Hubungan antara komunikasi antarpribadi, kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi guru mata pelajaran ekonomi, sistem imbalan untuk guru, dan iklim sekolah, dengan kinerja guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri se Sulawesi Selatan. (Disertasi)
Main Author: | Herman Herman |
---|---|
Format: | PeerReviewed |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/1103 |
Daftar Isi:
- Sekolah sebagai suatu unit organisasi pendidikan formal merupakan wadah kerja internal (kepala sekolah, guru-guru, staf, dan siswa) dan eksternal (Keluarga, masyarakat, swasta maupun pemerintah) untuk mencapai tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan sekolah, baik dari aspek kuantitas maupun kualitasnya sangat tergantung pada orang-orang yang tergabung di dalam lembaga sekolah itu. Sekolah harus dikelola dengan baik agar dapat memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan sekolah. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah tidak hanya ditentukan oleh guru-guru atau staf lainnya, tetapi peranan kepala sekolah juga sangat menentukan dalam menciptakan iklim sekolah yang mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menggambarkan hubungan antara komunikasi antarpribadi oleh kepala sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi guru mata pelajaran ekonomi, sistem imbalan/kompensasi, dengan iklim sekolah secara parsial dan simultan. (2) memperoleh gambaran hubungan tidak langsung antara komunikasi antarpribadi oleh kepala sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi guru mata pelajaran ekonomi, sistem imbalan/kompensasi, dengan kinerja guru melalui iklim sekolah baik secara parsial maupun secara simultan.(3) memperoleh gambaran hubungan langsung antara komunikasi antarpribadi oleh kepala sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi guru mata pelajaran ekonomi, sistem imbalan/kompensasi dengan kinerja guru mata pelajaran ekonomi di SMAN se Sulawesi Selatan baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian survey yang menggunakan pendekatan "cross sectional survey". Penelitian ini juga dikategorikan penelitian deskriptif korelasional dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). Subyek (populasi) penelitian adalah adalah guru mata pelajaran ekonomi SMAN di 23 Kabupaten/Kota se Sulawesi Selatan sebanyak 710 orang, melalui cluster random sampling ditetapkan sampel sebanyak 214 orang guru mata pelajaran ekonomi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik, angket, selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dan teknik analisis jalur. Hasil analisis data menunjukkan bahwa; (1) ada hubungan yang signifikan antara komunikasi antarpribadi, kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi guru mata pelajaran ekonomi, sistem imbalan, dengan iklim sekolah baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama; (2) ada hubungan tidak langsung antara komunikasi antarpribadi, kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi guru ekonomi, sistem imbalan untuk guru, dengan kinerja guru mata pelajaran ekonomi baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama melalui iklim sekolah; (3) ada hubungan langsung yang signifikan antara komunikasi antarpribadi, kepemimpinan kepala sekolah, kompetensi guru ekonomi, sistem imbalan/kompensasi untuk guru dan iklim sekolah dengan kinerja guru mata pelajaran ekonomi. Bertolak dari hasil temuan penelitian, disarankan kepada beberapa pihak. Pertama, disarankan kepada sekiranya kepala Dinas Pendidikan Nasional agar; (1) agar dalam pengangkatan kepala sekolah memperhatikan aspek kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh seorang kepala sekolah.(2) untuk meningkatkan profesionalisme kepemimpinan kepala sekolah, perlu diciptakan sistem pendidikan dan pelatihan kepala sekolah yang mendorong terciptanya kepemimpinan.(3) Dalam membina guru-guru mata pelajaran ekonomi yang ada di Sulawesi Selatan senantiasa diperhatikan tingkat kesejahteraannya. Kedua, disarankan kepada Kepala Sekolah agar; (1) kepala sekolah senantiasa meningkatkan pemahaman dan keterampilan komunikasi antarpribadi, dan pentingnya kepemimpinan, kompetensi guru ekonomi, sistem imbalan, dan iklim sekolah dalam meningkatkan kinerja guru mata pelajaran ekonomi. (2) dalam pengambilan keputusan agar kepala sekolah melaksanakan tugas secara profesional. Ketiga, disarankan kepada Guru agar guru-guru mata pelajaran ekonomi lebih meningkatkan pemahaman tentang pentingnya kompetensi profesional dengan berusaha meningkatkan kompetensi tersebut dengan mengikuti perkembangan forum ilmiah yang ada. Keempat, disarankan kepada para peneliti yang berminat meneliti tentang komunikasi antarpribadi, kepemimpinan, kompetensi guru ekonomi, sistem imbalan/kompensasi, dan iklim sekolah dengan kinerja guru mata pelajaran ekonomi, agar memperluas indikator-indikator penelitian, karena masih terdapat banyak indikator lain yang dapat berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat yang sudah diteliti.