PENGGUNAAN SONOKIMIA UNTUK PENGUKURAN DIELEKTRISITAS SENYAWA NANOKRISTAL BiMnO3 DENGAN VARIASI SUHU ANNEALING
Main Author: | Fatikh Inayahtur Rahma, dkk |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UM
, 2010
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/pkm/article/view/6382 |
Daftar Isi:
- PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGGUNAAN SONOKIMIA UNTUK PENGUKURAN DIELEKTRISITAS SENYAWA NANOKRISTAL BiMnO3 DENGAN VARIASI SUHU ANNEALING BIDANG KEGIATAN: PKM-GT Diusulkan oleh: Fatikh Inayahtur Rahma 307322403638/2007 Firman Budianto 308322417521/2008 Yasinta Sindy Pramesti 108321417059/2008 UNIVERSITAS NEGERI MALANG MALANG 2010 LEMBAR PENGESAHAN USULAN PKM-GT 1. Judul Kegiatan : Penggunaan Sonokimia untuk Pengukuran Dielektrisitas Senyawa Nanokristal BiMnO3 dengan Variasi Suhu Annealing 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (Ö) PKM-GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utama a. Nama Lengkap : Fatikh Inayahtur Rahma b. NIM : 307322403638 c. Jurusan : Fisika d. Universitas : Negeri Malang e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Durian 661, Ledok-Selatan, Bangil, 085646626001 f. Alamat email : aiku_maniez@yahoo.co.id 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis: 3 orang 5. Dosen Pendamping a. Nama lengkap dan Gelar : Drs. Abdulloh Fuad, M.Si b. NIP : 196302221988121002 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Suropati No. 189 RT 4/RW 01 Losari Singosari Malang/0341-451142 Menyetujui: Malang, 18 Maret 2010 Ketua Jurusan Fisika Ketua Pelaksana Kegiatan (Dr. Arif Hidayat, M.Si) (Fatikh Inayahtur Rahma) NIP. 196608221990031003 NIM. 307322403638 Pembantu Rektor Dosen Pendamping Bidang Kemahasiswaan, (Drs. Kadim Masjkur, M.Pd) (Drs. Abdulloh Fuad, M.Si) NIP. 195412161981021001 NIP. 196302221988121002 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang berjudul "Penggunaan Sonokimia Untuk Pengukuran Dielektrisitas senyawa nanokristal BiMnO3 dengan variasi Suhu Annealing" dengan baik tanpa suatu halangan yang berarti. Tulisan ini disusun sebagai usulam PKM-GT tahun 2010. Tidak lupa pula sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan orang-orang yang berjuang di jalan Allah SWT hingga akhir zaman. Selesainya penulisan PKM-GT ini adalah berkat dukungan dari semua pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada: 1. Bapak Dr. Markus Diantoro, M.Si selaku dosen pembimbing yang membimbing dan memberikan arahan kepada penulis. 2. Orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan dan do'anya. 3. Segenap pihak yang telah ikut andil dalam proses penyelesaian penelitian ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Dengan sepenuh hati penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak memiliki kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat dan sumbangan ilmiah yang sebesar-besarnya bagi penulis dan pembaca. Malang, 18 Maret 2010 Penulis DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR................................................................................... iii DAFTAR ISI.................................................................................................. iv RINGKASAN................................................................................................. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah....................................................................... 1 Tujuan dan Manfaat ............................................................................. 2 GAGASAN Kondisi kekinian/ Telaah Pustaka Partikel Nanokristal BiMnO3................................................................ 2 Sonokimia............................................................................................. 