Hubungan antara Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Motivasi Berprestasi, dan Komitmen pada Organisasi, dengan Kinerja Dosen pada Universitas dalam Pesantren di Jawa Timur. (Disertasi)

Main Author: Muhamad Rifa’i
Format: PeerReviewed
Bahasa: ind
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/2418
Daftar Isi:
  • Keberhasilan suatu organisasi termasuk organisasi bidang pendidikan dalam mencapai tujuanya diantaranya sangat ditentukan oleh mutu kepemimpinan yang terdapat pada organisasi yang bersangkutan. Salah satu aspek kepemimpinan yang dianggap penting adalah gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan berkaitan dengan cara yang digunakan oleh pimpinan untuk mengatur, mempengaruhi bawahan, dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan yang digunakan oleh manajer juga berhubungan dengan variabel organisasional lainya yaitu budaya organisasi, motivasi berprestasi, dan komitmen pada organisasi yang sangat dibutuhkan dalam mengarahkan kinerja para anggota organisasi, karena kinerja yang ditunjukkan oleh para anggota organisasi akan berdampak pada pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan, budaya organisasi, motivasi berprestasi, dan komitmen pada organisasi, dengan kinerja dosen pada universitas dalam pesantren di Jawa Timur. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel untuk responden penelitian ini sebanyak 146 dosen yang ditentukan secara proporsional random sampling, teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Untuk menguji pola hubungan model yang dibentuk, digunakan alat analisis yang mampu menjelaskan secara simultan hubungan tersebut yaitu menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan program Analysis of Moment Structures (AMOS) versi 4,00. Deskripsi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk data tentang gaya kepemimpinan berkategori sangat tingi 17,81%, tinggi 18,49%, sedang 23,97%, rendah 21,23%, dan sangat rendah 18,49%. Deskripsi data tentang budaya organisasi berkatagori sangat tinggi 21,92%, tinggi 25,34%, sedang 23,97%, rendah 15,07%, dan sangat rendah 13,70%. Deskripsi data tentang motivasi berprestasi berkatagori sangat tingi 17,12%, tinggi 29,45%, sedang 28,77%, rendah 14,38%, dan sangat rendah 10,27%. Deskripsi data tentang komitmen pada organisasi berkatagori sangat tingi 10,96%, tinggi 22,60%, sedang 31,51%, rendah 17,12%, dan sangat rendah 17,81%. Deskripsi data tentang kinerja dosen berkatagori sangat tingi 30,14%, tinggi 41,10%, sedang 11,64%, rendah 8,22%, dan sangat rendah 8,90%. Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan memiliki hubungan baik secara langsung maupun tidak langsung yang positif dan signifikan dengan budaya organisasi, motivasi berprestasi, komitmen pada organisasi dan kinerja dosen. Sehingga seluruh hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima dan dibuktikan kebenaranya. Hasil penelitian ini berhasil mengkonfirmatori teori-teori dan temuan-temuan penelitian sebelumnya tentang hubungan gaya kepemimpinan, budaya organisasi, motivasi berprestasi, dan komitmen pada organisasi, dengan kinerja dosen. Analisis struktural juga mengungkapkan model yang cocok antara data dengan model struktural yang diuji. Lebih lanjut temuan penelitian ini mendukung teori-teori dan penelitian sebelumnya. Dari temuan penelitian, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: (1) kepada pimpinan perguruan tinggi, dalam pembuatan program peningkatan kinerja dosen perlu juga mengembangkan ketrampilan manajerial dan perlunya strategi inovatif dalam menciptakan budaya organisasi yang sehat dan dinamis, motivasi berprestasi dikalangan para dosen, dan komitmen pada organisasi yang tinggi untuk menciptakan organisasi yang dinamis, (2) kepada para dosen, untuk terus berupaya meningkatkan kemampuanya dengan cara memutakhirkan pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki, (3) kepada pengelola pesantren, dalam mengambil kebijkan dalam pengelolaan unit pendidikan di dalam pesantren perlu memperhatikan unsur gaya kepemimpinan, budaya organisasi, motivasi berprestasi, dan komitmen pada organisasi, guna mencapai kinerja anggota organisasi khususnya kinerja para staf pengajar, (4) kepada Kopertis dan Kopertais, hendaknya dalam mengeluarkan kebijakan peningkatan kualitas lembaga pendidikan tinggi yang menjadi binaanya perlu dengan cara melakukan pembinaan berbasis kinerja dan peningkatan prestasi baik secara organisasional atau institusional maupun secara individual dosen, (5) kepada Depag (Departemen Agama), disarankan dalam mengambil kebijakan peningkatan kualitas lembaga pendidikan pesantren khususnya pesantren yang mengelola pendidikan tinggi perlu memperhatikan aspek organisasional dan aspek individual orang-orang yang terlibat di dalam organisasi, dan (6) kepada peneliti manajemen pendidikan, disarankan untuk melakukan penelitian yang serupa dengan menggunakan variabel lainya atau meneliti dengan pendekatan yang berbeda yaitu pendekatan kualitatif.