Pengaruh Metode Discrete Trial Training (DTT) Terhadap Kemampuan Berbicara di SLB Autis Laboratorium Universitas Negeri Malang
Main Author: | Izza Amalia; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
SKRIPSI Jurusan Pendidikan Luar Biasa - Fakultas Ilmu Pendidikan UM
, 2017
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/PLB/article/view/60376 |
Daftar Isi:
- ABSTRAK Amalia, Izza. 2017. Pengaruh Metode Discrete Trial Training (DTT) Terhadap Kemampuan Berbicara di SLB Autis Laboratorium Universitas Negeri Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Shodiq AM, M.Pd (II) dr. Agung Kurniawan, M. Kes Kata Kunci : Autis, Metode Discrete Trial Training, Keterampilan berbicara Siswa autis merupakan siswa yang mengalami hambatan berinteraksi sosial dan komunikasi sehingga menyebabkan kesulitan dalam berbicara. Untuk menangani kesulitan berbicara tersebut salah satunya dapat digunakan metode discrete trial training. Metode discrete trial training (DTT) merupakan penerapan dari prinsip-prinsip metode Applied Behavior Analysis yang terstuktur untuk mengajarkan kemampuan berbicara. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kemampuan berbicara sebelum diberikan metode discrete trial training, (2) mendeskripsikan kemampuan berbicara setelah diberikan metode discrete trial training, dan (3) mendeskripsikan pengaruh metode discrete trial training terhadap kemampuan berbicara. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SLB Laboratorium Universitas Negeri Malang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan bentuk Single Subject Research (SSR) desain A-B-A-B. Instrumen yang digunakan adalah lembar soal lisan berjumlah 25 soal dengan skor tertinggi 4 dan skor terendah 1 , Analisis data menggunakan teknik analisis visual bentuk grafik dalam kondisi dan analisis visual bentuk grafik antar kondisi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan pada kondisi baseline-1 (A1) kemampuan berbicara menunjukkan skor rata-rata sebesar 67,8, hasil ini dapat dikategorikan rendah, dan hasil pada kondisi intervensi-1 (B1) kemampuan berbicara menunjukkan skor rata-rata 86,4, hasil ini dapat dikategorikan sedang, hasil kondisi baseline-2 (A2) menunjukkan skor rata-rata sebesar 95,5, hasil ini dapat dikategorikan tinggi, dan hasil kondisi intervensi-2 (B2) menunjukkan skor rata-rata 97,6, hasil ini dapat dikategorikan sangat tinggi. Dari hasil setiap kondisi, data overlap yang diperoleh sebesar 0 %, hal ini menunjukkanbahwa metode discrete trial training (DTT) berpengaruh terhadap kemampuan berbicara siswa autis. metode Discrete Trial Training memiliki pengaruh terhadap kemampuan berbicara siswa autis di SLB Autis Laboratorium Universitas Negeri Malang. Saran yang diberikan adalah: 1) guru diharapkan menerapkan metode dicsrete trial training untuk meningkatkan keterampilan lain, karena metode ini sangat baik dan terstruktur, 2) Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan menggunakan metode discrete trial training terhadap target behavior lainnya dan dengan penggunaan media yang bervariasi sebagai pelengkap metode