PENCIPTAAN PELUANG USAHA MELALUI PEMBUDIDAYAAN BELUT DI DESA TAMANHARJO KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN MALANG
Main Author: | Haris Fatkhur Rokhman, dkk |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UM
, 2009
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/pkm/article/view/2946 |
Daftar Isi:
- LAPORAN PKMK PENCIPTAAN PELUANG USAHA MELALUI PEMBUDIDAYAAN BELUT DI DESA TAMANHARJO KECAMATAN SINGOSARI KABUPATEN MALANG Oleh: Haris Fatkhur Rokhman 108151415355/2008 Abdul Halim 406342403756/2006 Trio Prasetyo Lestoro 307413454514/2007 UNIVERSITAS NEGERI MALANG MALANG 2009 HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : Penciptaan Peluang Pembudidayaan Belut Di Desa Tamanharjo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP (Ö ) PKMK ( ) PKMT ( ) PKMGT 3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA ( ) Teknologi dan rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora (Ö ) Pendidikan 4. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Haris Fatkhur Rokhman b. NIM : 108151415355 c. Jurusan : KSDP d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Malang e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Desa Taman Harjo Singosari (0341) 2819838 f. Alamat email : - 5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang 6. Dosen Pendamping a. Nama lengkap dan Gelar : Drs. Muchtar, S.Pd, M.S1 b. NIP : 130892636 c. Alamat Rumah dan Tel./HP : Jl. Ki Ageng Gribig 45 Malang 08125217095 Malang, 16 Juni 2009 Menyetujui Ketua Jurusan KSDP Ketua Pelaksana Kegiatan Drs. Ahmad Samawi, M. Hum Haris Fatkhur Rokhman NIP.131652235 NIM. 108151415355 Pembantu Rektor III Dosen Pendamping Universitas Negeri Malang Drs. Kadim Masjkur, M.Pd Drs. Muchtar, S.Pd, M.S1 NIP.130899262 NIP. 130892636 ABSTRAK Haris. 2009. Penciptaan Peluang Usaha Pembudidayaan Belut Di Desa Tamanharjo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. PKMK. Pembimbing: Drs. Muchtar, S.Pd, M.S1 Kata kunci: usaha, pembudidayaan, belut Latar belakang pelaksanaan PKMK ini berawal dari potensi alam Desa Tamanharjo yang berbasis pertanian memungkinkan dilakukan pembudidayaan belut. Selain itu, peluang pasar belut cukup besar karena stock belut hanya diperoleh dari hasil tangkapan sedangkan permintaan konsumen belut sangat besar. Kebutuhan rata-rata warung lalapan belut di Kecamatan Singosari mencapai 5 kg/harinya. Tujuan PKMK ini adalah untuk mengetahui proses pembudidayaan belut yang sesuai di Desa Tamanharjo. Selain itu, PKMK ini bertujuan untuk menciptakan peluang usaha melalui pembudidayaan belut di Desa Tamanharjo. Metode pelaksanaan PKMK ini adalah pembudidayaan belut dengan menggunakan teknik kolam tembok. Hasil pelaksanaan PKMK ini adalah komoditi belut segar untuk memasok pedagang belut segar di Pasar Singosari dan penjual warung dan toko makanan lalapan belut di Desa Tamanharjo Kecamatan Singosari. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya maka penyusunan laporan PKMK berjudul, " Penciptaan Peluang Usaha Melalui Pembudidayaan Belut Di Desa Tamanharjo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang", ini dapat terselesaikan dengan baik. Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada; 1. Bapak Mochammad Munir selaku Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan PKMK ini 2. Bapak Drs. Kadim Masjkur, M.Pd selaku Pembantu Rektor III Universitas Negeri Malang yang telah memberikan kesempatan dan arahan bagi kami dalam menyelesaikan PKMK ini 3. Bapak Drs. Muchtar, S.Pd, M.S1 selaku Sekretaris Jurusan KSDP Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang yang bersedia menjadi Dosen pendamping dalam menyelesaikan PKMK ini. 4. Seluruh keluarga besar dan kekasihku yang dengan tulus memberikan semangat dan bantuan baik moril maupun materiil dalam penyusunan laporan PKMK ini. 5. Semua pihak yang telah memberikan inspirasi, motivasi, dan semangat untuk menyelesaikan penyusunan laporan PKMK ini. Semoga Allah SWT memberikan amal pahala dan kebajikan di sisi-Nya atas semua bantuan dan jerih payah yang telah diberikan. Mudah-mudahan PKMK ini membawa nilai dan arti dalam rangka meningkatkan usaha kewirausahaan di Indonesia, khususnya di Desa Tamanharjo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Penulis menyadari bahwa penulisan laporan PKMK ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran, kritik, dan masukan yang sifatnya membangun demi penyempurnaan program PKMK ini di masa mendatang. Malang, 16 Juni 2009 Penulis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desa Tamanharjo merupakan desa yang terletak di wilayah dalam ruang lingkup Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Desa ini terletak +12 km dari pusat Kecamatan Singosari +60 km dari pusat Kabupaten Malang. (Data Survey, 3 Nopember 2008) Desa Tamanharjo meruapkan desa Agraris karena +70% penduduk desa tersebut bermata pencaharian sebagai petani dengan menggunakan lahan milik mereka untuk kegiatan pertanian, terutama padi (Data Survey, 3 Nopember 2008). Luas areal pertanian yang dipergunakan oleh petani Desa Tamanharjo +3-6 km2, kemiringan lahan, 3-15%, perbedaan tinggi 10-15 m, berupa tanah alluvial yang subur dan ancaman erosi kecil. Kondisi tanah tergolong baik dan drainase air baik karena mendapat suplai dari sungai yang tidak pernah kering sepanjang tahun (Data survey, 3 Nopember 2008) Berdasarkan data di atas, Desa Tamanharjo memiliki potensi yang baik untuk membudidayakan belut sebagai komoditi perdagangan. Belut ditangkap secara tradisional oleh penduduk sekitar sebagai tambahan lauk pauk. Selain itu, komoditi belut sangat digemari sebagai menu utama di +50 warung dan toko penjual makanan lalapan di Kecamatan Singosari. (Data Survey, 31 Desember 2008) Prospek perdagangan belut tersebut tidak diikuti oleh kontinuitas stock belut segar karena persediaan belut di pasar Singosari terbatas dari hasil tangkapan para petani. Hal ini mengakibatkan belut menjadi komoditas yang langka. Komoditas perdagangan belut yang beredar di Pasar Singosari hanya 10% dari keseluruhan penjualan ikan sebagai lauk pauk konsumen di Kecamatan Singosari. Komoditas sejenis didominasi oleh ikan laut (60%) dan ikan darat (30%). (Data Survey, 31 Desember 2008). Hal inilah yang melatarbelakangi inisiatif penulis untuk menciptakan peluang usaha melalui pembudidayaan belut di Desa Tamanharjo Kecamatan Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. B. Perumusan Masalah Laporan PKMK ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan berikut; 1. Bagaimanakah membudidayakan proses pembudidayaan belut di Desa Tamanharjo? 2. Bagaimanakah menciptakan peluang usaha pembudidayaan belut di Desa Tamanharjo C. Tujuan Program Laporan PKMK ini dimaksudkan untuk mendapatkan deskripsi konkret tentang; 1. Proses pembudidayaan belut di Desa Tamanharjo 2. Penciptaan peluang usaha pembudidayaan belut D. Luaran yang Diharapkan PKMK ini dirancang untuk menghasilkan belut segar sebagai komoditi perdagangan di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Kegunaan Program PKMK ini mempunyai kegunaan sebagai berikut; 1. Sarana memberdayakan potensi sumber daya alam di Desa Tamanharjo 2. Bahan pertimbangan bagi dinas pertanian setempat untuk melakukan pembina- an kepada kelompok usaha tani dalam mengembangkan budidaya belut sebagai usaha pertanian bernilai