Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Rumah Tangga Pasca Pengelolaan Mata Air Umbulan di Desa Kedungrejo dan Desa Umbulan Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan

Main Author: Retno Sukmaningrum; 2006
Format: PeerReviewed application/msword application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: , 2009
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Geografi/article/view/3357
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Geografi/article/download/3357/2740
Daftar Isi:
  • ABSTRAKSukmaningrum, Retno. 2006. Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Rumah TanggaPasca Pengelolaan Mata Air Umbulan di Desa Kedungrejo dan DesaUmbulan Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. Skripsi, JurusanPendidikan Geografi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing:(I) Drs. Sugeng Utaya, M.Si, (II) Dr. Drs. Agus Suryantoro, M.Si.Kata kunci: kebutuhan air bersih, pengelolaan, mata airAir bersih merupakan salah satu kebutuhan vital manusia. Kuantitas airbersih akan berkurang bila manusia tidak bisa mengelola sumber daya air secarabenar. Kecamatan Winongan terdapat salah satu sumber daya air yang berupamata air di Desa Umbulan. Mata air Umbulan dimanfaatkan untuk memenuhikebutuhan air bersih rumah tangga, salah satunya yaitu masyarakat di sekitar mataair tersebut, dan ternyata Desa Kedungrejo dan Desa Umbulan yang termasukdalam wilayah Kecamatan Winongan masih kekurangan air bersih.Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui besarnya volume distribusi mataair Umbulan ke Kecamatan Lekok, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Grati,Kecamatan Winongan, Kota Pasuruan, dan Surabaya, (2) mengetahui jumlahkebutuhan air bersih rumah tangga di Desa Kedungrejo dan Desa Umbulan, (3)mengetahui terpenuhi tidaknya kebutuhan air bersih rumah tangga di DesaKedungrejo dan Desa Umbulan, serta (4) mengetahui persepsi masyarakatterhadap pemenuhan kebutuhan air bersih rumah tangga setelah adanyapengelolaan mata air Umbulan.Penelitian ini berupa penelitian deskriptif dengan data-data sebagaiberikut: a) data primer berupa jumlah kebutuhan air bersih rumah tangga danpersepsi masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih yang diambil dariangket, serta volume distribusi mata air Umbulan yang diambil dari wawancaralangsung kepada pengelola mata air Umbulan, dan b) data sekunder berupa petaKecamatan Winongan, peta Desa Kedungrejo, peta Desa Umbulan, dan datajumlah rumah tangga di Desa Kedungrejo dan Desa Umbulan. Jumlah sampelyang diambil di Desa Kedungrejo sebanyak 96 tumah tangga dan Desa Umbulansebanyak 16 rumah rangga. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitianini ialah analisis deskriptif.Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1) besarnya volume distribusi mataair Umbulan ke daerah Surabaya sebesar 300 liter/detik; Kecamatan Lekok,Kecamatan Rejoso, Kecamatan Grati, dan Kota Pasuruan sebesar 165 liter/detik;Kecamatan Winongan yang terdiri dari Desa Kedungrejo sebesar 0,495 liter/detikdan Desa Umbulan sebesar 0,132 liter/detik, (2) kebutuhan air bersih seluruhrumah tangga di Desa Kedungrejo sebesar 135.667,44 liter/hari dan DesaUmbulan sebesar 19.356,25 liter/hari, (3) kebutuhan air bersih rumah tangga diDesa Kedungrejo dan Desa Umbulan sebagian besar belum tercukupi, DesaKedungrejo kekurangan air sebesar 117.667,44 liter/hari dan Desa Umbulankekurangan air sebesar 14.556,25 liter/hari, (4) sebagian besar masyarakat di DesaiiKedungrejo dan Desa Umbulan mempunyai persepsi masih belum tercukupikebutuhan air bersih dan air yang keluar dari tandon belum lancar. Tetapi di sisilain, masyarakat memiliki persepsi bahwa lebih untung sesudah ada tandon darimata air Umbulan.Sesuai dengan hasil penelitian, dapat disarankan bahwa (1) pihakpengelola mata air Umbulan diharapkan dapat membagi air Umbulan secara adildan merata sesuai dengan kondisi geografis suatu daerah, (2) pemerintah daerahsetempat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih rumah tangga di DesaKedungrejo dan Desa Umbulan yang kekurangan air sebesar 132.223,69 liter/hari,serta (3) masyarakat dan perangkat desa setempat agar membantu pemerintahdaerah untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan air bersih rumah tanggasehari-hari, baik secara materiil maupun non materiil.