Nilai-nilai Kearifan Lokal Batik Sendang pada Motif Nam Kathil di Desa Sendangagung Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan
Main Author: | eva dewi; MAHASISWA |
---|---|
Format: | eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/PPKN/article/view/68384 http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/PPKN/article/download/68384/62433 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK RINGKASANDewi, Eva . 2018. Nilai-nilai Kearifan Lokal Batik Sendang pada Motif Nam Kathil di Desa Sendangagung Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Skripsi. Program Studi S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Margono, M.Pd., M.Si, (II) Rusdianto Umar, S.H., M.Hum.Kata Kunci: Nilai, Kearifan Lokal, Batik Sendang, Motif Nam KathilDesa SendangagungKecamatan Paciran merupakan salah satu desa penghasil batik khas daerah yang terletak di daerah Kabupaten Lamongan. Keberadaan batik Sendang sendiri masih belum dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Padahal didalam motif batik tersebut menyimpan banyak nilai-nilai luhur yang perlu diketahui bagi generasi muda terutama masyarakat Desa Sendang, sebab batik merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang pelu dijaga dan dilestarikan. Sehingga melalui penelitian ini, peneliti ingin menggali nilai-nilai kearifan lokal yang ada di dalam batik Sendang. Hal inilah yang menjadi dasar pertimbangan dan alasan peneliti melakukan penelitian terhadap batik asli Desa Sendangagung Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan.Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana asal-usul Batik Sendang di Desa Sendangagung Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan(2) Bagaimana perkembangan Batik Sendang di Desa Sendangagung Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan(3) Bagaimana peran pemerintah dalammengembangkan batik Sendang di Desa Sendangagung Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan (4) Bagaimana nilai-nilai kearifan lokal Batik Sendang yang terkandung di dalam motif Nam Kathil.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Untuk mendapatkan data, peneliti harus melalui beberapa tahapan-tahapan. Adapaun prosedur pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data diperoleh kemudian data diolah dan dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk mengecek keabsahan temuan peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik.Hasil penelitian menjelaskan bahwa (1) adanya batik pertama kali di daerah Sendang karena dimotori oleh istri Sunan Sendang (Raden Nur Rahmat) yang bernama Nyai Dewi Tilarasih yang merupakan keturunan dari kesultanan Demak. (2) Seiring dengan berkembangnya zaman, batik Sendang mengalami perkembangan pula. Perkembangan dari segi motif yang dulunya hanya ada beberapa motif seperti motif Gendagan, Petetan, Gringsing, Kawung dan Nam Kathil sekarang sudah dimodifikasi dan muncul motif-motif baru salah satunya yaitu motif Bandeng Lele yang sudah dipatenkan oleh Pemerintah Daerah. Pada zaman dulu warna batikhanya terdiri dari warna merah, hitam, putih dan biru kemudian berkembang menjadi bermacam-macam warna seperti warna hijau, coklat muda, biru muda, orange dan lain sebagainya. Kemudian perkembangan yang terjadi pada bahan pewarnaan yang dulunya terbuat dari bahan-bahan alami yaitu akar mengkudu, daun jati, daun tamanan tom, daun dan kulit kayu phon ketapang serta tanaman-tanaman yang lainnya, kemudian sebagai gantinya para pengrajin menggunakan bahan pewarna sintetis seperti remasol dan naptol. (3) Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan beserta jajarannya dalam mengembangkan Batik Sendang adalah melalui diwajibkannya batik Sendang sebagai salah satu seragam dinas. Pelatihan-pelatihan bagi para pengrajin batik. Tidak hanya itu, ada pula bantuan material yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan yang berupa pemberian peralatan dan perlengkapan batik, disediakannya sebuah gedung (showroom), studi banding ke daerah penghasil batik, program magang di daerah penghasil batik, lomba membatik dan desain batik, serta uji kompetensi keahlian. Selain peran Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa bersama para pengrajin dan masyarakat Sendang juga turut andil dalam melakukan pengembangan batik khas Sendang tersebut. Hal itu dapat dilihat dari adanya berbagai kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan untuk menunjang perkembangan batik Sendang, diantaranya adalah diadakannya lomba desain batik dan fashion showbatik oleh masyarakat Sendang serta dijadikannya daerah Sendang sebagai tempat edukasi atau study tour oleh sekolah-sekolah dari berbagai daerah yang ingin mengetahui tentang batik utamanya batik Sendang. (4) Nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat pada Batik Sendang Motif Nam Kathil adalah sebagai berikut: (a) hubungan manusia dengan Tuhan (b) hubungan manusia dengan manusia (c) kekuasaan harta atau jabatan (d) rukun dalam keberagaman (e) perjalanan kehidupan manusia (f) desa yang subur. Diharapkan ada dukungan dari berbagai pihak dalam menunjang perkembangan batik Sendang dengan melakukan berbagai upaya diantaranya sebagai berikut: (1) Bagi pengrajin batik Sendang Diharapkan tidak hanya fokus mengembangkan motif batik masa kini (batik modern) akan tetapi juga menjaga dan melestarikanbatik asli Sendang yang motifnya klasik supaya masih tetap eksis (2) Pemerintah Desa Sendangagung memanfaatkan dan mengfungsikan kembali melaluiperbaikan fasilitas, sarana dan prasarana padashowroom Sendang. Selain itu, meneruskan dan menjadikan kegiatan penyelenggaraan lomba desain batik, fashion show batik dan lain sebagainya sebagai agenda tahunan dalam menunjang perkembangan batik Sendang (3) Aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan membuat kebijakan atau peraturan mengenai penggunaan kain batik lokal daerah (batik Sendang) sebagai pakaian seragam bagi para guru dan para pelajar di sekolah-sekolah seluruh daerah Kabupaten Lamongan. Selain itu, perlu melakukan kerjasama dengan dinas-dinas terkait untuk memasarkan produk batik Sendang secara online dan diupdate secara berkala (4) meningkatkan kerjasama dengan berbagai sektor usaha dan melibatkan masyarakat dalam mengembangkan industri batik. Contohnya pengrajin batik bekerjasama dengan penjahit pakaian untuk membuat produk pakaian yang terbuat dari Batik Sendang.