ekonomis tinggi. BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA Seperti yang telah penulis kemukakan pada latar belakang laporan PKMK, Desa Tamanharjo merupakan desa yang terletak di wilayah dalam ruang lingkup Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Desa ini terletak +12 km dari pusat Kecamatan Singosari +60 km dari pusat Kabupaten Malang. (Data Survey, 3 Nopember 2008) Desa Tamanharjo meruapkan desa Agraris karena +70% penduduk desa tersebut bermata pencaharian sebagai petani dengan menggunakan lahan milik mereka untuk kegiatan pertanian, terutama padi (Data Survey, 3 Nopember 2008). Luas areal pertanian yang dipergunakan oleh petani Desa Tamanharjo +3-6 km2, kemiringan lahan, 3-15%, perbedaan tinggi 10-15 m, berupa tanah alluvial yang subur dan ancaman erosi kecil. Kondisi tanah tergolong baik dan drainase air baik karena mendapat suplai dari sungai yang tidak pernah kering sepanjang tahun (Data survey, 3 Nopember 2008) Berdasarkan data di atas, Desa Tamanharjo memiliki potensi yang baik untuk membudidayakan belut sebagai komoditi perdagangan. Belut ditangkap secara tradisional oleh penduduk sekitar sebagai tambahan lauk pauk. Selain itu, komoditi belut sangat digemari sebagai menu utama di +50 warung dan toko penjual makanan lalapan di Kecamatan Singosari. (Data Survey, 31 Desember 2008) Prospek perdagangan belut tersebut tidak diikuti oleh kontinuitas stock belut segar karena persediaan belut di pasar Singosari terbatas dari hasil tangkapan para petani. Hal ini mengakibatkan belut menjadi komoditas yang langka. Komoditas perdagangan belut yang beredar di Pasar Singosari hanya 10% dari keseluruhan penjualan ikan sebagai lauk pauk konsumen di Kecamatan Singosari. Komoditas sejenis didominasi oleh ikan laut (60%) dan ikan darat (30%). (Data Survey, 31 Desember 2008). Oleh karena itu, penciptaan peluang usaha melalui pembudidayaan belut di Desa Tamanharjo Kecamatan Singosari memiliki potensi usaha yang menjanjikan. Untuk tahap awal ini kami telah merancang 2 buah kolam budidaya dengan ukuran masing-masing 1 m2. Adapun analisis kelayakan usaha pembudidayaan belut tersebut kami jabarkan sebagai berikut. BAB III METODE PENDEKATAN Metode yang diterapkan untuk pembudidayaan belut adalah mengguna kan pembudidayaan belut di kolam tembok dengan tahapan sebagai berikut, 1). Tahap Persiapan Kolam 2). Tahap Pemberian Media Pemeliharaan 3). Tahap Penebaran Benih 4). Pemeliharaan 5). Tahap Pemanenan 6). Tahap Pemasaran BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu pelaksanaan PKMK ini dilaksanakan mulai tanggal 1 Maret 2009 sampai dengan 15 Juni 2009. Tempat Pelaksanaan PKMK ini dilaksanakan di kediaman saudara Haris Fatkhur Rokhman yang berada di wilayah Desa Tamanharjo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. B. Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Tahapan Pelaksanaan PKMK ini dideskripsikan melalui bagan berikut ini, C. Pelaksanaan Pelaksanaan PKMK yang telah dicapai sampai saat laporan ini dibuat akan akan kami jabarkan sebagai berikut, 1). Tahap Persiapan Kolam Tahap persiapan kolam dilaksanakan mulai tanggal 1-14 Maret 2009. Adapun pelaksanaan adalah sebagai berikut. Pembelian material bahan bangunan berupa batu-bata, pasir, semen, besi beton, Pipa PVC, dan DOT Pipa PVC untuk membuat kolam. Pembuatan kolam dari batu-bata yang disemen secara bersusun sehingga berbentuk kolam berbentuk balok berukuran 2 m x 2 m yang disekat dengan sekat berupa kerangka persegi yang dibagian tengahnya di pasang kawat kasa sehingga kolam menjadi dua bagian berukuran 1 m x 1 m. Pemasangan Pipa PVC dan DOT Pipa PVC di bagian pojok sebelah barat kolam untuk