Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Stres pada Penderita Penyakit Kusta di Rumah Sakit Kusta Kediri

Main Author: Rona Adi Nugraha; Perpustakaan UM
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: , 2009
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/BK-Psikologi/article/view/2689
Daftar Isi:
  • Nugraha, Rona Adi. Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Stres padaPenderita Penyakit Kusta di Rumah Sakit Kusta Kediri. Skripsi, JurusanBimbingan Konseling dan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan,Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) DR. Fattah Hanurawan,M.Si, M.Ed. (2) Nur Eva, M.PsiKata Kunci: Dukungan sosial, stres, penderita kustaPenyakit kusta adalah penyakit menahun yang disebabkan oleh kumankusta (mycobacterium leprae). Penyakit ini sering dipercaya bahwa penularannyadisebabkan oleh kontak antara orang yang terinfeksi dan orang yang sehat.Dengan berbagai kemungkinan resiko mengalami kecacatan dan berbagai resikopenularan yang tinggi pada penyakit kusta maka akan membuat para penderitaharus diisolasi untuk mendapat kesembuhan dan mencegah penularan. Beradadalam kondisi pernah menjalani kehidupan normal namun harus mengalami suatupenyakit yang besar kemungkinan menimbulkan kecacatan dan dapat menularpada orang lain adalah suatu keadaan yang sangat berat bagi penderita dan dapatmenimbulkan stres. Keberadaan kerabat penderita penyakit kusta dalam memberidukungan akan mengurangi stres yang dialami penderita penyakit kusta.Penelitianini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat dukungan sosial pada penderitapenyakit kusta, (2) stres pada penderita penyakit kusta, (3) hubungan antaratingkat dukungan sosial dan stres pada penderita penyakit kusta.Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu dukungan sosial dan stres.Instrumen yang digunakan adalah Skala Dukungan Sosial dan Skala Stres. Subjekdalam penelitian ini adalah pasien rumah sakit kusta kediri yang berjumlah 35orang. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik korelasi product momentdari Pearson.Penelitian ini menghasilkan temuan : (1) Tingkat dukungan sosial padasebagian besar penderita penyakit kusta adalah sedang, (2) Tingkat stres padasbagian besar penderita kusta adalah sedang, (3) Ada hubungan negatif yangsignifikan antara dukungan sosial dan stres.Dari hasil penelitian disarankan pada: (1) Penderita kusta dapatmenurunkan tingkat stres dengan cara lebih meningkatkan interaksi dengansesama penderita penyakit kusta, pegawai rumah sakit, dan praktisi medis. (2)Bagi praktisi medis hendaknya lebih memperhatikan aspek dukungan sosial padapenderita penyakit kusta sebagai upaya untuk lebih menurunkan stres yangdialami penderita penyakit kusta dengan memberikan dukungan berupa dorongansemangat dan informasi tentang upaya penyembuhan penyakit kusta. (3) Bagipeneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan penelitian sejenis hendaknyadikembangkan dengan ruang lingkup yang lebih luas baik variabel ataupunpopulasinya. Dengan demikian dapat dijadikan acuan peneliti dimasa yang akandatang.