PENGEMBANGAN PANDUAN PELATIHAN MIND SKILLS DALAM KONSLEING DENGAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Main Author: KHILMAN ROFI AZMI; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: , 2014
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/BK-Psikologi/article/view/37996
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Azmi, Khilman Rofi. 2014. Pengembangan Panduan Mind Skills dalam Konseling dengan Model Experiential Learning untuk Mahasiswa Bimbingan dan KonselingUniversitas Negeri Malang, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas IlmuPendidikan, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. M. Ramli, M.A., (II) Drs. Lutfi Fauzan, M.Pd. Kata Kunci : panduan, mind skills, konseling,model experiential learning Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan bagian integral dari kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagai layanan profesional, kegiatan layanan bimbingan dan konseling (BK) tidak dapat dilakukan sembarangan, namun harus berangkat dan berpijak dari suatu landasan yang kokoh, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam.Keterampilan berpikir (mind skills)merupakan seperangkat keterampilan konselor untuk mengelola akal pikiran dan memikirkan kembali apa yang sedang dipikirkan sekaligus yang dilakukan, sehingga akan berimplikasi pada bagaimana konselor bertingkah laku, berkomunikasi dan merespon konseli (Jones, 2005).Mind skills merujuk pada kemampuan internal yang wajib dimiliki oleh konselor. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan panduan pelatihan mind skillsmahasiswa BK untuk meningkatkan keterampilan konseling secara teoretis dan praktis. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian pengembangan panduanmind skillscalon konselor untuk meningkatkan keterampilan penyelenggaraan konseling ini diadaptasi dari prosedur Borg & Gall (1983) yang meliputi tiga langkah: (1) Tahap I yakni persiapan, meliputi asesmen kebutuhan, studi literatur, menentukan tujuan pengembangan dan menyiapkan bahan yang diperlukan; (2) Tahap II yakni pelaksanaan, meliputi penyusunan draf produk; dan(3) Tahap III yakni uji coba, meliputi uji ahli, uji coba calon pengguna dan uji kelompok kecil. Subjek penelitian adalah mahasiswa BK yang sedang atau telah menempuh mata kuliah Keterampilan Dasar Komunikasi dan Praktikum Konseling. Analisis uji validitas produk menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil uji validitas produk yang terdiri dari uji ahli (ahli materi dan ahli media), uji calon pengguna (dosen), dan uji kelompok kecil oleh enam mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling menunjukkan bahwa panduan pelatihan mind skills dengan model experiential learning telah memenuhi kriteria keberterimaan dengan tiga aspek yakni aspek ketepatan (accuracy), kegunaan (utility), dan kesesuaian (compatibility). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dihasilkan panduan pelatihan mind skills dengan model experiential learning untuk mahasiswa BK Universitas Negeri Malang. Panduan berisi (1) pendahuluan, (2) petunjuk umum, (3) prosedur pelatihan mind skills, dan (4) evaluasi dan refleksi. Panduan berupa dua buku, yakni untuk fasilitator (dosen) dan mahasiswa. Saran untuk mahasiswaJurusan Bimbingan dan Konseling diharapkan dapat menggunakan panduan untuk berlatih meningkatkan mind skills dalam tahapan spesifik pendekatan konseling secara berkelanjutan. Selanjutnya untuk calon pengguna (dosen mata kuliah rumpun konseling) diharapkan dapat memperkenalkanmind skills kepada mahasiswa calon konselordengan tujuan meningkatkan kualitas praktik konseling. Adapun untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menguji efektivitas panduan ini dengan teori BK dan strategi intervensi dengan tujuan memperkaya khazanah penelitian terkait mind skills.