pengembangan panduan sosiodrama berdasarkan sifat tokoh pewayangan pandawa untuk meningkatkan nilai karakter positif siswa SMP
Main Author: | denik hardika sari; Mahasiswa |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2016
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/BK-Psikologi/article/view/53164 http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/BK-Psikologi/article/download/53164/41521 |
Daftar Isi:
- ABSTRACT Sari, Denik Hardika. 2016. Pengembangan Panduan Sosiodrama Berdasarkan Sifat Tokoh Pewayangan Pandawa untuk Meningkatkan Nilai Karakter Positif Siswa SMP. Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs.H. Widada,M.Si (II) Yuliati Hotifah, S.Psi,M.Pd.Kata kuci : Sosiodrama, Sifat Pandawa, Nilai Karakter, Siswa SMPWayang merupakan hasil budaya yang perlu dilestarikan karena banyak mengandung makna atau nilai mendalam tentang hubungan sosial dalam kehidupan. Di sinilah letak arti lambang wayang pandawa, lambang yang memiliki sifat keteladanan. Oleh karena itu dengan mempelajari tokoh wayang pandawa diharapkan siswa dapat memahami tentang kepribadian, watak, dan sifat dari nilai-nilai adiluhung dibalik karakter wayang pandawa. Pengetahuan tentang wayang mengarah pada kerja reflektif, karena wayang adalah bayangan manusia itu sendiri. Inilah letak fungsi wayang sebagai tuntunan kehidupan bagi manusia di dalam membangun karakter yang positif.Peningkatan nilai-nilai pendidikan karakter pada tingkah laku perlu dalam kehidupan sehari-hari. Karena simbolisasi merupakan kegiatan inti dari budi pekerti manusia. Peneliti menemukan masih banyak siswa SMP awal yang mengalami kesulitan dalam meningkatkan nilai karakter positif mereka di zaman modern ini. Untuk itu peneliti mengembangkan sebuah buku panduan yang berisi metode sosiodrama untuk meningkatkan sikap positif siswa. Tujuannya menciptakan sebuah media pengembangan bagi konselor untuk para siswa. Penelitian pengembangan ini menggunakan rancangan penelitian model pengembangan prosedural. Model pengembangan prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, yaitu menggunakan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk Prosedur Penelitian dan Pengembangan ada 3 tahap yaitu perencanaan, pengembangan produk dan uji coba produk. Sedangkan untuk melengkapi kebutuhan peneliti juga menyiapkan instrumen validasi untuk uji ahli media dalam menilai buku panduan yang sudah disusun dan dikembangkan. Setelah produk divalidasi, kemudian direvisi sesuai hasil validasi baru dideskripsikan dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif. Subjek uji ahli media adalah ahli desain grafis yaitu dosen seni desain dan grafis serta uji ahli bimbingan dan konseling yang memahami teknik sosiodrama yaitu dosen ahli bimbingan dan konseling yang ahli dalam teknik sosiodrama.Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh ahli bimbingan dan konseling yang memahami teknik sosiodrama, diperoleh nilai 86% yang masuk dalam kategori valid dengan revisi, antara lain: 1) pemilihan huruf Font terlalu kecil, 2) cara penulisan daftar pustaka belum tepat, 3) beberapa tulisan salah ketik. Sedangkan hasil analisis yang dilakukan oleh uji ahli media, diperoleh nilai 75% yang masuk dalam kategori valid dengan revisi antara lain: 1) penggunaan font sans serif untuk keterbacaan yang tinggi, 2) cover sebaiknya didesain dengan komposisi yang baik, 3) konten sudah runtut dan cukup untuk ukuran buku. Dari hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan peneliti kepada konselor bahwa calon pengguna produk harus mengeksperimenkan terlebih dahulu, agar dapat memahami dan mempelajari panduan sosiodrama. Kemudian diaplikasikan untuk membantu siswa meningkatkan nilai karakter positif dengan menggunakan teknik sosiodrama secara efektif dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling.