ANALISIS KUAT TEKAN Dan MIKROSTRUKTUR KERAMIK BERBAHAN FELDSPAR (5% - 35%), KAOLIN (5% - 35%) DAN SILIKA (60% - 90%) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI KERAMIK DI DAERAH DINOYO, MALANG
Main Author: | Fetty Rustiawati, dkk |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UM
, 2010
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/pkm/article/view/6386 |
Daftar Isi:
- PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS KUAT TEKAN Dan MIKROSTRUKTUR KERAMIK BERBAHAN FELDSPAR (5% - 35%), KAOLIN (5% - 35%) DAN SILIKA (60% - 90%) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI KERAMIK DI DAERAH DINOYO, MALANG Bidang Kegiatan : PKM - GT Diusulkan oleh : Fetty Rustiawati (306322403603)/2006 Nur Isyana R (409322417706)/2009 Yeni Fepriany (906322403606)/2006 UNIVERSITAS NEGERI MALANG MALANG 2010 HALAMAN PENGESAHAN USULAN PKM - GT 1. Judul Kegiatan : Analisis Kuat Tekan Dan Mikrostruktur Keramik Berbahan Dasar Feldspar (5% - 35%), Kaolin (5% - 35%) Dan Silika (60% - 90%) Untuk Meningkatkan Kualitas Produksi Keramik di Daerah Dinoyo 2. Bidang kegiatan : ( ) PKM-AI ( √ ) PKM-GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Fetty Rustiawati b. NIM : 306322403603 c. Jurusan : Fisika d. Universitas : Universitas Negeri Malang e. Alamat Rumah dan No. Telp/Hp : Kertosono - Nganjuk / 08563680831 f. Alamat E-mail : fyrus_f3ty@yahoo.co.id 4. Anggota pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 Orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Purbo Suwasono, M.Si b. NIP : 196602151990011001 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Ambarawa Dalam 3 Malang No. Hp. 08123319490 Malang, 9 Maret 2010 Menyetujui: Ketua Pelaksana Kegiatan Ketua Jurusan, (Dr. Arif Hidayat, M.Si.) (Fetty Rustiawati) NIP. 19660822990031003 NIM. 306322403603 Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping, Universitas Negeri Malang (Drs. Kadim Masjkur, M. Pd.) (Drs. Purbo Suwasono, M.Si) NIP. 19541216198102100 NIP. 196602151990011001 KATA PENGANTAR Assalamualaikum dan Salam sejahtera ! Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul " Analisis Kuat Tekan Dan Mikrostruktur Keramik Berbahan Feldspar (5% - 35%), Kaolin (5% - 35%) Dan Silika (60% - 90%) Untuk Meningkatkan Kualitas Produksi Keramik di Daerah Dinoyo, Malang". Pada akhirnya, dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak sehingga dalam waktu yang relatif singkat karya tulis yang sederhana ini dapat terwujud. Oleh karena itu, Penulis berkenan untuk menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada: 1. Kedua orangtua tercinta dan segenap keluarga yang telah banyak memberi dorongan baik moril maupun materiil. 2. Bapak Drs. Kadim Masjkur, M. Pd selaku Pembantu Rektor III Universitas Negeri Malang. 3. Ibu Dra. Susilowati, M.S. selaku Pembantu Dekan III FMIPA Universitas Negeri Malang yang telah berkenan memberikan motivasi kepada Penulis. 4. Ibu Dra. Hartatiek, M.Si. yang telah membimbing Penulis dalam pembuatan karya tulis ini sehingga dapat terselesaikan secara keseluruhan. Semoga Allah S.W.T berkenan mencatatnya sebagai amal shaleh. Penulis sadar bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Dengan iringan doa semoga karya tulis ini bisa bermanfaat dalam pengembangan pendidikan dan wacana berpikir kita bersama. Amin Malang, 9 Maret 2010 Penulis DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN USULAN PKM-GT.....................................i KATA PENGANTAR................................................................................... ii DAFTAR ISI.................................................................................................. iii RINGKASAN................................................................................................. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah....................................................................... 1 Tujuan dan Manfaat yang Ingin Dicapai.............................................. 2 GAGASAN Kondisi kekinian pencetus gagasan ..................................................... 3 Solusi yang pernah ditawarkan............................................................. 4 Perbaikan gagasan yang diajukan......................................................... 4 Langkah-langkah strategis yang dilakukan........................................... 5 KESIMPULAN.............................................................................................. 11 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 12 LAMPIRAN Daftar Riwayat Hidup.......................................................................... 13 ANALISIS KUAT TEKAN DAN MIKROSTRUKTUR KERAMIK BERBAHAN DASAR FELDSPAR (5% - 35%), KAOLIN (5% - 35%) DAN SILIKA (60% - 90%) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUKSI KERAMIK DI DAERAH DINOYO, MALANG Fetty Rustiawati, Nur Isyana R, Yeni Fepriany Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang, Malang RINGKASAN Masa kini ilmu pengetahuan dan teknologi sudah sangat maju dan berkembang dengan pesat, kita sebagai manusia terutama mahasiswa dituntut untuk memberikan pemikiran yang kritis. Oleh karena itu, kita dituntut untuk semakin kreatif dalam menyumbangkan karya yang inovatif demi mengikuti kemajuan iptek dengan teknologi tepat guna sehingga nantinya dapat memberikan kontribusi yang berguna bagi kehidupan sehari-hari. Salah satu cara adalah usaha membuat produk tertentu dari bahan keramik. Keramik adalah material yang kuat, dan keras serta tahan korosi. Contoh sifat fisis keramik adalah kuat tekan. Kekuatan (strength) adalah kemampuan bahan untuk menahan menahan tegangan tanpa kerusakan (Jensen, 1991:34). Ukuran kekuatan bahan adalah tegangan maksimumnya atau gaya terbesar persatuan luas yang dapat ditahan bahan tanpa patah. Menurut Van Vlack (1985:7) kekuatan adalah ukuran besar gaya yang diperlukan untuk mematahkan atau merusak suatu bahan. Metode baru yang akan dilakukan adalah menguji kuat tekan dan mikrostruktur keramik berbahan dasar feldspar (5% - 35%), kaolin (5% - 35%) dan silika (60% - 90%) dalam segitiga segger. Analisis kuat tekan dan mikrostruktur keramik berbahan dasar feldspar (5% - 35%), kaolin (5% - 35%) dan silika (60% - 90%) dalam segitiga segger sangat diperlukan. Data mengenai mengenai kuat tekan dan mikrostruktur masing-masing komposisi bahan tersebut sangat diperlukan untuk masukan pada peningkatan kualitas produksi industri keramik dan dapat memberikan informasi dan pengetahuan baru dibidang keramik. PENDAHULUAN Latar Belakang Masa kini ilmu pengetahuan dan teknologi sudah sangat maju dan berkembang dengan pesat, kita sebagai manusia terutama mahasiswa dituntut untuk memberikan pemikiran yang kritis. Oleh karena itu, kita dituntut untuk semakin kreatif dalam menyumbangkan karya-karya yang