KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN BLITAR
Main Author: | DINI NOVITANINGRUM; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2015
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Geografi/article/view/43384 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Novitaningrum, Dini. 2015. Kondisi Sosial Ekonomi Petani di Desa Sumberagung Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar. Skripsi, Jurusan Geografi,Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Hendri Purwito, M.S, (II) Drs. Yuswanti Ariani Wirahayu M.S Kata Kunci: Petani, Sosial, Ekonomi, Sumberagung Pertanian memiliki peran yang sentral sebagai kawasan agraris di Indonesia. Usaha tani berkontribusi terhadap kebutuhan masyarakat akan komoditas pertanian. Kepemilikan lahan yang dimiliki petani akan berpengaruh terhadap hasil produksi usahatani. Hasil panen usaha tani digunakan untuk memenuhi kebutuhan petani. Berkaitan dengan hal tersebut, diperlukan pembahasan mengenai kondisi sosial ekonomi petani.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisiskan mengenai kondisi demografi, kondisi sosial, dan kondisi ekonomi petani di Desa Sumberagung Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif . Data yang digunakan meliputi data primer dengan pengambilan data langsung pada 75responden sedangkan data sekunder berdasarkan data dari dinas terkait. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner untuk mengumpulkan data dari responden. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan penghitungan menggunakan analisis tabulasi tunggal. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa: (1) Sebagian besar petani berumur 15-64 tahun (2) Mayoritas petani sudah bertani selama >20 tahun (3) Pendidikan petani sebagian hanya menamatkan SD sebesar78,7%. Petani ada yang belum pernah menempuh pendidikan formal karena alasan biaya. (4) Jumlah tanggungan petani rata-rata 2 orang. (5) Petani yang tergabung dalam kelompok tani sebagian besar sudah mengikuti selama 5-7 tahun. (6) Pola tanam sebagian besar petani menggunakan tanaman padi-jagung-jagung (7) Petani rata-rata memerlukan modal sekitar Rp 3.100.000,00 (8) Biaya produksi yang dibutuhkan akan bertambah besar sesuai dengan luas lahan yang digarap yaitu rata-rata sebesar Rp 4.900.000,00. (9) Petani menjual hasil panen sebagian besar pada tengkulak, hanya ada beberapa responden yang dijual sendiri/ dipakai sendiri (10) hasil panen rata-rata pada musim tanam padi sebesar 3600 kg. (11) Rata-rata pendapatan bersih petani berdasarkan luas lahan ≤0,5 ha dan >0,5 ha berurutan yaitu Rp 5.300.000,00 dan Rp 12.600.000,00. Rata-rata pendapatan petani dalam satu musim tanam padi sebesar sebesar Rp 9.700.000,00.