3 Konstanta Dielektrik............................................................................. 4 Annealing.............................................................................................. 6 Solusi yang Sudah Pernah dilakukanPeralatan Bahan.............................. 6 Kehandalan Gagasan..................................................................................... 6 Pihak-Pihak yang Terkait.............................................................................. 7 Strategi Penerapan......................................................................................... 7 KESIMPULAN.............................................................................................. 8 Gagasan yang diusulkan................................................................................ 8 Teknik Implementasi...................................................................................... 8 Prediksi Manfaat 9 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 9 PENGGUNAAN SONOKIMIA UNTUK PENGUKURAN DIELEKTRISITAS SENYAWA NANOKRISTAL BiMnO3 DENGAN VARIASI SUHU ANNEALING Fatikh Inayahtur Rahma, Firman Budianto, Yasinta Sindy Pramesti. Program Studi Fisika Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang Jl. Semarang No. 5 Malang RINGKASAN Pesatnya perkembangan riset nanomaterial menuntut adanya metode sintesis partikel nano yang dapat digunakan dengan biaya produksi yang murah, cepat, sederhana, lebih baik dari segi morfologi dan struktur serta kemurnian fasenya dan tingkat keberhasilan sintesis yang tinggi. Metode sonokimia memenuhi kriteria tersebut dibandingkan dengan metode sintesis lain. Investigasi sifat-sifat struktur dan elektrokimia partikel nano ini telah banyak dilakukan. pendopingan menjadi penting dilakukan agar diperoleh suatu bahan baru dengan sifat yang lebih baik. Tetapi sayangnya hal ini masih sedikit dilakukan terutama dalam skala nanometer. Bahkan sampai saat ini belum ada penelitian yang mengeksplorasi keberadaan Bi dalam senyawa induk. Mengingat Bi bersifat non-magnetik, maka terdapat kemungkinan yang cukup besar untuk meningkatkan sifat-sifat partikel, khususnya sifat kelistrikannya. Pada hal ini senyawa yang digunakan adalah BiMnO3. BiMnO3 ini divariasi suhu annealingnya dan diukur dielektrisitas bahannya. Penyintesisan nanokristal BiMnO3 dapat mempergunakan metode sonokimia dan semakin tinggi suhu annealing maka semakin cepat reaksinya dan semakin tinggi pula dielektrisitasnya. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat kita semakin gencar membuat bahan yang berukuran nano dan sudah meninggalkan bahan yang berukuran mikro. Bahan ini disebut dengan nanomaterials. Bahan ini dibisa dihasilkan dengan menggunakan tiga metode, yaitu metode HEM, metode Sonokimia, dan metode kopressipitasi. Metode sonokimia disini adalah penggunaan ultrasonik dalam mensistesis bahan yang berukuran nano. Ultrasonik ini memiliki panjang spektrum 20kHz-10MHz. Panjang spektrum yang dimiliki ultrasonik ini digunakan dalam mensistesis bahan BiMnO3. Hasil reaksi yang pensistesian bahan dengan ultrasonik dapat berupa partikel nanoamorf dan nanokristalin. Bahan yang digunakan adalah . adalah bahan multiferroic, yang merupakan campuran antara ferromagnetik dan ferroelektik. Ferromagnet adalah bahan magnet yang memiliki kemagnetannya berasal dari medan magnet luar dan terbentuk magnetisasi setelah medan magnet dihilangkan. Sedangkan ferroelektrik dikatakan sebagai bahan yang telah mengalami polarisasi secara elektrik atau bisa dianalogikan dengan ferromagnet yang termangnetisasi dengan spontan. Masalah yang ingin disampaikan dalam gagasan ini adalah bagaimana metode sonokimia ini dapat mensistesis bahan BiMnO3 dan bagaimana pengaruh terhadap dielektrisitasnya ketika bahan BiMnO3 divariasi suhu annealingnya. Tujuan dan Manfaat Tujuan Berdasarkan uraian pada latar belakang, tujuan utama gagasan ini adalah: 1. Apakah metode sonokimia dapat mensistesis bahan BiMnO3. 