inovatif demi mengikuti kemajuan iptek dengan teknologi tepat guna sehingga nantinya dapat memberikan kontribusi yang berguna bagi kehidupan sehari-hari. Dalam perkembangannya tersebut, bidang fisika sangat berperan penting misalnya dalam bidang penelitian fisika material. Berbagai cara bisa dilakukan. Salah satu bahan yang berpengaruh terhadap perkembangan teknologi ialah bahan keramik. Keramik adalah bahan atau barang yang dibuat dari bahan-bahan tanah atau batuan silikat dan proses pembuatannya melalui pembakaran pada suhu tinggi (Astuti, 1997:10). Sedangkan menurut Yardini (1981:10) keramik adalah segala macam benda yang dibuat dari tanah liat setelah kering kemudian dibakar hingga pijar pada suhu pembakaran tertentu. Bahan utama pembuatan keramik adalah tanah liat, sedangkan bahan penyusun yang lain adalah kaolin, silika atau kuarsa, kalpad, chammote dan feldspar. Pada penelitian digunakan bahan bahan penyusu feldspar, silika dan kaolin. Tanah liat merupakan bahan yang plastis dan mudah dibentuk karena butiran-butiran molekul dan campuran mineral yang terkandung didalamnya lembut. Dewasa ini penelitian, pengkajian serta pengembangan ilmu bahan dan material khususnya keramik sering dilakukan mengingat prospek keramik yang sangat cerah. Ditinjau dari bahan bakunya keramik mudah didapatkan dan mempunyai sifat keras dan sangat stsbil dalam lingkungan termal dan kimia. Alasan lainnya adalah daya beli masyarakat yang meningkat berkaitan dengan tuntuan kehidupan yang semakin mewah sehingga tuntutan keindahan dan kualitas menjadi prioritas utama. Untuk mengetahui kualitas keramik maka dilakukan pengujian terhadap body keramik. Makin tinggi kualitas keramik maka akan berpengaruh pada harga jualnya. Akan tetapi, konsumen lebih cenderung melihat dari segi estetika tanpa memperhatikan kuat tekan, kelenturan dan daya serap terhadap air. Pada penelitian ini khususnya pada kuat tekan dan mikrostruktur keramik. Secara umum keramik lebih kuat menahan beban tekan dibandingkan dengan menehan beban tarik. Semakin kuat dalam menahan tekan dan porositasnya kecil maka keramik tersebut dikatakan baik. Adanya perbedaan komposisi bahan akan berpengaruh pada sifat fisis keramik dan mikrostrukturnya. Kuat tekan merupakan kemampuan benda untuk menahan beban tiap satuan luas permukaan yang menyebabkan benda tepat akan hancur dan dari kuat tekan tersebut akan kita ketahui mirostruktur keramik bahan tersebut. Dengan Segitiga Segger dapat membantu didalam penentuan komposisi bahan dan nantinya kuat tekan dan mikrostruktur dapat ditentukan. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian dengan judul "analisis kuat tekan dan mikrostruktur keramik berbahan dasar feldspar (5% - 35%), kaolin (5% - 35%) dan silika (60% - 90%) untuk meningkatkan kualitas produksi keramik di daerah Dinoyo, Malang". Tujuan 1. Mengetahui kecenderungan kuat tekan keramik berbahan dasar feldspar (5% - 35%), kaolin (5% - 35%) dan silika (60% - 90%) dalam Segitiga Segger. 2. Mendeskripsikan mikrostruktur keramik berbahan dasar feldspar (5% - 35%), kaolin (5% - 35%) dan silika (60% - 90%) dalam Segitiga Segger. 3. Mengetahui kecenderungan mikrostruktur terhadap kuat tekan. 4. Untuk mendapatkan keramik dengan kuat tekan yang tinggi untuk meningkatkan kualitas produksi keramik. Manfaat 1. Bagi peneliti merupakan wahana pembelajaran dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah. 2. Bagi perusahaan keramik, dengan adanya informasi adanya pengaruh komposisi bahan terhadap kuat tekan dan mikrostruktur keramik diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas keramik yang diproduksi. 3. Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan baru dalam bidang keramik sehingga dapat melekukan penelitain yang lebih lanjut khususnya mahasiswa di KBK material Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang. 4. Mendapatkan keramik yang yang mempunya kuat tekan tinggi. GAGASAN Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dalam kehidupan sehari-hari, kata keramik sering didengar dan digunakan untuk berbagai keperluan seperti yang telah diterapkan pada beberapa industri, misalnya industri bangunan, elektronik dan lain-lain. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan keramik maka kita sebagai manusia terutama mahasiswa dituntut untuk memberikan pemikiran yang kritis. Oleh karena itu, kita dituntut untuk semakin kreatif dalam menyumbangkan karya-karya yang inovatif demi mengikuti kemajuan iptek dengan teknologi tepat guna sehingga nantinya dapat memberikan kontribusi yang berguna bagi kehidupan sehari-hari terutama industri keramik. Keramik adalah material yang kuat, dan keras serta tahan korosi. Contoh sifat fisis keramik adalah kuat tekan. Kekuatan (strength) adalah kemampuan bahan untuk menahan menahan tegangan tanpa kerusakan (Jensen, 1991:34). Ukuran kekuatan bahan adalah tegangan maksimumnya atau gaya terbesar persatuan luas yang dapat ditahan bahan tanpa patah. Menurut Van Vlack (1985:7) kekuatan adalah ukuran besar gaya yang diperlukan untuk mematahkan atau merusak suatu bahan. Setiap bahan mempunyai kuat tekan, kuat tarik dan kuat geser apabila diberi perlakuan. Apabila sepasang gaya aksial menekan suatu batang dan akibatnya cenderung untuk memendek atau menekan batang tersebut, maka gaya yang terjadi merupakan gaya tekan dan menghasilkan tegangan tekan. Kuat tekan merupakan kemampuan bahan untuk menahan beban tiap satuan luas permukaan hingga menyebankan benda tepat akan hancur.luas permukaan yang dimaksud adalah luas permukaan dari bahan yang mengalami tegangan, dan tegangan secara umum dianggap terdistribusi secara merata disepanjang luas tersebut. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: S = Dengan, S: Kuat Tekan (MPa), F: Gaya (N), A: Luas permukaan Sentuh (mm2). Mikrostruktur Keramik Porcelain Sebelum pemrosesan keramik porcelain, maka harus diperhatikan adalah ukuran butir dan distribusi partikel. Ukuran partikel akan mempengaruhi sifat akhir suatu bahan setelah dibakar. Suatu bahan lempung yang akan disinter dengan ukuran pertikel yang lebih kecil akan lebih kuat karena luas permukaannya lebih besar sehingga lebih banyak ikatan yang terjadi. Dengan menggunakan ukuran butir yang lebih kecil, maka makin sedikit ruang yang kosong yang terdapat diantara butir sehingga porositasnya akan lebih kecil (Van Flack, 1992). Proses sintering (pemanasan) akan menyebabkan partikel halus akan beraglomerasi menjadi bahan padat. Pada saat sintering permukaan butir yang berdekatan akan menyatu. Hal ini akan menyebabkan energi permukaan setelah penyatuan akan lebih kecil dibanding energi permukaan pada saat sebelum menyatu. Sehingga semakin halus ukuran butir yang digunakan maka kekuatan rendah. Untuk itu, perlu diteliti bagaimana mikrostruktur bahan keramik porcelain setelah mengalami proses sintering. Solusi Yang Pernah Ditawarkan Sebelumnya Untuk mendapatkan keramik yang berkualitas dapat memvariasi komposisi bahan penyusun keramik. Hal tersebut dapat dilihat dari penelitian yang telah dilakukan. Sumarsih (2005) melakukan penelitin tentang pengaruh komposisi kaolin, feldspar dan silika terhadap kuat tekan keramik porselen dan menyimpulkan bahwa komposisi bahan mempengaruhi terhadap kuat tekan keramik porselen. Heru Harsono (2002) juga melakukan penelitian tentang pengaruh komposisi bahan terhadap sifat fisis keramik dan menyimpulkan bahwa dalam komposisi yang terbanyak mengandung feldspar ternyata harga porositasnya kecil. Sedangkan Binti (2005) melakukan penelitian tentang pemetaan kuat tekan dan porositas keramik dengan komposisi bahan silika, kaolin dan feldspar dalam daerah Segitiga Segger bagian tengah dan menghasilkan bahwa dalam komposisi yang terbanyak mengandung feldspar dan silika serta kadar kaolin sedikit, ternyata harga kuat tekan cenderung meningkat. Perbaikan Gagasan Yang Diajukan Metode baru yang akan dilakukan adalah menguji kuat tekan dan mikrostruktur keramik berbahan dasar feldspar (5% - 35%), kaolin (5% - 35%) dan silika (60% - 90%) dalam segitiga segger diposisi kanan bawah. Solusi-solusi yang pernah ditawarkan sebelumnya adalah penelitin tentang pengaruh komposisi kaolin, feldspar dan silika terhadap kuat tekan keramik porselen dan menyimpulkan bahwa komposisi bahan mempengaruhi terhadap kuat tekan keramik porselen. Namun kali ini kami mencoba dengan gagasan baru untuk mengetahui kuat tekan dan mikrostruktur yang terbentuk pada dengan komposisi bahan feldspar (5% - 35%), kaolin (5% - 35%) dan silika (60% - 90%) dalam daerah Segitiga Segger bagian kanan bawah. Dengan adanya informasi pengaruh komposisi bahan terhadap kuat tekan dan mikrostruktur keramik diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas keramik yang diproduksi perusahaan keramik dan penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan baru dalam bidang keramik sehingga dapat melekukan penelitain yang lebih lanjut khususnya mahasiswa di KBK material Jurusan Fisika Universitas Negeri Malang. Pihak-Pihak yang Terkait Disini pihak-pihak yang terkait antara lain, Universitas Negeri Malang yang memiliki kontribusi sebagai tempat melakukan pembuatan bahan-bahan keramik. Selanjutnya pihak pengusaha keramik di daerah Dinoyo, Malang yang memiliki kontribusi penyediaan bahan serta penerapan gagasan yang diajukan untuk meningkatkan kualitas produksi keramik. Dengan analisis kuat tekan dan mikrostruktur keramik berbahan dasar feldspar (5% - 35%), kaolin (5% - 35%) dan silika (60% - 90%) dapat dimanfaatkan oleh para pengrajin keramik khususnya di daerah Dinoyo, Malang agar keramik yang dihasilkan mempunyai kualitas yang tinggi sehingga tidak mudah pecah. Langkah-Langkah Strategis yang Dilakukan a). Peralatan dan Bahan Penelitian 1) Sarinngan Ukuran/nomor mesh: 80 2) Neraca Digital Batas ukur: 0,0001 gram 3) Mortar 4) Gelas Ukur Batas Ukur: 100 ml 5) Cetakan Besi Bentuk: Silinder dengan ukuran 5cmx5cm 6) Jangka sorong digital Batas ukur: 0,01 mm Merek: Mitutoyo Corp 7) Tungku Pembakaran Suhu Maksimal: 1280oC Merek: Nabertherm Model: N50 8) Set Uji Kuat Tekan b). Langkah-Langkah Pembuatan Keramik Gambar 1 Langkah-langkah pembuatan keramik c). Tahap Penentuan Komposisi Sampel Komposisi sampel ditentukan dengan menggunakan Segitiga Segger dan diambil 28 titik sampel. Untuk satu komposisi berjumlah dari enam buah sampel , tiga sampel untuk uji kuat tekan dan tiga sampel untuk uji mikrostruktur. Penentuan variasi kompososi persentase bahan penyusun yang ditentukan dengan menggunakan Segitiga Segger ditunjukkan pada gambar 3.2 berikut Gambar 2 Pembacaan Komposisi Sampel Komposisi sampel dalam gram disajikan pada tabel 1 Kode sampel Bahan (gram) Feldspar Silika Kaolin A 17.5 30 2.5 B 15 30 5 C 15 32.5 2.5 D 12.5 30 7.5 E 12.5 32.5 5 F 12.5 35 2.5 G 10 30 10 H 10 32.5 7.5 I 10 35 5 J 10 37.5 2.5 K 7.5 30 12.5 L 7.5 32.5 10 M 7.5 35 7.5 N 7.5 37.5 5 O 7.5 40 2.5 P 5 30 15 Q 5 32.5 12.5 R 5 35 10 S 5 37.5 7.5 T 5 40 5 U 5 42.5 2.5 V 2.5 30 17.5 W 2.5 32.5 15 X 2.5 35 12.5 Y 2.5 37.5 10 Z 2.5 40 7.5 ZA 2.5 42.5 5 ZB 2.5 45 2.5 Tahap Pembuatan Sampel a. Tahap Pengeringan Bahan Bahan yang masih dalam keadaan basah dikeringkan dahulu dibawah sinar matahari. b. Tahap Penghalusan Bahan Setelah kering, bahan dihaluskan dengan menggunakan mortar c. Tahap Penyaringan Bahan Bahan-bahan yang diperlukan, disaring dengan ukuran 80 mesh. Pada tahap penyaringan bertujuan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau batuan-batuan yang berbutir kasar dan untuk memperkecil ukuran bahan yang nantinya berpengaruh pada saat pemberian air. d. Tahap Penimbangan Ketiga bahan ditimbang sesuai yang telah ditentukan. Berat komposisi total untik satusampel adalah 50 gram dan perhitungan sampel dapat ditunjukkan pada lampiran. e. Tahap Pencampuran Bahan ketiga bahan dicampur dalam mortar dengan diaduk-aduk agar homogen kemudian ditambahkan air sebanyak 23%. Perhitungan kadar air pada lampiran. Untuk mendapatkan campuran bahan yang plastis, homogen dan bebas dari gelembung udara maka bahan harus diulet (kneading). Penguletan dilakukan dengan cara menekan dan mendorong gumpalan kedepan berkali-kali, kemudian dibalik dan mulai lagi dengan gerakan penguletan yang sama. Gumpalan tanah yang telah ulet, dibagi lagi menjadi gumpalan kecil-kecil dan dibanting-banting pada mortar. Kemudian mengulet kembali gumpalan tersebut agar bebas dari gelembunng-gelembung udara dan menjadi homogen. Hasil uletan yang cukup padat atau homogen ditandai dengan permukaan yang halus dan tudak berlubang-lubang. Penguletan yang tidak sempurana akan berpengaruh pada keretakan dan penyusutan pada saat proses pengeringan dan pembakaran. f. Tahap Pencetakan Sampel bahan dicetak dengan bentuk silinder yang diameternya 5 cm dan tingginya 1 cm. g. Tahap Pengeringan Sampel proses pengeringan sampel dilakukan dengan cara diangin-anginkan selama +- 15 hari. Cara ini dilakukan diudara terbuka dan tidak kena sinar matahari secara langsung. Pengeringan permukaan yang terlalu cepat akan menimbulkan keretakan pada body keramik karena difusi air bagian dalam disalurkan pada bagian permukaan dan mengalami penguapan. Untuk mengetahui sampel sudah kering atau masih basah dapat dilakukan dengan cara menaruh sampel pada kaca, jika kaca kabur karena uap air sampel maka dapat dikatakan sampel belum kering. h. Tahap Pembakaran sampel sampel dibakar pada suhu 1250oC selama 12 jam pada tungku pembakaran dibagi menjadi 3 tahap yaitu : 1) Tahap penghilangan air yang terikat secara fisis dan kimia (0oC-500oC) Air yang terikat secara fisiis akan hilang pada suhu 0oC-110oC dan air yang terikat secara kimia akan hilang pada suhu 100oC-500oC. Pembakaran pada tahap ini harus dilakukan perlahan-lahan agar air dapat dikeluarkan melalui pori-pori sampel. Apabila panas terlalu cepat meningkat kemungkinan uap air tidak dapat keluar dengan cepat dari pori-pori sehingga akan timbul letusan. 