saluran pembuangan. Kolam yang telah jadi direndam dan dialiri air selama 2 hari untuk menguji ada tidaknya kebocoran dan menetralisir bahan kimia dari material bahan bangunan yang berbahaya bagi pemeliharaan belut. Pembelian bahan perlengkapan kolam berupa drum plastik 2). Tahap Pemberian Media Pemeliharaan Tahap pemberian media pemeliharaan dilaksanakan pada tanggal15-31 Maret 2009. Adapun langkah pelaksanaanya adalah sebagai berikut. Pengeringan kolam. Pembelian dan penyiapan bahan media kolam pembudidayaan berupa pupuk kandang, jerami padi, batang pisang, dan tanah gembur/lumpur. Bahan-bahan tersebut di atas disusun di dalam kolam mulai dari tanah gembur atau lumpur setingi + 15-20 cm untuk bagian dasarnya, kemudian di atas lapisan tanah diberikan pupuk kandang setinggi + 5 cm, dilanjutkan pemberian batang pisang + 5 cm, selanjutnya lapisang paling atas adalah jerami padi setinggi 15-20 cm. Setelah semua bahan dimasukkan, kolam direndam dengan air selama 1 minggu supaya bahan tersebut matang dan siap digunakan sebagai media pemeliharaan. Selama proses perendaman berlangsung, bahan media kolam tersebut diaduk-aduk dengan cara diinjak-injak supaya cepat membusuk sehingga matang dan siap digunakan sebagai media pemeliharaan. 3). Tahap Penebaran Benih Tahap penebaran benih dilaksanakan pada tanggal 1-4 April 2009. Adapun langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut. Pembelian benih belut berumur 2 bulan seberat 5 kg yang berisi + 1000 ekor belut. Benih tersebut ditebarkan ke dalam dua kolam sehingga masing-masing kolam berisi benih belut seberat 1 kg dengan populasi rata-rata + 500 ekor/kolam 4). Pemeliharaan Pemeliharaan belut dilaksanakan mulai tanggal 5 April-23 Mei 2009. Adapun langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut Pembelian bahan pakan belut berupa cacing/ikan/pelet dan konsentrat. Pemeliharaan dilaksanakan dengan pemberian pakan 2 kali sehari yaitu pada waktu siang dan sore secara teratur. Pemeriksaan kondisi belut dan air dalam kolam pemeliharaan. 5). Tahap Pemanenan Pemanenan belut dilaksanakan mulai tanggal 27-30 Mei 2009. Adapun langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut. Pemanenan dilakukan ketika belut berusia 4 bulan. Pemanenan dilakukan dengan menggunakan bubu dari bambu. Belut yang sudah dipanen diberok dengan cara dimasukkan ke dalam drum plastik yang berisi air selama 4 hari untuk menghilangkan bau tanah atau kotoran yang ada di dalam tubuh belut. 6). Tahap Pemasaran Pemasaran belut dilaksanakan mulai tanggal 1-15 Juni 2009. Adapun langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut. Belut yang sudah diberok siap untuk dipasarkan dalam drum-drum plastik ke penjual ikan maupun lele dan belut dengan yang berdagang di pasar Singosari Pemasaran produk juga dilakukan dengan menawarkan jasa pesanan antar belut segar ke penjual masakan lalapan belut yang ada di sekitar Desa Tamanharjo. Belut dijual dengan harga Rp20.000,00/kg dan Rp1.500,00/ekor. Sampai saat laporan ini dibuat, belut yang terjual sudah mencapai 15 kg jadi total pemasukan mencapai Rp300.000,00. D. Instrumen Pelaksanaan Instrumen pelaksanaan Program PKMK ini dijabarkan sebagai berikut. E. Rancangan dan Realisasi Biaya Rancangan dan realisasi dana dari Dikti yang telah dipergunakan untuk pelaksaan program akan kami jabarkan sebagai berikut. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Desa Tamanharjo merupakan desa yang terletak di wilayah dalam ruang lingkup Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Desa ini terletak +12 km dari pusat Kecamatan Singosari +60 km dari pusat Kabupaten Malang. (Data Survey, 3 Nopember 2008) Desa Tamanharjo meruapkan desa Agraris karena +70% penduduk desa tersebut bermata pencaharian sebagai petani dengan menggunakan lahan milik mereka untuk kegiatan pertanian, terutama padi (Data Survey, 3 Nopember 2008). Luas areal pertanian yang dipergunakan oleh petani Desa Tamanharjo +3-6 km2, kemiringan lahan, 3-15%, perbedaan tinggi 10-15 m, berupa tanah alluvial yang subur dan ancaman erosi kecil. Kondisi tanah tergolong baik dan drainase air baik karena mendapat suplai dari sungai yang tidak pernah kering sepanjang tahun (Data survey, 3 Nopember 2008) Data suvey yang dijabarkan di atas merupakan dasar untuk pengembangan potensi alam Desa Tamanharjo sebagai salah satu pusat pembudidayaan belut di Kecamatan Singosari. Teknik pembudidayaan belut yang dilakukan dalam program PKMK ini menggunakan teknik pembudidayaan kolam tembok. Kolam tembok yang sudah jadi kemudian diberi media pemeliharaan berupa tanah yang diambil dari sawah, jerami, pupuk kandang, serta batang pisang yang dibusukkan. Setelah matang, bibit belut dimasukkan dan masuk tahap pemeliharaan selama 2 bulan. Pakan dan konsentrat berupa pellet, cacing, jentik nyamuk, dan kecebong terus diberikan selama masa pemeliharaan berlangsung. Kemudian setelah bobot belut mencapai 100-150 gr belut tersebut dapat dipenen. Komoditi belut yang dihasilkan melalui PKMK ini ditargetkan dapat memenuhi permintaan konsumen belut di pasar Singosari. Di Kecamatan Singosari, komoditi belut sangat digemari sebagai menu utama di + 50 warung dan toko penjual makanan lalapan. Total rata-rata kebutuhan belut segar warung serta toko penjual makanan lalapan belut tersebut mencapai 5 kg/hari. (Data Survey, 31 Desember 2008) Akantetapi, antusiasme konsumen belut tersebut tidak diikuti oleh kontinuitas stock belut segar karena persediaan belut di pasar Singosari terbatas dari hasil tangkapan para petani. Hal ini mengakibatkan belut menjadi komoditas yang langka. Komoditas perdagangan belut yang beredar di Pasar Singosari hanya 10% dari keseluruhan penjualan ikan sebagai lauk pauk konsumen di Kecamatan Singosari. Komoditas sejenis didominasi oleh ikan laut (60%) dan ikan darat (30%). (Data Survey, 31 Desember 2008). Oleh karena itu, penciptaan peluang usaha melalui pembudidayaan belut di Desa Tamanharjo Kecamatan Singosari memiliki potensi usaha yang menjanjikan. Untuk tahap awal ini kami telah merancang 2 buah kolam budidaya dengan ukuran masing-masing 1 m2 dengan hasil produksi belut sampai saat laporan ini dibuat sebesar 50 kg. Hasil panen belut tersebut telah terjual sebanyak 15 kg. Hasil produksi belut ini telah dipesan oleh 3 buah warung yang lalapan belut di Desa Tamanharjo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya maka kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan PKMK ini adalah sebagai berikut. 1. Proses pembudidayaan belut di Desa Tamanharjo menggunakan teknik pembudidayaan belut di kolam tembok dengan proses sebagai berikut; 1) tahap persiapan kolam, 2) tahap pemberian media pemeliharaan, 3) tahap penebaran benih, 4) pemeliharaan, 5) tahap pemanenan 2. Bagaimanakah menciptakan peluang usaha pembudidayaan belut di Desa Tamanharjo dengan cara melakukan survey terhadap kondisi alam dan peluang pasar di Desa Tamanharjo Kecamatan Singosari. B. Saran Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya maka dari pelaksanaan PKMK ini diajukan saran sebagai berikut. 1. Pendampingan dana oleh bank Pemerintah supaya pelaksanaan PKMK menjadi lebih optimal. 2. Pengembangan varietas bibit belut unggul sebagai usaha pengembangan program pembudidayaan belut lebih lanjut. 3. Pendampingan lembaga perikanan untuk membantu pemasaran di tingkat regional.