ALAT PENGUBAH TEKS MENJADI SUARA SEBAGAI ALAT BANTU KOMUNIKASI PADA PENDERITA TUNA WICARA

Main Author: MIFTACHUL JANNAH, dkk
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UM , 2009
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/pkm/article/view/2181
Daftar Isi:
  • LAPORAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ALAT PENGUBAH TEKS MENJADI SUARA SEBAGAI ALAT BANTU KOMUNIKASI PADA PENDERITA TUNA WICARA BIDANG KEGIATAN : PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TEKNOLOGI (PKMT) Disusun Oleh: MIFTACHUL JANNAH 305531382084/2005 WHENI LEO AUGUSTA 305531382087/2005 TITIS ARIBOWO 305531379801/2005 UNIVERSITAS NEGERI MALANG MALANG 2008 HALAMAN PENGESAHAN USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan : ALAT PENGUBAH TEKS MENJADI SUARA SEBAGAI ALAT BANTU KOMUNIKASI PADA PENDERITA TUNA WICARA 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK (ü) PKMT ( ) PKMM 3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA (ü) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan 4. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Miftachul Jannah b. NIM : 305531382084 c. Jurusan : Teknik Elektro d. Universitas : Universitas Negeri Malang e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Kol Sugiono VII Malang HP. 085259000890 f. Alamat email : dhani271286@gmail.com 5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang 6. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Aripriharta S.T. b. NIP : 132315962 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Bareng Tengah VE/724B Malang 65116, (0341) 340663 7. Biaya Kegiatan Total: a. Dikti : Rp 5.000.000,00 b. Sumber lain (sebutkan) : Rp 5.000.000,00 8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 bulan Malang, 9 Juni 2008 Menyetujui, Ketua Jurusan Teknik Elektro, Ketua Pelaksana Kegiatan, Drs. Wahyu Sakti G.I., M.Kom Miftachul Jannah NIP . 131760393 NIM. 305531382084 Pembantu Rektor III, Dosen Pendamping, Drs. Kadim Masjkur, M.Pd. Aripriharta S.T. NIP. 130899262 NIP. 132315962 ABSTRAK Jannah, Miftachul dkk. 2008. Alat Pengubah Teks Menjadi Suara Sebagai Alat Bantu Komunikasi Pada Penderita Tuna Wicara. Program Kreativitas Mahasiswa Teknologi. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing: Ariprihata, S.T. Kata kunci : text to speech, tuna wicara, database, pemrograman delphi. Dalam kehidupan sosial, bahasa menempati posisi yang vital. Bahasa merupakan jembatan komunikasi antara manusia yang satu dengan manusia lainnya. Keterbatasan yang dimiliki para penderita tuna wicara membatasi mereka untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain. Dengan memanfaatkan subsistem text to speech, telah dibuat suatu alat yang mampu mengubah teks menjadi suara yang terdiri dari Mikrokontroler AT89S8252 dan ISD25120 sebagai komponen utama. Dengan menggunakan alat ini penderita tuna wicara dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh orang normal yaitu bahasa lisan (Ilham 2005).Alat yang akan dikembangkan pada kegiatan ini berupa software pengubah teks menjadi suara. Software ini disusun menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7. Software ini didesain untuk dapat mengenali tiap-tiap suku kata yang dimasukkan dan mencocokkannya dengan data yang terdapat pada database. Setelah ditemukan data yang sesuai dengan suku kata yang dikenali maka diambil file suara untuk dieksekusi menjadi suara pada speaker. Input diperoleh dari pengguna tuna wicara berupa penekanan tuts pada keyboard dan output berupa suara melalui speaker. Software ini memiliki kelebihan yaitu penggunaannya tidak dibatasi oleh kapasiatas daya baterai karena komputer menggunakan sumber daya langsung dari jala-jala PLN. Selain itu, database yang digunakan pada software ini mampu menyimpan data dengan kapasitas penyimpanan lebih besar. Penggunaan software ini diharapkan mampu mempermudah komunikasi para penderita tuna wicara melalui personal computer (PC) . KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Program Kreativitas Mahasiswa Teknologi dengan sebaik-baiknya, InsyaAllah. Alat Pengubah Teks Menjadi Suara Sebagai Alat Bantu Komunikasi Pada Penderita Tuna Wicara disusun berdasarkan studi literatur dan eksperimen atau percobaan. Dalam kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian alat ini antara lain: 1. Dirjen DIKTI Jakarta, selaku sumber pendanaan sehingga Alat Pengubah Teks Menjadi Suara Sebagai Alat Bantu Komunikasi Pada Penderita Tuna Wicara ini dapat terselesaikan dengan baik, Insya Allah. 2. Drs.Wahyu Sakti G.I., M.Kom, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang. 3. Aripriharta, S.T. selaku dosen pembimbing. 4. Teman-teman anggota yang telah bekerja sama dalam penyelesaian alat dan juga laporan pada Program Kreativitas Mahasiswa Teknologi kali ini. 5. Teman-teman seperjuangan sesama peserta PKM yang didanai DIKTI untuk anggaran dana Tahun 2008. Kami menyadari bahwa laporan Alat Pengubah Teks Menjadi Suara Sebagai Alat Bantu Komunikasi Pada Penderita Tuna Wicara ini masih kurang sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Malang, 6 Juni 2008 Penyusun, DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ ii ABSTRAK............................................................................................................. iii KATA PENGANTAR........................................................................................... iv DAFTAR ISI.......................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. vi DAFTAR TABEL.................................................................................................. vii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 3 1.3 Tujuan Program 3 1.4 Luaran Yang Diharapkan 3 1.5 Kegunaan Program 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sistem Text To Speech 7 2.2 Bahasa Pemrograman Delphi 8 2.3 Database 9 BAB III METODE PENDEKATAN 3.1 Metode Pelaksanaan Program ..................................................................................................... 10 3.2 Persiapan 10 3.2.1 Studi Literatur 10 3.3 Perencanaan 10 3.3.1 Perancangan Interface 10 3.3.2 Database 10 3.4 Program Pengubah Teks Menjadi Suara......................................................................................................... 11 3.5 Pengujian 11 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 12 4.2 Pembahasan 14 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 17 5.2 Saran 17 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 18 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Diagram Blok Sistem Text To Speech............................................... 7 Gambar 2.2 Urutan Proses Konversi Teks Menjadi Ucapan (Text To Speech)...... 7 Gambar 4.1 Halaman Pengubaha Teks Menjadi Suara........................................... 12 Gambar 4.2 Halaman Database File Suara........................................................... 13 Gambar 4.3 Pembuatan Database Menggunakan Database Desktop................... 13 Gambar 4.4 Flowchart Proses Pengenalan Suku Kata........................................... 14 Gambar 4.5 Halaman Database File Suara........................................................... 15 Gambar 4.6 Penderita Tuna Wicara Mengaplikasikan Program TTS...................... 16 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Tabel Database Penyimpanan File Suara.............................................. 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sosial, bahasa menempati posisi yang vital. Bahasa merupakan jembatan komunikasi antara manusia yang satu dengan manusia lainnya. Keterbatasan yang dimiliki para penderita tuna wicara membatasi mereka untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain. Penderita tuna wicara mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat dimana hanya sedikit orang yang memahami bahasa tersebut. Penelitian-penelitian dibidang teknologi bahasa adalah penelitian multidisplin yang memerlukan dukungan pula dari para peneliti linguistik di Indonesia. Dikaitkan dengan fenomena globalisasi, banyaknya jumlah penduduk di Indonesia serta prosentase yang mempunyai kemampuan berkomunikasi menggunakan bahasa asing, maka pengembangan teknologi ini menjadi sangat penting dan strategis. Teknologi ini dapat digunakan untuk tujuan bisnis, pendidikan, kemanusiaan dan pelestarian budaya daerah di Indonesia. Dengan kemajuan IPTEK khususnya dibidang komputerisasi telah berkembang bidang ilmu Natural Language Processing (NLP = Pemrosesan Bahasa Alami) yang dipelopori oleh pemikiran Chomsky. Pemrosesan bahasa alami dapat dibentuk dari tiga subsistem yaitu subsistem Natural Language Processing (NLP), subsistem text to speech dan subsistem speech recognition (Arman 2004). Dengan memanfaatkan subsistem text to speech, telah dibuat suatu alat yang mampu mengubah teks menjadi suara yang terdiri dari Mikrokontroler AT89S8252 dan ISD25120 sebagai komponen utama. Mikrokontroler AT89S8252 adalah sebuah mikrokontroler CMOS 8-bit performa tinggi yang hemat daya dengan 8Kbytes downloadable Flash programmable and erasable read-only memory (Flash PEROM) dan 2Kbytes EEPROM. Mikrokontroler ini dibuat menggunakan teknologi high-density nonvolatile memory milik Atmel dan kompatibel dengan instruction set and pinout standar industri 80C51. On-chip downloadable Flash memungkinkan