STRATEGI PENGELOLAAN OBJEK WISATA SIMPANG LIMA GUMUL DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN KEDIRI
Main Author: | Miftahur Rohmah; Mahasiswa |
---|---|
Format: | eJournal |
Terbitan: |
, 2016
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/PPKN/article/view/50680 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK STRATEGI PENGELOLAAN OBJEK WISATA SIMPANG LIMA GUMUL DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN KEDIRI MiftahurRohmah. 2016. Strategi Pengelolaan Simpang Lima Gumul dalam Uapaya Meningkatkan Pendapatan Aslidaerah (PAD) Kabupaten Kediri. Skripsi, Program Studi SI Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. H. Moch. Yudhi Batubara, S.H., M.H. (II) Drs. Margono, M.Pd.,M.Si Kata Kunci: Otonomi Daerah, Pariwisata, Pendapatan Asli Daerah Dunia pariwisata merupakan industry bisnis yang semaking berkembang pada saat ini. Perkembangan pariwisata tidak lepas dari perencanaan dan pengelolaan dengan baik sehingga mampu mencapai hasil yang memuaskan baik secara ekonomis maupun sosial. Pemerintah Kabupaten Kediri juga tidak ketinggalan untuk memeriahkan dunia pariwisata tersebut. Salah satunya adalah dengan membangun kawasan Simpang Lima Gumul (SLG) yang mampu menarik perhatian serta minat wisatawan untuk dating berkunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) strategi yang diterapkan dalam pengelolaan objek wisata Simpang Lima Gumul (SLG) sebagai upaya untuk meningkatkan PendapatanAsli Daerah (PAD) Kabupaten Kediri; (2) factor pendukung dan factor penghambat dalam pelaksanaan strategi pengelolaan objek wisata Simpang Lima Gumul (SLG) sebagai upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dandokumentasi. Data penelitian yang berupa dokumentasi dan hasil wawancara dengan beberapa responden yaitu Kepala Bidang Program Pengembangan Disbudpar, Pengawas Convension Hall Bagian Umum Kantor Pemerintah Daerah, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub, pengawas lapangan Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Kediri, Petugas Lapangan Satpol PP, Kasi Pelayanan Kebersihan, Kasubag. Keuangan dan Kepegawaian Dispenda, Pedagang di sekitar SLG, dan Pengunjung SLG. Analisis data menggunakan model analisis interaktif yang dimulai dari tahap (1) Reduksi data; (2) Penyajian data; (3) Verifikasi Data. Sesuai hasil analisis data tersebut, diperoleh dua hasil penelitian sebagai berikut. Pertama strategi yang diterapkan dalam mengelola objek wisata Simpang Lima Gumul (SLG) sebagai upaya untuk meningkatkan PendapatanAsli Daerah (PAD) yaitu (1) mempertahankan kebersihan dan keindahan kawasan SLG; (2) memperbanyak iven di kawasan SLG; (3) promosi melalui media sosial; (4) menjadikan sentra perdagangan. Kedua, terdapat factor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan pengelolaan objek wisata Simpang Lima Gumul (SLG) sebagai upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Faktor pendukungnya adalah (1) adanya SKPD yang mengelola kawasan SLG; (2) peningkatanf asilitas di kawasan SLG. Sedangkan factor penghambat yakni (1) tidak ada retribusi tiket masuk monument; (2) tidak ada retribusi parkir di kaki monumen; serta (3) kurangnya kesadaran dalam membayar pajak reklame. Beberapa saran dari peneliti diajukan kepada beberapa pihak, yakni (1) Bagi Pemda Kabupaten Kediri lebih memaksimalkan dalam mengelola kawasan SLG terutama dalam hal pembagian tugas dan wewenang masing-masing SKPD, pengelolaan retribusi parker dan pengelolaan tiket masuk monument serta optimalisasi pengelolaan pendapatan daerah dilakukan dengan mensinergikan program intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah; (2) Kepada Disbudpar Kabupaten Kediri hendaknya dapat menambah fasilitas di kawasan SLG serta menambahkan wahana wisata baru sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung; (3) Bagi masyarakat Kabupaten Kediri merupakan kewajiban memperkenalkan daerahnya. Hal tersebut merupakan upaya promosi dari mulut ke mulut sehingga dapat menimbulkan orang lain ingin mengunjungi daerah Kediri khususnya SLG. Selain itu juga ikut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan di kawasan SLG dan menaati tata tertib ketika berkunjung.