Pengaruh Latihan Plyometric Terhadap Kemampuan Explosive Power Otot Tungkai Untuk Peserta Ekstrakurikuler Bolavoli SMK Nasional Malang
Main Author: | Ahmad Shufi Tanjung; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Penjaskes/article/view/51637 |
Daftar Isi:
- ABSTRACT Tanjung, Ahmad Shufi. 2016. Pengaruh Latihan Plyometric Terhadap Kemampuan Explosive Power Otot Tungkai Untuk Peserta Ekstrakurikuler Bolavoli SMK Nasional Malang. Skripsi, Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Program Sarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. M.E. Winarno, M.Pd dan (II) dr. Agung Kurniawan, M.Kes.Kata Kunci: Bolavoli, latihan plyometric, kemampuan explosive power (daya ledak).Permainan bolavoli merupakan salah satu permainan beregu yang menyenangkan bagi beberapa kalangan yang gemar bermain bolavoli. Dalam suatu permainan bolavoli daya ledak merupakan salah satu teknik yang benar-benar harus diperhatikan. Sebab daya ledak merupakan bagian komponen fisik terpenting dalam permainan bolavoli. Pelaksanaan proses latihan bermain bolavoli siswa ekstrakurikuler bolavoli SMK Nasional Malang, menunjukan adanya masalah yaitu, rendahnya kemampuan explosive power dibandingkan dengan kemampuan pada fisik bolavoli yang lain. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan explosive power adalah dengan menggunakan latihan plyometric.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan plyometric dan latihan konvensional terhadap kemampuan explosive power siswa pada permainan bolavoli.Rancangan penelitian yang dipakai adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan sampel 15 kelompok eksperimen dan 15 kelompok kontrol peserta ekstrakurikuler bolavoli SMK Nasinal Malang. Sampel dibagi dalam dua kelompok dengan cara matching. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes vertical jump.Hasil Analisis sebagai berikut: (1) Latihan plyometric kelompok eksperimen diperoleh rata-rata pretest 32,66 dan posttest 34,4, (sig=0,473). Berdasarkan temuan tersebut diperoleh sig >0,05, maka (Ho) diterima. (2) Kelompok latihan konvensional kelompok kontrol mempunyai rata-rata pretest 32,33 dan posttest 32,73, (sig=0,082). Berdasarkan temuan tersebut diperoleh sig>0,05 maka (Ho) diterima. (3) Kelompok latihan plyometric mempunyai pengaruh lebih baik dan lebih besar dengan nilai rata-rata tes akhir 34,4 dibandingkan dengan kelompok latihan konvensional dengan nilai rata-rata 32,7. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa latihan plyometric dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan explosive power pemain bolavoli, karena latihan tersebut merupakan latihan yang mengandung unsur kecepatan dan kekuatan sehingga kemampuan explosive power siswa dapat meningkat, hal itu dapat dilihat pada bab v bahwa latihan plyometric memberikan pengaruh lebih besar dari pada latihan konvensional dalam upaya peningkatan kemampuan explosive power bolavoli.