2. Mengetahui penggunaan metode sonokimia untuk dielektrisitas bahan nanokristal BiMnO3 dengan variasi suhu annealing. Manfaat Berdasarkan uraian pada latar belakang, manfaatnya adalah sebagai berikut: Mendapatkan informasi keefektifan metode sonokimia dalam rangka sintesis dan pembentukan fase partikel nano BiMnO3.Investigasi morfologi permukaan, dan dielektrisitas partikel nano BiMnO3.Berdasarkan hasil sintesis dan investigasi struktur dan sifat-sifat partikel nano BiMnO3 tersebut, diharapkan aplikasi dapat dilakukan terutama sebagai bahan superkapasitor. GAGASAN Kondisi Kekinian/ Telaah Pustaka Partikel Nanokristal BiMnO3 Bahan BiMnO3 adalah bahan yang memiliki dua sifat ganda. Yang pertama dia bersifat ferroelektrik, dan yang kedua dia bersifat ferromagnetik. Bahan yang memiliki dua sifat ganda seperti ini dinamakan dengan bahan yang multiferroik. Bahan BiMnO3 ini awalnya berasal dari penggunaan struktur RMnO3, dimana letak posisi R bisa diganti dengan atom lainnya. Pada gagasan ini kita menggunakan atom Bi sebagai pengganti R. Bi5O(OH)9(NO3)4 dan MnSO4. H2O adalah bahan dasar yang dipergunakan untuk menghasilkan BiMnO3. BiMnO3 memiliki temperatur curie (Tc) sebesar 100K dan magnetisasi sebesar 3.92μb per satu unit. Bahan BiMnO3 ini memiliki sifat ferroelektrik yang sangat kontroversial. Karena bahan ini memiliki dua fase transisi pada temperatur 474K dan 770K. Pada posisi di 474K, menempate ruang tanpa perubahan simetri monoklinik. Sedangkan pada fase 770K terjadi perubahan dari fase monoklinik menjadi orthorhombik yang dipercaya memiliki sifat ferroelektrik-paraelektrik. Bentuk hysterisis ferroelektrik ditunjukan dengan fase polikristal dan didalam film tipis sebagai bentuk contoh dari BiMnO3. Perubahan dari elektrik konstan menjadi medan magnetik terjadi pada Tc ~100K dan kedua sifat tersebut terdistribusi menjadi sifat baru yaitu multiferroik pada bahan BiMnO3. Partikel nanokristal BiMnO3 dalam ukuran nanometer penting untuk dilakukan dengan peningkatan kapasitas, biaya produksi yang murah, cepat, sederhana, lebih baik dari segi morfologi dan mikrostruktur serta kemurnian fasenya dan tingkat keberhasilan sintesis yang tinggi. Seperti telah diketahui beberapa metode konvensional seperti sol-gel, kopresipitasi memerlukan waktu cukup lama dan biaya mahal (Diantoro, 2009). Dengan memanfaatkan ultrasonic-bath yang ada senyawa yang sama akan disintesis. Metode baru sonokimia dengan efek accoustic cavitation melalui peralatan ultrasonic clening bath dapat digunakan untuk tujuan ini Sonokimia Sonokimia adalah penggunaan energi suara untuk mendorong perubahan fisika dan kimia dalam medium cairan. Dimulai dengan penemuan ultrasonik cleaning bath yang sederhana, biasanya digunakan untuk menjaga pengaruh jarak dari reaksi kimia. Kemudian dikembangkan menjadi sebagai sintesis kimia dan sekarang bisa diapplikasikan dalam bidang perindustrian obat-obatan dan pembersihan alat-alat medis. Sonokimia adalah aplikasi ultasonik untuk reaksi dan proses kimiawi. Ultrasonik ini memiliki rentang spektrum 20kHz-10MHz. Secara kasar rentang ultrasonik dibagi menjadi 3 bagian penting: frekuensi rendah, ultrasonik berkekuatan tinggi (20-100kHz); frekuensi sedang, kekuatan ultrasonik sedang (100 kHz-2 MHz); dan frekuensi tinggi, kekuatan ultrasonik rendah (2-10 MHz). Frekuensi yang memiliki rentang 20kHz-2MHz inilah yang digunakan dalam sonokimia. Sonokimia umumnya ditunjukan dalam medium cair. Seperti semua gelombang suara, ultrasonik ditransmisi melalui gelombang yang memadatkan dan melepaskan