Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi yang Mengimple-mentasikan PBL dan Strategi Metakognitif serta Efektivitasnya terhadap Kemampuan Metakognitif, Pemecahan Masalah, dan Penguasaan Konsep Biologi Siswa SMA di Sleman-Yogyakarta
Main Author: | Paidi Paidi; Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. A.D. Corebima, M.Pd., (II) Prof. Dra. Herawati Susilo, M.Sc. Ph.D., (III) Dr. Hedi Sutomo, S.U. |
---|---|
Format: | PeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/997 |
Daftar Isi:
- Rendahnya kualitas hasil belajar biologi di kalangan siswa SMA, masih menjadi sorotan publik yang pedas bagi komunitas sekolah khususnya, dan dunia pendidikan pada umumnya. Beberapa indikator klasik kualitas hasil belajar ini antara lain adalah prestasi literasi di bidang IPA pada skala nasional, regional, dan international. Indikator lain adalah rendahnya kemampuan berpikir siswa dan sulitnya kebanyakan siswa untuk memahami persoalan biologi kontekstual, yang memerlukan pemahaman, pikiran reflektif, kritis, serta analitis. Selain kemampuan penguasaan konsep, kemampuan metakognitif dan pemecahan masalah, yang banyak memberdayakan berpikir reflektif, kritis, dan analitis, dirasa perlu dimiliki siswa, terutama siswa SMA,. Problem-Based Learning (PBL) dan strategi metakognitif concept mapping dipandang potensial efektif untuk meningkatkan kemampuan metakognitif, pemecahan masalah, serta penguasaan konsep. Namun, hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa untuk wilayah Kabupaten Sleman-DIY, pemberdayaan berpikir melalui PBL dan concept mapping tersebut belum dikembangkan, akibat belum adanya contoh dan perangkat yang relevan. Oleh karenanya, penyiapan, pengadaan, dan atau pengembangan perangkat pembelajaran PBL dan strategi belajar metakognitif bagi siswa SMA ini melalui langkah penelitian, perlu dilakukan. Langkah pene-litian ini dianggap perlu agar diperoleh perangkat pembelajaran inovatif yang benar-benar teruji kehandalan dan efektivitasnya bagi peningkatan kemampuan metakognitif, pemecahan masalah, dan penguasaan konsep biologi. Penelitian disertasi ini dilakukan untuk memberikan jawaban empirik tantangan tersebut. Jawaban ini akan dirumuskan berdasarkan 2 penelitian yang berangkai, ialah penelitian pengembangan dan penelitian eksperimental. Penelitian pengembangan dilakukan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang handal dan potensial. Sementara, penelitian eksperimental dilakukan untuk menguji efektivitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan ini terhadap hasil belajar (kemampuan metakognitif, pemecahan masalah, dan penguasaan konsep biologi) bagi para siswa SMA di Sleman-DIY. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan baik untuk PBL maupun PBL dengan komplemen strategi metakognitif (PBL+SM), terdiri dari silabus, RPP, LKS, dan instrumen penilaian. Penelitian eksperimental dilakukan untuk Kelas-X di 2 SMAN di wilayah Kabupaten Sleman. Untuk tiap SMAN, digunakan 3 kelas, masing-masing untuk Kelas PBL (A1), Kelas PBL+SM (A2) dan Kontrol (A3). Selain faktor pengimplementasian perangkat pembelajaran, dalam penelitian eksperimental juga dilihat pengaruh faktor potensi akademik siswa (PA), yang untuk masing-masing kelas dibedakan menjadi PA level atas (B1), sedang (B2), dan bawah (B3). Penelitian eksperimental kuasi ini, dirancang dengan rancangan faktorial 3X3. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Analisis inferensial anakova faktorial 3X3 dilakukan untuk mengetahui pengaruh 2 faktor, interaksi 2 faktor, serta kemampuan awal terhadap hasil belajar. Analisis inferensial anova faktorial 3X3 dilakukan untuk mengetahui pengaruh 2 faktor dan interaksinya terhadap variabel antara. Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel antara dengan hasil belajar dan interkorelasi antarkomponen hasil belajar (kemampuan metakognitif, pemecahan masalah, dan penguasaan konsep biologi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat untuk PBL dan PBL+SM, yang telah dikembangkan, potensial atau reliabel untuk diimplementasikan guna peningkatan hasil belajar (kemampuan metakognitif, pemecahan masalah, dan penguasaan konsep biologi) pada siswa SMA di Sleman-DIY. Pengimplementasian perangkat pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar (kemampuan metakognitif, pemecahan masalah, dan penguasaan konsep biologi). Pengimplementasian perangkat pembelajaran juga berpengaruh terhadap motivasi belajar dan kemampuan bekerjasama, sebagai variabel antara. Perangkat pembelajaran PBL+SM terbukti lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar, motivasi, dan kemampuan bekerjasama dibandingkan dengan perangkat pembelajaran PBL. Potensi akademik hanya berpengaruh terhadap kemampuan bekerjasama, namun tidak berpengaruh terhadap motivasi ataupun hasil belajar. Ada korelasi positif antara variabel antara dengan hasil belajar. Ada interkorelasi yang positif antar komponen hasil belajar (kemampuan metakognitif, pemecahan masalah, dan penguasaan konsep biologi). Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran untuk PBL dengan komplemen strategi metakognitif (concept mapping) cenderung lebih efektif dibandingkan dengan perangkat pembelajaran untuk PBL dalam meningkatkan kemampuan kognitif untuk jenjang C3, C4, dan C5. PBL yang dikembangkan pada kelompok A2 dan A1 lebih efektif dalam meningkatkan penguasaan metakognitif siswa untuk aspek declarative knowledge, conditional knowledge, information management strategies, dan debugging strategies. Ada beberapa saran, baik yang terkait dengan pengembangan maupun pengimplementasian perangkat pembelajaran tersebut. Saran yang terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran adalah perlunya ditemukan indikator pengimplementasian perangkat pembelajaran dan disusun intrumen pengukur-annya, sehingga menghasilkan data berskala ukur interval atau rasio. Saran yang terkait pengimplementasian perangkat pembelajaran adalah: 1) perlunya pengimplementasian perangkat pembelajaran PBL dan atau PBL+SM ini pada sekolah atau lokasi yang mempunyai atau tersedia fasilitas untuk melakukan eksperimen, observasi, atau bentuk kegiatan investigasi menggunakan objek langsung/asli, 2) perlunya pengimplementasian perangkat pembelajaran PBL dan atau PBL+SM ini pada sekolah atau lokasi yang mempunyai atau lebih tersedia fasilitas untuk meng-akses internet, 3) perlunya dilakukan pembatasan atau seleksi materi pembelajaran guna memberikan waktu yang lebih longgar bagi kegiatan concept mapping (terkait dengan perangkat pembelajaran PBL+SM).