Studi Komparatif Perkembangan Daya Tahan Pada Anak Usia 11 Tahun di DataranRendah, Dataran Sedang dan Dataran Tinggi

Main Author: Tony ramadhani; MAHASISWA
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: , 2018
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Penjaskes/article/view/68016
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Penjaskes/article/download/68016/61903
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Ramadhani, Tony. 2017. Studi Komparatif Perkembangan Daya Tahan Pada Anak Usia 11 Tahun di DataranRendah, Dataran Sedang dan Dataran Tinggi. Skripsi, Jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Asim, M.Pd (II) Fahrial Amiq, S.Or,. M.Pd Kata Kunci: Perkembangan, daya tahan, anak usia 11 tahun, di dataran rendah, dataran sedang, dataran tinggi.Perkembangan daya tahan anak usia 11 tahun berbeda-beda, apalagi anak yang tinggal di dataran rendah, dataran sedang dan dataran tinggi. Perbedaan itu bisa dilihat dari bagaimana aktivitas gerak yang mereka lakukan sehari-hari mulai dari bangun tidur, makan, berangkat sekolah, aktivitas di luar jam pelajaran, dan sampai tidur lagi. Kegiatan tersebut setiap anak pasti berbeda-beda. Salah satu hal tersebut yang membuat tingkat daya tahan disetiap individu anak menjadi berbeda. Karakterisstik setiap umur berbeda-beda, sehingga membuat tingkat daya tahan anak juga berbeda. Setiap jenjang umur anak memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda, dengan demikian kita juga bisa mengetahui tingkat daya tahan dari berbagai umur anak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perkembangan daya tahan VO2Max anak usia 11 tahun, yang tinggal di dataran rendah, dataran sedang dan dataran tinggi di wilayah Malang Raya.Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan Cross-Sectional, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa tes yaitu Bleep Test dengan versi Budiwanto.Berdasarkan hasil uji Anava dengan α 0,05menunjukkan nilai signifikansi (,000) < 0,05, maka H0 ditolak, yang berarti terdapat perbedaan perkembangan daya tahan VO2Max anak usia 11 tahun, yang tinggal di dataran rendah, dataran sedang dan dataran tinggi. Setelah diuji anava satu arah dilanjutkan dengan uji tukey. Di daerah dataran rendah dan dataran sedang tidak terdapat perbedaan daya tahan VO2Max anak usia 11 tahun, lalu di dataran rendah dan dataran tinggi terdapat perbedaan rata-rata daya tahan VO2Maxanak usia 11 tahun, sedangkan di daerah dataran sedang dan tinggi terdapat perbadaan rata-rata daya tahan VO2Maxanak usia 11 tahun. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan bahwa dataran tinggi berpengaruh lebih baik terhadap perkembangan daya tahan VO2Max anak usia 11 tahun dibandingkan di dataran sedang dan dataran rendah, dataran rendah dan dataran tinggi. Diharapkan kepada guru pendidikan jasmani di setiap sekolah dengan cara memberikan pengarahan dan pengetahuan pada saat proses pembelajaran yang dapat mendukung perkembangan daya tahan VO2Max anak putra pada usia11 tahun.