Depiction of Main Female’s Characterization Through Social Class Differences in Elizabeth Gaskell’s Mary Barton: A Tale of Manchester’s Life and North and South

Main Author: Khairul Dawimah; Graduate Program in English Education, State University of Malang. Advisors: (1) Dr. Roembilin Soepadi, M.A. (2) Dr. H. Yazid Basthomi, M.A.
Format: PeerReviewed
Bahasa: ind
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/880
Daftar Isi:
  • Mary Barton: A Tale of Manchester’s Life dan North and South, yang ditulis oleh Elizabeth Gaskell, merupakan novel yang secara lugas dan gamblang menggambarkan penderitaan akut dari masyarkat kelas pekerja industri sebagai efek negatif permulaan Revolusi Industri di Inggris pada abad kesembilanbelas. Kedua novel tersebut secara simpatik mewakili kehidupan masyarakat kelas pekerja selama masa industrialisasi yang sangat cepat dan depresi ekonomi. Kedua novel tersebut juga benar-benar menggabungkan karakter khas dari sebuah romans dengan permasalahan sosial yang biasanya ditemukan pada masa itu. Dari awal sampai akhir kedua novel tersebut, perbedaan antara masyarakat kelas pekerja yang sangat miskin dengan kelas menengah yang sangat kaya ditekankan yang juga digabungkan dengan konflik yang terjadi diantara pedagang dan bangsawan, konflik mendasar antara pemilik pabrik dan pekerjanya, dan juga konflik diantara gender. Semua hal itu dipresentasikan melalui bagaimana Mary Barton dalam novel Mary Barton: A Tale of Manchester’s Life dan Margaret Hale dalam novel North and South dikarakterisasikan. Thesis ini merupakan sebuah kritik sastra yang bertujuan untuk melakukan sebuah studi yang mendalam pada karakterisasi tokoh utama wanita yang digambarkan melalui perbedaan kelas sosial yang ditemukan didalam novel Mary Barton: A Tale of Manchester’s Life dan North and South yang ditulis oleh Elizabeth Gaskell. Studi ini dilaksanakan secara tematis dalam perspektif pendekatan sosiologis dan pendekatan psikologis yang bertujuan untuk memahami bagaimanakah cara kedua tokoh wanita dalam kedua novel tersebut digambarkan melalui perbedaan kelas sosial yang diindikasikan melalui kesempaatan hidup dan gaya hidup mereka, pola pikir dan perilaku mereka, dan konflik yang timbul sebagai imbas dari perbedaan pada hubungan diantara mereka sebagai anggota masyarakat. Studi ini secara paradigmatic dilaksanakan dalam kerangka penelitian deskriptif qualitative. Design penelitian yang diterapkan didalam studi ini adalah analisa konten dimana semua kegiatan penelitian dipusatkan untuk memahami makna didalam text melalui proses pembacaan yng sangat mendalam dan menyeluruh. Berdasarkan hasil-hasil penemuan pada studi ini, ditemukan bahwa perbedaan kelas sosial yang diindikasikan melalui kesempaatan hidup dan gaya hidup cenderung untuk menimbulkan prasangka buruk dan diskriminasi diantara anggota masyarakat. Pola pikir dan perilaku yang negatif tersebut pada akhirnya hanya akan menimbulkan konflik diantara mereka sendiri. Meskipun demikian, perbedaan kelas sosial tidak menghalangi dua orang wanita yang berasal dari kelas sosial yang berbeda untuk menunjukkan kematangan kepribadian, kapasitas dan kemampuan mereka bahwa mereka sebenarnya mampu menjembatani jurang pemisah diantara si kaya dan si miskin yang pada akhirnya mengurangi perselisihan diantara kedua kelas sosial tersebut. Secara rendah hati saya merekomendasikan pada calon peneliti yang lainnya untuk secara mendalam mempelajari aspek-aspek permasalahaan perempuan yang berbeda dari yang telah ditunjukkan dalam studi ini yang tertuang dalam karya-karya Elizabeth Gaskell lainnya ataupun yang ditulis oleh pengarang perempuan lainnya. Dalam konteks pengajaran dan pembelajaran, saya menyarankan agar penggunaan karya sastra sebagai alat untuk merespon didalam proses pembelajaran bahasa senantiasa ditingkatkan. Para guru Bahasa Inggris sebagai bahasa asing harus mmpu mendorong para siswanya untuk menjadi siswa yang aktif dan menyusun interpretasi mereka sendiri terhadap karya sastra yang sedang mereka pelajaari dengan cara menghubungkan permasalahan-permasalahan yang ada didalam text dengan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan mereka sendiri serta menjelaskan apa yang mereka alami ketika mereka sedang membaca karya sastra tersebut. Hasil dari studi ini bisa dipergunakan sebagai salah satu referensi dalam pengajaran kesusastraan untuk menunjang proses pembelajaran Bahasa Inggris. Hasil studi ini juga dapat dipergunakan sebagai salah satu contoh bagaimanakah cara untuk menganalisa suatu karya sastra dengan menggunakan pendekatan sosial dan psikologi untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk memahami teks, terutama dalam bentuk novel.