struktur dari medium yang digunakan. Setiap pelepasan fase diberikan tekanan negatif yang kuat untuk mengatasi gaya ikat intermolekuler sebuah medium fluida yang dapat menggangu produksi caviti(gelembung) yang sangat kecil Suara ultrasonik yang menjalar didalam medium cair ini memiliki kemampuan terus-menerus membangkitkan semacam gelembung atau rongga(cavity) di dalam medium tersebut yang kemudian secepat kilat meletus. Gelembung-gelembung yang meletus tadi menghasilkan energi luar biasa besar yang berubah menjadi energi panas. Penciptaan dan luruhnya gelembung yang cepat memberikan efek transfer energi panas yang juga cepat. Gelembung-gelembung tadi mencapai suhu 5000°K, bertekanan 1000atm, dan memiliki kecepatan pemanasan-pendinginan 1010K/s. Selama terjadinya gelembung-gelembung kondisi suatu reaksi bisa berubah drastis namun suhu medium yang teramati dingin karena proses terbentuk dan pecahnya gelembung tadi terjadi dalam skala mikroskopik. Penerapan ultrasonik untuk nanomaterials memiliki efek manifold. Umumnya menyebabkan partikel yang lebih kecil dan meningkatkan keseragaman ukuran. Penerapan ultrasonic untuk materials memiliki efek manifold. Paling jelas adalah penyebaran bahan dalam cairan dalam rangka untuk memecahkan partikel agglomerasi. Proses lainnya adalah penerapan USG selama partikel sintesis atau presipitasi. Umumya, ini menyebabkan partikel yang lebih kecil dan meningkatkan keseragaman ukuran. Ultrasonic kavitasi materi meningkat tranfer pada permukaan partikel juga. Efek ini dapat digunakan untuk mempelajari permukaan bahan yang mempunyai luas permukaan khusus yang tinggi. Dispersi dan deagglomerasi oleh ultrasonic adalah akibat dari kavitasi ultasonic. Ketika mengekspoks cairan untuk USG gelombang suara yang merambat ke dalam cairan bergantian mengakibatkan tekanan tinggi dan tekanan rendah siklus. Hal ini berlaku stres mekanik pada kekuatan menarik antara individu partikel. Ultrasonic kavitasi dalam cairan menyebabkan jet kecepatan tinggi hingga 1000km/hr(sekitar600mph). Konstanta Dielektrik Bahan dielektrik adalah bahan yang memisahkan dua konduktor listrik tanpa ada aliran listrik diantaranya. Sedangkan Konstanta Dielektrik adalah perbandingan antara kapasitansi kapasitor dengan bahan dielektrik dan kapasitansi kapasitor tanpa bahan dielektrik. Konstanta dielektrik dapat dipakai untuk menyatakan kekuatan bahan dielektrik dalam menyimpan muatan listrik. Dengan penambahan bahan ferromagnetik pada bahan semikonduktor sangat berpengaruh pada sifat fisis yang dimiliki oleh bahan tersebut diantaranya konstanta dielektrik. Sifat-sifat bahan dielektrik sangat penting dalam elektronika atau listrik karena: dapat menyimpan muatan listrik, dapat menahan arus searah, dan dapat melewatkan arus bolak-balik. Isolator tidak dapat mengalirkan muatan listrik, akan tetapi peka terhadap suatu medan listrik. Jika bahan isolator diletakkan dalam medan listrik, maka dalam bahan tersebut terbentuk dipole listrik, Sehingga pada permukaan bahan menjadi muatan induksi. Ketika dua bahan yang terpisahkan oleh ruang hampa, kemudian diberi beda potensial atau voltase (V), maka pada rangkaian tersebut tidak akan terlihat adanya arus listrik yang mengalir. Sejumlah muatan akan tersimpan pada rangkaian tersebut. Nilai atau besarnya muatan yang tersimpan dalam rangkaian ini disebut dengan kapasitas kapasitor C, dan hubungannya dengan voltase dinyatakan sebagai: Q=C.V Dimana V menyatakan beda potensial antara dua penghantar dan Q adalah besarnya muatan yang tersimpan pada kapasitor. Satuan kapasitas kapasitor adalah Coulumb/Volt atau Farad. Kapasitansi dari suatu kapasitor dipengaruhi oleh tiga faktor: 1. Luas area plat 2. Jarak antar Plat 3. Tetapan dielektrik dari bahan antar plat Ketika luas area