Pengaruh Pembelajaran Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan Dipadukan Strategi Kooperatif dan Kemampuan Akademik Terhadap Keterampilan Metakognitif, Berpikir Kreatif, Pemahaman Konsep IPA-biologi, dan Retensi Siswa SD di Mataram

Main Author: Jamaluddin Jamaluddin; Program Studi Setingkat Jurusan Pendidikan Biologi Program Pasca-sarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. A. Duran Corebima, M. Pd., (II) Prof. Dr. H. Muslimin Ibrahim, M. Pd., dan (III) Dr. Hedi Sutomo, S. U.
Format: PeerReviewed
Bahasa: ind
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/1013
Daftar Isi:
  • Pemberdayaan keterampilan berpikir siswa merupakan salah satu standar kompetensi lulusan Sekolah Dasar yang direkomendasikan melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, sebagai respon terhadap perkembangan IPTEK yang demikian pesat saat ini. Pemberdayaan keterampilan berpikir siswa melalui pembelajaran IPA menjadi sangat penting, karena keterampilan berpikir merupakan kecakapan hidup yang sangat diperlukan untuk mengatasi perma-salahan kehidupan yang semakin kompleks di era informasi ini. Pembelajaran IPA di SD di Kota Mataram masih berorientasi pada pemahaman konsep, belum dirancang dan dilaksanakan secara sengaja untuk pemberdayaan keterampilan berpikir siswa. Hal itu disebabkan karena guru belum memahami perangkat pembelajaran yang berorientasi pada pemberdayaan berpikir tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengembangkan perangkat pem-belajaran pemberdayaan berpikir melalui pertanyaan yang dipadukan dengan strategi kooperatif tipe TPS dan NHT pada mata pelajaran IPA kelas V SD; (2) untuk mengetahui perbedaan keterampilan metakognitif, keterampilan berpikir kreatif, pemahaman konsep IPA-biologi, retensi dan daya retensi antara siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran PBMP, PBMP-TPS, PBMP-NHT, dan strategi pembelajaran Konvensional; (3) untuk mengetahui perbedaan keteram-pilan metakognitif, keterampilan berpikir kreatif, pemahaman konsep IPA-biologi, retensi dan daya retensi antara siswa berkemampuan akademik tinggi dan rendah; (4) untuk mengetahui perbedaan keterampilan metakognitif, berpikir kreatif, pemahaman konsep IPA-biologi siswa, retensi dan daya retensi siswa sebagai akibat dari interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemampuan akademik siswa. Metode penelitian: (1) penelitian pengembangan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran; dan (2) penelitian quasi eksperimen untuk mengetahui pengaruh penerapan perangkat pembelajaran terhadap keterampilan metakognitif, berpikir kreatif, pemahaman konsep IPA-biologi, retensi dan daya retensi siswa. Populasi penelitian adalah siswa kelas V SD di Kota Mataram. Penentuan sampel dengan teknik Cluster random sampling. Sampel penelitian terdiri atas 149 siswa kelas V SD. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes untuk memperoleh data skor keterampilan metakognitif, skor keterampilan berpikir kreatif, skor pemahaman konsep IPA-biologi, dan skor retensi. Uji hipotesis digunakan teknik analisis kovarian (Ancova). Analisis data menggunakan fasilitas SPSS for Windows. Kesimpulan hasil penelitian adalah: (1) telah dihasilkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP PBMP, RPP PBMP.TPS, PBMP.NHT dan LKS PBMP. Perangkat pembelajaran tersebut berpotensi meningkatkan keterampilan metakognitif, keterampilan berpikir kreatif, pema-haman konsep, retensi dan daya retensi konsep IPA-biologi siswa SD di Kota Mataram;(2) penerapan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini belum dapat dilaksnakan secara konsisten dalam pembelajaran IPA SD di Kota Mataram, karena terkendala oleh kejenuhan dan kebiasaan belajar siswa (3) ada perbedaan keterampilan metakognitif antara siswa yang belajar dengan strategi PBMP, PBMP.TPS, PBMP.NHT, dan strategi Konvensional; (4) ada perbedaan keterampilan berpikir kreatif antara siswa yang belajar dengan strategi PBMP, PBMP.TPS, PBMP.NHT, dan strategi Konvensional; (5) ada perbedaan pema-haman konsep IPA-biologi antara siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran PBMP, PBMP.TPS, PBMP.NHT, dan pembelajaran Konvensional; (6) tidak ada perbedaan retensi antara siswa yang belajar dengan strategi pembelajaran PBMP, PBMP.TPS, PBMP.NHT, dan Konvensional; (7) ada perbedaan daya retensi antara siswa yang belajar dengan strategi pembe-lajaran PBMP, PBMP.TPS, PBMP.NHT, dan Konvensional; (8) ada perbedaan kete-rampilan metakognitif, berpikir kreatif, pemahaman konsep IPA-biologi, dan retensi antara siswa berkemampuan akademik tinggi dengan siswa berke-mampuan akademik rendah; (9) tidak ada perbedaan daya retensi siswa berke-mampuan akademik tinggi dan rendah sebagai akibat penerapan strategi PBMP, PBMP.TPS, PBMP.NHT, dan strategi Konvensional; (10) interaksi strategi PBMP, PBMP-TPS, PBMP-NHT, dan Konvensional dengan kemampuan akademik berpengaruh signifikan terhadap keterampilan metakognitif siswa; (11) interaksi strategi pembelajaran PBMP, PBMP.TPS, PBMP.NHT, dan Konvensi-onal dengan kemampuan akademik siswa tidak berpengaruh signifikan terhadap keterampilan berpikir kreatif, pemahaman konsep, dan retensi konsep IPA-biologi siswa; (12) interaksi strategi pembelajaran PBMP, PBMP.TPS, PBMP.NHT, dan Konvensional dengan kemampuan akademik siswa berpengaruh signifikan terhadap keterampilan metakognitif siswa. Saran bagi guru dan peneliti berikutnya adalah: (1) untuk penerapan di SD guru perlu menuliskan hasil-hasil diskusi atau jawaban siswa yang benar dan relevan dengan indikator pencapaian hasil belajar di papan tulis; (2) dalam menerapkan perangkat strategi pembelajaran PBMP, PBMP.TPS, dan PBMP. NHT perlu dilakukan secara bervariasi untuk menghindari kejenuhan siswa dalam belajar; (3) Guru perlu memetakan kemampuan akademik siswa untuk penyusunan anggota kelompok kooperatif dan proses pembimbingan siswa dalam pembelajaran IPA; (4) bagi peneliti yang berminat dalam penelitian pendidikan IPA, perlu merancang dan melaksanakan penelitian-penelitian yang bertujuan untuk memberdayakan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa, untuk mempersiapkan mereka sebagai SDM masa depan dalam menghadapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks di era informasi ini.