa adanya tanpa manipulasi. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus dengan rancangan penelitian tiap siklus diawali dengan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Analisis data secara kualitatif dilakukan dengan tahap pemaparan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun persentase ketuntasan hasil belajar kognitif siswa pada pratindakan adalah 31,43%. Selanjutnya, meningkat menjadi 51,43% pada siklus I dan 88,57% pada siklus II. Peningkatan juga nampak pada persentase rata-rata aktivitas siswa pada siklus I yakni sebesar 64,28% meningkat menjadi 84,13% pada siklus II. Disamping itu, peningkatan juga nampak pada persentase rata-rata aktivitas guru pada siklus I yakni sebesar 82,61% dan meningkat menjadi 94,57% pada siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model TGTdapat meningkatkan hasil belajar PJOK pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Srengat. Untuk itu disarankan agar model TGT ini dapat dipertimbangkan untuk diterapkan pada pembelajaran PJOK sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PJOK.