PENGEMBANGAN PROSEDUR OPERASIONAL BAKU (POB) PELAYANAN REFREENDI DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MALANG

Main Author: safrilia hilda rosyida; Mahasiswa
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Skripsi Prodi Perpustakaan - Fakultas Sastra , 2018
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/SIP/article/view/77463
Daftar Isi:
  • ABSTRAK Safrilia Hilda Rosyida, 2016. Pengembangan ProsedurOperasional Baku (POB) PelayananReferensi di Perpustakaan PoliteknikNegeri Malang. Skripsi, Prodi S1 Perpustakaan, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Martutik,M.Pd., (II)Setiawan, S.Sos, M.IP. Kata Kunci: Perpustakaan PoliteknikNegeri Malang, POB Perpustakaan, PelayananReferensi. Pedoman Operasional Baku (POB) sangat penting dalam menjalankan kegiatan di perpustakaan, terutama pada kegiatan pelayananreferensi. Hal ini dikarenakan POB berperan dalam penjaminan mutu, proses, dan hasil pelayananpadaruangreferensi. POB disini berperan sebagai panduan sekaligus sebagai aturanpelaksanaankegiatan yang adapadapelayanan di ruangreferensi. Tujuan akhir penelitian ini untuk menghasilkan POB pelayananreferensidi perpustakaanPoliteknikNegeri Malang yang efektif dan efisian. Penelitian penggembangan ini menggunakan aspekisi, bahasa, strukturdantampilan sebagai spesifikasi produk. Pengembangan POB kegiatan pelayananreferensi ini sangatlah penting. Hal inidisebabkankarenabelumadanya POB mengenaipelayananreferensi di perpustakaanPoliteknikNgeri Malang. Ketika terjadipermasalahandalamkegiatanreferensimakabelumadanyapetunjuk yang disepakaibersamasehinggaseringterjadikesalahanprosedur. Kegiatan pelayananrefreensi melibatkan pustakawan dengan latar belakang pendidikan D3 Perpustakaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian ADDIE yang telah disesuaikan dengan kondisi lapangan. Secara prosedur terbagi atas lima tahapan yakni analisis, desain, pengembangan, implementasi, evaluasi. Pasa tahapananalisiskegiatan yang dilakukanadalahmelakukananalisiskebutuhan POB pelayananreferensi, dimanapenelitimelakukanwawancarakepadapustakawan yang bertugaspadabagianini. Tahapanselanjutnyaadalahdesain, dimanapadatahapiniterdiridarimerumuskantujuanpembuatan POB, memilihproduk POB danmerancang POB. Tahapselanjutnyaadalahpengembangan, padatahapiniproduk yang telahdibuatdikembangkandenganmelakukanujimateri. Ujimateriinidilakukankepadadua orang ahlimateridandua orang praktisi. Ahlimateriinimelibatkanpustakawanahli yang bertugassebagaikaurreferensi di perpustakaanUniversitasNegeri Malang danseorangpustakawan di perpustakaanPOliteknikNegeri Malang yang berkualifikasi S2 IlmuPerpustakaan. Padaujipraktisimelibatkandua orang pustakawanpelayananreferensi di perpustakaanPoliteknikNegeri Malang dengankualifikasipendidikanD3 ilmuperpustakaan. Jenis data yang didapatkan berupa data kualitatif dari analisiskebutuhan dan data kuantitatif dari tahapan uji ahli dan uji coba. Instrument yang digunakan berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, angket, dan dokumentasi. Analisis data kualitatif menggunakanprosedur: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data; sedangkan untuk data kuantitatif menggunakan kriteria validasi. Hasil uji POB pelayananreferensi oleh ahlimateripadaaspekisimendapatkanskor rata-rata 87,5% sedangkandaripraktisimendapatkanskor rata-rata 95,83 %. Padaaspekbahasadariahlimateimemberikanskor rata-rata 91,66% sedangkanpraktisisebesar 95,83%. Selanjutnyapadaaspekstrukturahlimaterimemberikanskor rata-rata sebesar 87,5% sedangkanpraktisisebesar 95,83%. Aspekterakhiryakniaspektampilan, ahlimaterimemberikanskor rata-rata sebesar 87,5% sedangkanpraktisimemberikanskor rata-rata 100%. Secara keseluruhan produk telah lulus validasi produkmeskipadaaspeksturkturahlimateridanpraktisimemberikanmasukanuntukperbaikanproduk POB ini. Perbaikan yang dimaksudadalahmemperjelas diagram denganpenambahanpelakupadasetiaplangkah agar jelassiapa yang melakukankegiatanpadalangkahtersebut, yakniantarapustakawandanpemustaka. Saran pemanfaatan produk POB pengolahan koleksi ini perlu memperhatikan beberapa hal antara lain (1) penambahanisiprosedurpelayananreferensi yang berbasiskomputeryang lebihterintegrasidenganbagianlainnya di perpustakaan, (2) memanfaatakan e-reference denganmenggunakanskype, chattinguntukkomunikasiantarpustakawanmaupunpemustaka agar lebihefisien.