plat meningkat, maka kapasitansi akan meningkat. Ketika jarak antar plat besar, maka nilai kapasitansi berkurang. Ketika bahan dielektrik besar, maka kapasitansi akan meningkat. Nilai kapasitas kapasitor bergantung pada jenis bahan yang ada diantara pelat penghantar dalam kapasitor, ukuran dan bentuk geometri pelat penghantar, dan jarak antara dua pelat penghantar. Pada kapasitor yang berisi ruang hampa nilai kapasitas kapasitor dinyatakan dengan persamaan: Dimana A adalah luas masing-masing pelat penghantar, dan l menyatakan jarak antar kedua pelat. Tetapan menyatakan permitivitas ruang hampa yang nilainya 8,85 x10-12 F/m. Ketika sebuah bahan dielektrik disisipkan menggantikan ruang hampa itu antara dua pelat penghantar, menyebabkan terjadinya mekanisme polarisasi dalam bahan dielektrik yang berdampak pada bertambah besarnya muatan listrik yang tersimpan dalam kapasitor. Sumbangan dipol-dipol listrik akibat mekanisme polarisasi dan jumlah muatan yang tersimpan dalam kapasitor direfleksikan oleh besaran yang merupakan watak atau perilaku bahan dielektrik. Setelah bahan dielektrik disisipkan diantara pelat pada kapasitor, kapasitas kapasitor dinyatakan dengan: Kapasitansi C dielektrik adalah: Atau Konstanta dielektrik dipakai untuk menyatakan kekuatan bahan dielektrik untuk menyimpan muatan listrik. Annealing Annealing digunakan dalam mempelajari proses pembentukan kristal dalam suatu materi. Agar terbentuk susunan kristal yang sempurna, diperlukan pemanasan sampai tingkat tertentu, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan yang perlahan-lahan dan terkendali dari materi tersebut. Proses pemanasan materi di awal proses annealing, memberikan kesempatan pada atom-atom dalam materi itu untuk bergerak secara bebas. Tingkat energi pada proses ini kondisi cukup tinggi. Proses pendinginan yang perlahan-lahan memungkinkan atom-atom yang tadinya bergerak bebas itu pada akhirnya menemukan tempat optimum, dimana energi internal yang dibutuhkan atom itu untuk mempertahankan posisinya minimum. Annealing adalah proses pemanasan stelah bahan mengalami proses tertentu. Bahan yang telah mengalami degradasi atau oksidasi alami maupun pengaruh perlakuan stelah penyimpanan atau dari proses karakteristik pada umumnya dapat ditingkatkan dengan proses kalsinasi. Solusi yang Sudah Pernah dilakukan Pada dasarnya bahan BiMnO3 memiliki rumus empiris yaitu RMnO3, dengan R bisa diganti dengan atom yang lain. Misalnya La, Pr, Ho, Y, dan Tb. Disini digunakan atom Bi. Pada solusi yang pernah dilakukan digunakan bahan TbMnO3. Bahan TbMnO3 bergantung dengan temperatur raman yaitu sekitar 5-300K dengan rentang spektral 200-1525/ cm. TbMnO3 ini memiliki struktur orthorhombik pada ruang dan ditunjukan dengan ketidaksetimbangan modulation kisi pada TN untuk sinusoida antiferroik ( TN ~ 41K atau TN ~ 46K). Bahan kristal tunggal TbMnO3 di tumbuhkan dengan teknik float-zone. Confocal tidak terpolarisasi mikro-Raman spektropik di tunjuka pada temperatur di sembarang geometri, menggunakan 50x panjang jarak objektif dan panjang gelombang sinar laser ion Ar adalah 514.5 nm dengan rentang spektral 200-1525/cm. Temperatur scanning 5-300K digunakan untuk kekontinuan cairan helium crystat dengan temperatur accuri ± 0.1K. Sinar yang menyebar digunakan analisis Raman spektrometer (DILOR XY) pasangan untuk cairan nitrogen dingin CCd dengan resolusi pixel 0.85/cm. Kehandalan Gagasan Penggunaan sonokimia untuk pengukuran dielektrisitas senyawa nanokristal BiMnO3 dengan variasi suhu annealing ini memiliki kehandalan yang lebih daripada riset sebelumnya. Pada gagasan sebelumnya digunakan metode yang lebih rumit dibanding dengan metode sonokimia ini. Metode sonokimia ini sangat murah dan efektif untuk memecah ikatan-ikatan yang