Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keefektifan Pelatihan Pamong Belajar di Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BPPLS) Regional IV Surabaya

Main Author: Ach Rasyad; Program Studi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Willem Mantja, M.Pd; (II) Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd; (III) Prof. Dr. Hendyat Soetopo, M.Pd.
Format: PeerReviewed
Bahasa: ind
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/987
Daftar Isi:
  • Keefektifan merupakan tujuan utama manajemen pelatihan, dalam arti bagaimana mengelola semua sumberdaya pelatihan sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan yang direncanakan. Pamong Belajar sebagai salah satu pendidik pada pendidikan nonformal memiliki posisi strategis sebagai: (a) pendidik masyarakat secara langsung, (b) sebagai pendidik dan pelatih pendidik dan tenaga kependidikan nonformal yang lain, dan (c) pengembang dan peneliti pendidikan nonformal. Banyak pelatihan yang telah dilakukan untuk meningkatkan kompetensi Pamong Belajar, antara lain pelatihan yang diselenggarakan di Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BPPLSP) tetapi evaluasi terhadap keefektifan pelatihan sebagai salah satu indikator mutu manajemen pelatihan dengan menggunakan kerangka teorotik sebagaimana dikembangkan oleh Bosker (1997), Wentling (2001), diperkuat dengan temuan penelitian Muller dan Sharma (2005) Pearson (2006) dan Litchfield (2007) belum banyak dilakukan. Atas dasar itulah peneliti melakukan penelitian ini, dengan tujuan untuk menemukan tingkat keefektifan pengelolaan pelatihan Pamong Belajar di BPPLSP Regional IV, menguji pengaruh positif yang signifikan dari faktor-faktor peserta pelatihan, masukan instrumental dan masukan lingkungan terhadap keefektifan proses pelatihan Pamong Belajar di BPPLSP Regional IV, menguji pengaruh positif yang signifikan dari faktor-faktor peserta, masukan instrumental, masukan lingkungan terhadap keefektifan hasil pelatihan Pamong Belajar di BPPLSP Regional IV secara menyeluruh dan menguji pengaruh tidak langsung yang signifikan positif faktor peserta terhadap hasil pelatihan melalui proses pelatihan, faktor masukan instrumen terhadap hasil pelatihan melalui proses pelatihan, dan faktor lingkungan terhadap hasil pelatihan melalui proses pelatihan Pamong Belajar di BPPLSP Regional IV Surabaya Penelitian ini dirancang sebagai penelitian evaluasi (evaluation Research). Pelatihan Pamong Belajar pada tahun 2006 ada 2 pelatihan, yaitu pelatihan manajemen diklat dan penulisan karya ilmiah, yang masing-masing pesertanya 30 orang maka yang menjadi populasi dan sekaligus sampel dari penelitian ini adalah 60 peserta (total sampling). Pengumpulan data dilakukan melalui teknik angket. Instrumen dikembangkan setelah melalui uji validitas dan reliabilitas. Analisis data dilakukan dengan analisis jalur (path analysis) setelah data diuji keberadaan multikolinearitas, normalitas, homogenitas dengan analisis uji homoskedastisitas, dan uji linearitas memenuhi syarat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan pengelolaan pelatihan berlangsung secara efektif baik dalam proses pelatihan maupun hasil pelatihan dan terdapat pengaruh langsung yang signifikan positif antara: (1) faktor peserta terhadap keefektifan proses penyelenggaraan pelatihan, (2) faktor masukan instrumental terhadap keefektifan proses penyelenggaraan pelatihan, (3) faktor masukan lingkungan terhadap keefektifan proses penyelenggaraan pelatihan, (4) faktor peserta terhadap hasil pelatihan, (5) faktor masukan lingkungan terhadap hasil pelatihan dan (6) faktor proses penyelenggaraan pelatihan terhadap hasil pelatihan. Sedangkan (7) faktor masukan instrumental tidak berpengaruh langsung terhadap keefektifan hasil pelatihan. Demikian pula terdapat pengaruh tidak langsung yang signifikan positif antara: (1) faktor peserta terhadap hasil pelatihan melalui proses penyelenggaraan pelatihan, (2) faktor masukan instrumen terhadap hasil pelatihan melalui proses penyelenggaraan pelatihan, dan (3) faktor lingkungan terhadap hasil pelatihan melalui proses penyelenggaraan pelatihan Pamong Belajar di BPPLSP Regional IV Surabaya. Atas dasar temuan penelitian ini, untuk meningkatkan keefektifan manajemen pelatihan disarankan: (1) prosedur pengelolaan pelatihan ditata ulang mulai dari perekruitan oleh pimpinan yang lebih melibatkan peserta, (2) dirancang pola pengelolaan pengaruh antara narasumber dengan peserta pelatihan tidak hanya berhenti ketika pelatihan selesai, namun dilanjutkan dengan memfasilitasi pengaruh lanjut antara mereka pasca pelatihan untuk pendampingan dan konsultasi bila peserta menghadapi kesulitan menerapkan hasil pelatihan, (3) perlu dikembangkan pengelolaan layanan materi belajar lanjutan yang bisa diterima peserta pasca mengikuti pelatihan, dan (4) pengelolaan lingkungan perlu juga ditataulang dengan melahirkan kebijakan-kebijakan yang mendukung penerapan hasil pelatihan serta peningkatan keuntungan relatif dan kemanfaatan hasil pelatihan bila diterapkan oleh peserta.