2) Tahap penggelasan/pengerasan/vitrification (500oC-1250oC) Tahap ini berlangsung cepat jika dibandingkan dengan tahap pertama. Pada suhu 500oC-1250oC unsur pembentukan gelas dalam tanah liat akan mencair kemudian menjadi gelas dan jika didinginkan akan menjadi keras. Pada suhu diatas 1250oC feldspar akan melebur. 3) Tahap pendinginan Setelah mencapai suhu 1250oC, tungku dibiarkan menjadi dingin. Pendinginan dilakukan secara lembat untuk menjaga elemen-elemen tungku listrik yang mudah terpengaruh oleh perubahan suhu. d). Tahap Pengujian Sampel Pada tahap peengujian sampel dimaksudkan untuk mengetahui kualitas keramik baik. Ada dua macam pengujian yang dilakukan yaitu: a. Uji Kuat Tekan Uji kuat tekan ini dimaksudakan untuk mengetahui kemampuan bahan untuk menahan beban tiap satuan luas permukaan hingga menyebabkan benda tepat akan hancur. Skema pengujian adalah sebagai berikut: Gambar 3.4 Alat Uji Kuat Tekan Langakah pengujian kuat tekan adalah: 1) Sampel dimasukkan kedalam set uji kuat ttekan 2) Sampel ditekan sampai hancur 3) Mencatat pembacaan skala pada set uji kuat tekan saat sampel hancur 4) Menghitung data beban dengan persamaan S = Sehingga diproses data kuat tekan untuk masing-masing sampel b. Analisis Mikrostruktur Sampel Analisis mikrostruktur sampel pada penelitian ini untuk mengetahui struktur yang terbentuk. KESIMPULAN Gagasan yang Diusulkan Solusi yang pernah ditawarkan sebelumnya menyatakan bahwa keramik yang banyak mengandung feldspar mempunyai porositas yang kecil, namun keramik yang mempunyai porositas kecil belum tentu memiliki kekuatan tekan yang tinggi. Pada perbaikan gagasan yang diajukan keramik berbahan dasar feldspar (5% - 35%), kaolin (5% - 35%) dan silika (60% - 90%) selain mempunyai porositas kecil juga mempunyai kuat tekan yang tinggi sehingga keramik mempunyai kualitas yang bagus. Teknik Implementasi Dengan komposisi bahan keramik feldspar (5% - 35%), kaolin (5% - 35%) dan silika (60% - 90%) dapat memberikan informasi dan pengetahuan baru dalam bidang keramik, bagi penulis dapat menerapkan ilmu yang didapat selama kuliah dan bagi pengrajin keramik dapat meningkatkan kualitas keramik berdasarkan kuat tekan dan mikrostruktur yang diperoleh. Prediksi Manfaat Dengan komposisi bahan keramik feldspar (5% - 35%), kaolin (5% - 35%) dan silika (60% - 90%) dapat meningkatkan kualitas keramik terkait dengan kuat tekan keramik sehingga dapat dimanfaatkan oleh para pengrajin keramik untuk mendapatkan kerajinan keramik dengan kualitas tinggi sehingga dapat meningkatkan harga jual keramik. DAFTAR PUSTAKA Astuti, Ambadar. 1997. Pengetahuan Keramik. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press. Daryanto. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Srabaya: Apolo. Harsono, Heru.2000. Pengaruh Komposisi Bahan Dasar Pembuat Keramik Terhadap Sifat Fisis Keramik. Jurnal. Malang: Jurusan Fisika FMIPA Universitas Brawijaya. Hartomo,A. 1994. Mengenal Keramik Modern. Yogyakarta: Andi Offset. Hayden, H.W, William G Moffatt dan John Wulff. 1965. The Structure and Properties of Material Volume III. New Delhi: Wiley Eastern Private Limit