PERANAN KOMUNITAS JANGKAR KELUD DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESIAPSIAGAAN BENCANA DI DESA MODANGAN KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR
Main Author: | ulul azmiyah; Mahasiswa |
---|---|
Format: | eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/PPKN/article/view/50652 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Azmiyah, Ulul, 2016. Peranan Komunitas Jangkar Kelud dalam Pelaksanaan Pendidikan Kesiapsiagaan Bencana di Desa Modangan Kabupaten Blitar. Skripsi, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Margono, M.pd., M.si., (II) Dr. Nurudin Hady, SH., M.H. Kata Kunci: Peranan Jangkar Kelud, bencana,pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga,masyarakat, dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah. Tujuan dari pendidikan kesiapsiagaan bencana adalah agar masyarakat memahami pentingnya mempelajari pendidikan kesiapsiagaan bencana serta bagaimana upaya yang dilakukan untuk dapat meminimalisir terjadinya korban jiwa dan kerugian harta benda.Pengelolaan resiko bencana pada dasarnya adalah suatu upaya yang ditujukan untuk meminimalkan resiko yang mungkin terjadi serta melakukan upaya-upaya pencegahan (mitigasi) di wilayah yang rentan terkena bencana. Langkah penting untuk mengurangi resiko dari gunung berapi yang berpotensi aktif adalah dengan mengetahui ancaman yang ditimbulkan. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan (1) peranan komunitas Jangkar Kelud dalam pendidikan kesiapsiagaan bencana di Desa Modangan Kabupaten Blitar; (2) hasil pendidikan yang dijalankan oleh komunitas Jangkar Kelud di Desa Modangan Kabupaten Blitar; (3) penghambat peranan komunitas Jangkar Kelud dalam pelaksanaan pendidikan kesiapsiagaan bencana di Desa Modangan Kabupaten Blitar; (4) cara mengatasi faktor penghambat peranan komunitas Jangkar Kelud dalam pelaksanaan pendidikan kesiapsiagaan bencana di Desa Modangan Kabupaten Blitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dilakukan di Desa Modangan Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif. Berdasarkan analisis data tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, peranan komunitas Jangkar Kelud dalam pendidikan kesiapsiagaan bencana di Desa Modangan Kabupaten Blitar yaitu memberikan pendidikan tentang Jangkar Kelud bagi masyarakat.Tujuan dari Komunitas Jangkar Kelud adalah memberikan ilmu yang bermanfaat tentang kebencanaan agar masyarakat Desa Modangan dapat selamat dari ancaman meletusnya gunung Kelud. Kedua, hasil pendidikan yang dijalankan oleh komunitas Jangkar Kelud di Desa Modangan Kabupaten Blitar yaitu masyarakat mampu menerapkan ilmu yang mereka dapat saat menghadapi bencana gunung Kelud sehingga mereka bisa menyelamatkan diri mereka sendiri serta mampu menolong orang lain. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya korban akibat letusan bencana gunung Kelud. Ketiga, penghambat peranan komunitas Jangkar Kelud dalam pelaksanaan pendidikan kesiapsiagaan bencana di Desa Modangan Kabupaten Blitar yaitu dari masyarakatnya sendiri yang belum sadar akan pentingnya pendidikan Jangkar Kelud serta kurangnya anggaran untuk kegiatan ini. Keempat, cara mengatasi faktor penghambat peranan komunitas Jangkar Kelud dalam pelaksanaan pendidikan kesiapsiagaan bencana di Desa Modangan Kabupaten Blitar adalah dengan cara memberikan pendidikan melalui tim tim siaga bencana serta semua perangkat Desa ikut serta sebagai fasilitator yaitu sebagai pemberi informasi serta pendidikann kepada masyarakat Desa Modangan. Dalam masalah anggaran komunitas Jangkar Kelud berupaya mencari dana dengan bantuan dari masyarakat itu sendiri dengan cara selalu iuran setiap satu bulan sekali dari para fasilitator agar kegiatan ini tidak mati dan bisa dilaksanakan secara terus menerus. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan (1) Komunitas Jangkar Kelud sebaiknya selalu memperbaiki pendidikan yang diberikan kepada masyarakatnya jadi kegiatan serta solusi yang didapat tidak begitu-begitu saja, misalnya tentang pendidikan dalam membersihkan rumah agar tetap aman seperti apa itu masih belum ada; (2) Masyarakat seharusnya lebih membuka diri untuk menerima pendidikan mengenai Jangkar Kelud karena sesungguhnya pendidikan ini juga untuk kepentingan diri mereka sendiri; (3) Dengan masyarakat yang antusias serta anggaran yang cukup dari pemerintah jika kegiatan ini terus berjalan dan semakin berkembang dampak positif yang diterima dari masing-masing daerah pasti juga semakin meningkat, karena program ini sebenarnya juga membantu pemerintah dalam mempermudah evakuasi serta penyelamatan warga masyarakatnya sehingga untuk pemerintah sendiri seharusnya bukan hanya mengapresiasi kegiatan ini saja namun juga memberikan sedikit banyak anggaran untuk kegiatan komunitas Jangkar Kelud ini.