terjadi dalam proses kimia. Karena digunakannya ultrasonik yang belum digunakan pada sebelumnya. Pada gagasan ini digunakannya sonokimia untuk mengetahui apakah bahan BiMnO3 ini bisa disintesis seperti bahan- bahan Raman lainnya. Penggunaan atom Bi ini pertama kali digunakan dalam rumus Raman yaitu, RmnO3. Bahan BiMnO3 ini mampu menyaingi bahan- bahan yang telah ditemukan dengan Raman dan mampu memiliki sifat multiferroik. Karena umumnya bahan Raman ini memiliki sifat yang multiferroik. Pihak-Pihak yang Terkait Pihak yang terkait dengan gagasan yang penulis tulis adalah Universitas Negeri Malang, khususnya Fakultas FMIPA dan jurusan fisika. Bahan yang kami pergunakan, penulis peroleh dari eksperiment yang penulis lakukan di laboratorium nanomaterial di jurusan fisika dan penggunaan ultrasonik pada laboratorium centaral . Pada perolehan bahan BiMnO3 ini penulis dibimbing dan diarahkan oleh dosen pembimbing dan bantuan dari kakak tingkat yang sudah berpengalaman. Bahan BiMnO3 yang penulis peroleh akan penulis sosialisasikan pada sekelompok bidang elins. Karena bahan ini memiliki sifat multiferroik, yaitu ferromagnetik dan ferroelektrik. Dan dapat digunakan sebagai kapasitor yang berguna sebagai penyimpan muatan dan dipergunakan untuk peralatan elektronik. Misalkan untuk peralatan komputer. Strategi Penerapan Untuk menghasilkan bahan BiMnO3 Penulis menyiapkan peralatan yang digunakan dalam sintesis partikel nano BiMnO3 dengan metode sonokimia ini antara lain sebagai berikut: a) Pipet b) gelas ukur c) gelas vessel d) gelas beaker e) alat pemanas f) timbangan digital g) tabung erlenmeyer h) kertas saring Whatmann ukuran 40 i) ultrasonic cleaner bath 405 Alat yang digunakan untuk karakterisasi sampel adalah: a) X-RD untuk karakterisasi fase dan struktur b) LCR meter untuk mengkarakterisasi dielektrisitas Bahan utama dalam penelitian ini adalah: a) Bi5O(OH)9(NO3)4 b) MnSO4.H2O c) Ethanol d) HCl e) NaOH f) DI Water g) KOH h) Aquades Senyawa MnSO4.H2O dan Bi5O(OH)9(NO3)4 dilarutkan dalam ethanol dalam tabung erlenmeyer. Selama proses ini ditambahkan sedikit demi sedikit aquades untuk menghidrolisis senyawa-senyawa tersebut dan didekatkan dalam ultrasonic cleaning bath Branson 2210 yang sebelumnya diisi air terlebih dahulu. Air yang didalam ultrasonik cleaning bath harus keadaan panas atau setengah panas. Karena temperatur pada ultrasonic cleaning bath bisa melebihi 65oC. Setelah proses ultrasonik, bahan dasar tersebut akan mencampur jadi satu dan timbul endapan. Endapan inilah yang akan digunakan sebagai bahan BiMnO3. bahan tersebut tidak langsung menjadi bahan BiMnO3 murni. Disini ditambahkan larutan NaOH dan HCl untuk menetralisis sisa-sisa asam yang masih terkandung dalam area cairan endapan. Larutan NaOH dan HCl pada sesi ini harus dikontrol pH larutan agar mendapatkan hasil terbaik. Setelah partikel nano BiMnO3 berhasil disintesis, bahan tersebut diannealing dengan variasi suhu yang berbeda, yaitu 250oC,600oC,850oC. Dan dipeletisasi agar dapat diukur dielektrisitas bahan tersebut. Proses selanjutnya adalah pengukuran dielektrisitas bahan BiMnO3 dengan menggunakan LCR meter. KESIMPULAN Gagasan yang diusulkan Bahan BiMnO3 dapat disintesis dengan menggunakan sonokimia. Karena metode sonokimia dapat memecah reaksi kimia yang terjadi dengan efektif dan laju reaksi yang terjadi sangat cepat. Teknik Implementasi Pada pemvariasian suhu annealing yang digunakan untuk pengukuran dielektrisitas senyawa nanokristal BiMnO3 semakin tinggi suhu yang digunakan semakin besar pula nilai dielektrisitas yang diperoleh. Pihak-pihak yang terkait sangat antusias pada bahan yang kami peroleh. Karena bahan ini pertama kali dihasilkan dengan sistem Raman ( RMnO3). Prediksi Manfaat Bahan BiMnO3 adalah bahan multiferroik, yaitu bahan yang memiliki dua sifat ferroelektrik dan ferromagnetik. Bahan BiMnO3 ini disintesis dengan menggunakan metode sonokimia, yaitu dengan penggunaan ultrasonik dengan rentang 20kHz-2MHz. Bahan BiMnO3 ini dapat digunakan sebagai kapasitor dapat digunakan sebagai penyimpan muatan dan digunakan untuk peralatan elektronik misalnya komputer. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Mikrajuddin. 2008. Pengantar nanosains. Indonesia; Institut Teknologi Bandung (ITB). Borisenko, Victor E., Ossicini, Stefano. 2008. What is what in the nanoworld; a handbook on nanoscience and nanotechnology. WILEY-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA, Weinheim Gedanken, Aharon. 2004. Using sonochemistry for the fabrication of nanomaterials. Israel: Department of Chemistry, Bar-Ilan University, Ramat-Gan 52900. Gogate, P. R. 2008. Cavitational reactors for process intensification of chemical processing applications: A Critical Review. J. Chem. Eng. and Procc. 47, 515-527. Larson & Von Dreele. 2000. GSAS technical manual. Los Alamos: The Regents of The University of California. Poizot, P., Laruelle, Gruegon, S., Dupont, L., Tarascon, JM. 2000. Nano-sized transition-metal oxides as negative-electrode materials for Lithium-ion batteries. Nature Vol. 407. Praserthdam, Piyasan., Silveston Peter L., Mekasuwandumrong, Okorn., Pavarajarn, Varong., Phungphadung, Jirathana., Somrang, Parinya. 2003. A new correlation for the effects of the crystallite size and calcination temperature on the single metal oxides and spinel oxides nanocrystal. Suslick, K. S., Price, G. J. 1999. Application of ultrasound to material chemistry. Annu. Rev. Mater. Sci., 295-326. Taufiq, Ahmad. 2008. Sintesis Partikel Nano Fe3-xMnxO4 Berbasis Pasir Besi dan Karakterisasi Struktur serta Kemagnetannya. Indonesia: Instsitut Teknologi Sepuluh November (ITS). Yang, Yanyan, Zhao, Yanqiang, Xiao, Lifen, Zhang, Lizhi. 2008. Nanocrystaline ZnMn2O4 as a novel lithium-storage material. Electrochemistry Communications 10 1117-1120 Kumar,Pradeep, Saha, Surajit,dll. 2010. Raman Evidence for orbiton-medicated multiphonon scattering in multiferroic TbMnO3. condens.Matter 22(2010)115403(5pp). Gedanken,Aharon.2004. Using Sonochemistry for The Fabrication of Nonamaterials: Ultrasonics Sonochemistry 11 (2004) 47-55. DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. KETUA PELAKSANA Nama : Fatikh Inayahtur Rahma TTL : Pasuruan, 9 Juni 1988 Jenis kelamin : Perempuan Alamat asal : Jalan Durian 661 RT 04 RW 07,Ledok-Selatan, Bangil Agama : Islam Status : Mahasiswa Riwayat Pendidikan No. Jenjang Nama Sekolah Tahun 1 SD SDN Kidul-Dalem III 1995-2001 2 SMP SMP Negeri 1 Bangil 2001-2004 3 SMA SMA Negeri 1 Bangil 2004-2007 4 PT Jurusan Fisika FMIPA UM 2007-sekarang Malang, 18 Maret 2010 Pelaksana, Fatikh Inayahtur Rahma NIM. 307322403638 2. ANGGOTA PELAKSANA 1 Nama : Firman Budianto TTL : Nganjuk, 29 Januari 1991 Jenis kelamin : Laki-laki Alamat asal : Perum Candirejo blok R/9, Nganjuk Agama : Islam Status : Mahasiswa Riwayat Pendidikan No. Jenjang Nama Sekolah Tahun 1 SD SDN Ploso 2 Nganjuk 1996-2002 2 SMP SMP Negeri 1 Nganjuk 2002-2005 3 SMA SMA Negeri 2 Nganjuk 2005-2008 4 PT Jurusan Fisika FMIPA UM 2008-sekarang Malang, 18 Maret 2010 Pelaksana, Firman Budianto NIM. 308322417521 3. ANGGOTA PELAKSANA 2 Nama : Yasinta Sindy Pramesti TTL : Kediri, 5 Agustus 1990 Jenis kelamin : Perempuan Alamat asal : Jalan Karyatani 31, kediri Agama : Islam Status : Mahasiswa Riwayat Pendidikan No. Jenjang Nama Sekolah Tahun 1 SD SDN Pojok 1 Kediri 1996-2002 2 SMP SMP Negeri 4 Kediri 2002-2005 3 SMA SMA Negeri 1 Kediri 2005-2008 4 PT Jurusan Fisika FMIPA UM 2008-sekarang Malang, 18 Maret 2010 Pelaksana, Yasinta Sindy Pramesti NIM. 108321417059