memori program untuk diprogram ulang di dalam sistem melalui sebuah antarmuka serial SPI atau dengan sebuah programmer memori nonvolatile yang konvensional (Malik 2003). ISD25120 merupakan IC record/playback yang diproduksi oleh Winbond. Winbond 2500 Chipcorder menyediakan kemampuan penyimpanan pesan 60 sampai dengan 120 detik. Di dalam piranti CMOS ini tersedia oscillator, microphone amplifier, automatic gain control, anti aliasing filter, smoothing filter, speaker amplifier dan high density multi level storage array (www.winbond-USA.com 2003). Alat pengubah teks menjadi suara tersebut adalah alat portable yang digunakan untuk mengubah teks yang dimasukkan melalui keypad dan mengubahnya menjadi suara (Bahasa Indonesia). Alat ini memiliki cara kerja sebagai berikut: Pengguna memasukkan kata yang akan diubah menjadi suara melalui keypad. Kata-kata tersebut disimpan ke dalam RAM (Random Access Memory) yaitu 1⁄2 dari kapasitas RAM pada alamat terendah. Kata-kata tersebut akan diproses dengan mikrokontroler AT89S8252 dengan cara memecahnya menjadi suku kata penyusunnya. Tiap suku kata ini mewakili alamat ISD25120 yang berisi suara yang melafalkan suku kata tersebut. Alamat-alamat ISD25120 ini akan disimpan di dalam RAM (Random Access Memory) yaitu 1⁄2 dari kapasitas RAM pada alamat tertinggi. Setelah semua kata telah diproses dan diperoleh semuat alamat ISD25120 maka mikrokontroler AT89S8252 akan memanggil isi ISD25120 berdasarkan urut-urutan alamat ISD25120 dengan selang waktu 0.125 detik (waktu untuk melafalkan 1 suku kata rata-rata 0,125 detik sehingga ISD25120 ini dapat menampung 960 suku kata). Pembuatan alat tersebut ditujukan untuk membantu penderita tuna wicara agar dapat berkomunikasi dengan orang lain tanpa adanya kendala bahasa. Dengan alat tersebut penderita tuna wicara dapat berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus menggunakan bahasa isyarat yang kurang dimengerti oleh sebagian besar orang normal. Dengan menggunakan alat ini penderita tuna wicara dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh orang normal yaitu bahasa lisan (Ilham 2005). Alat yang akan dikembangkan pada kegiatan ini berupa software pengubah teks menjadi suara. Software ini disusun menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7. Software ini didesain untuk dapat mengenali tiap-tiap suku kata yang dimasukkan dan mencocokkannya dengan data yang terdapat pada database. Setelah ditemukan data yang sesuai dengan suku kata yang dikenali maka diambil file suara untuk dieksekusi menjadi suara pada speaker. Input diperoleh dari pengguna tuna wicara berupa penekanan tuts pada keyboard dan output berupa suara melalui speaker. Software ini memiliki kelebihan yaitu penggunaannya tidak dibatasi oleh kapasiatas daya baterai karena komputer menggunakan sumber daya langsung dari jala-jala PLN. Selain itu, database yang digunakan pada software ini mampu menyimpan data dengan kapasitas penyimpanan lebih besar. Penggunaan software ini diharapkan mampu mempermudah komunikasi para penderita tuna wicara melalui personal computer (PC). 1.2 Rumusan Masalah Perumusan masalah dalam pembuatan PKM Teknologi ini adalah: 1. Bagaimana menyusun program yang mampu mengenali teks dan mengubahnya menjadi suara? Ruang lingkup dalam usulan PKMT ini dibatasi pada masalah-masalah berikut: 1. Aplikasi software pengubah teks menjadi suara ini ditujukan bagi penderita tuna wicara yang secara umum memahami dan mampu mengoperasikan komputer. 2. Cara kerja software pengubah teks menjadi suara ini memanfaatkan rekaman suara yang disimpan di dalam database sehingga kemampuan konversinya tergantung pada kelengkapan isi databasenya. 1.3 Tujuan Program Tujuan dalam pembuatan PKM Teknologi ini adalah: 1. Mendapatkan teknik untuk menyusun program yang mampu mengenali teks dan mengubahnya menjadi suara. 1.4 Luaran Yang Diharapkan Target luaran dalam kegiatan ini, yaitu: memberikan bekal bagi mahasiswa sebagai calon intelektual yang mampu merancang software untuk aplikasi pengubah teks menjadi suara. Sedangkan secara operasional dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Mempratekkan kemampuan, keahlian, sikap tanggung jawab dan kerja tim di bidang Teknik Elektro. 2. Memberikan peluang kepada mahasiswa untuk mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif, sebagai bekal pembentukan pribadi yang unggul sesuai dengan tuntutan profesi pada bidang Teknik Elektro. 3. Dapat menghasilkan produk (perangkat keras maupun lunak) yang bermanfaat bagi kalangan yang bersangkutan. Bidang Ekonomi Apabila diproduksi dan dijual (profit oriented) dalam kapasitas yang banyak, berpeluang mengembangkan profesionalisme keilmuan dan mempertajam entrepreneurship dari hasil produk riset mahasiswa perguruan tinggi. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Memperlihatkan keberhasilan suatu penelitian yang berbasis kepada transfer SAINSTEK dapat digunakan sebagai barometer untuk menilai seberapa jauh kemantapan substansi dan kreativitas mahasiswa khususnya di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang. Menunjukkan tingkat keserasian bidang ilmu teknik elektro dengan karya produknya di masyarakat, sekaligus menunjukkan adanya kemampuan subtansial di lingkungan warganya. 4. Pengaplikasian bahasa pemrograman sebagai suatu sistem pengubah teks menjadi suara. 1.5 Kegunaan Program Kegunaan program ini dapat dibagi menjadi beberapa kepentingan, yaitu: 1. Bagi mahasiswa : a. Penyelenggaraan program ini merupakan kegiatan ilmiah ekstra kurikuler dan merupakan prioritas program pengembangan kemahasiswaan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan tinggi guna mempersiapkan mahasiswa menjadi kreatif, inovatif serta produktif dan bernalar ilmiah. Sehingga diharapkan dapat dihasilkan produk yang menjadi landasan selanjutnya bagi mahasiswa untuk berkarya kreatif setelah lulus dan terjun di masyarakat. b. Mendapat peluang yang seluas-luasnya untuk mengaktualisasikan diri agar dapat berkembang menjadi manusia yang mandiri, berbudaya, beriman dan bertaqwa, serta mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga perlu memperoleh lingkungan yang kondusif untuk melahirkan karya inovatif dan kreatif. c. Mempersiapkan menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik yang profesional serta dapat menerapkan, mengembangkan, menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), untuk dapat mengupayakan penggunaannya guna meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. 2. Bagi Jurusan D-3 Teknik Elektro dan Lembaga Kemahasiswaan Universitas Negeri Malang : a. Secara integral dapat memfungsikan unit-unit pelaksananya sebagai pusat dan tempat berlangsungnya kegiatan penerapan teknologi untuk memenuhi permintaan masyarakat akan hasil pendidikan yang berkualitas serta menguasai teknologi tinggi (teknik mikroprosesor). b. Kegiatan penerapan teknnologi menjadi sangat menonjol sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang, sehingga dapat menyumbangkan dharma baktinya khususnya yang bertumpu pada riset untuk pengembangan kepakaran ilmuan. c. Memiliki kemampuan riset yang tinggi, berkualitas dan optimal sehingga dapat dijadikan program pengembangan Universitas Negeri Malang sebagai lembaga berbasis teknologi. d. Persiapan diri untuk menjadi badan hukum milik negara (otonomi kampus) dengan memaksimalkan fasilitas laboratorium untuk penelitian dan hasil produk dapat dipatenkan serta memproduksi, sekaligus dapat memasarkan kepada masyarakat. 3. Bagi dosen Jurusan D-3 Teknik Elektro Universitas Negeri Malang : a. Sarana penghubung yang sinergis dalam membantu kemajuan teknologi untuk peningkatan mutu keilmuan mahasiswa dan intensitas kegiatan belajar dan mengajar. b. Berkembangnya budaya meneliti, menulis dan berinovasi pada bidang yang ditekuni guna meningkatkan kualitas ilmu Teknik Elektro agar lebih baik dan maju. c. Menjadikan program penerapan teknologi ini sebagai kreatifitas yang paling sering dilakukan untuk membentuk budaya akademik yang tepat dalam membentuk tingkat kepakaran yang handal dan bertanggung jawab. 4. Bagi masyarakat: a. Mampu mempermudah komunikasi antara penderita tuna wicara dengan orang di sekitarnya. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sistem Text To Speech Gambar 2.1. Diagram Blok Sistem Text to Speech (Bahasa Indonesia) Secara fungsional, Text to Speech atau TTS melakukan proses sebaliknya dari Sistem Pengenal Ucapan. Namun demikian pendekatan implementasinya sama sekali berbeda. Artinya, komponen-komponen pembentuk kedua sistem tersebut sama sekali berbeda. Pada dasarnya TTS adalah suatu sistem yang dapat mengubah teks menjadi ucapan. Suatu sistem pensintesa ucapan atau Text to Speech pada prinsipnya terdiri dari dua sub sistem, yaitu : 1) bagian Konverter Teks ke Fonem (Text to Phoneme), serta 2) bagian Konverter Fonem ke Ucapan (Phoneme to Speech). Gambar 2.2. Urutan Proses Konversi Teks Menjadi Ucapan (Text to Speech) Bagian Konverter Teks ke Fonem berfungsi untuk mengolah kalimat masukan dalam suatu bahasa tertentu yang berbentuk teks menjadi urutan kode-kode bunyi yang direpresentasikan dengan kode fonem, durasi serta pitch-nya. Kode-kode fonem adalah kode yang merepresentasikan unit bunyi yang ingin diucapkan. Pengucapan kata atau kalimat pada prinsipnya adalah urutan bunyi atau secara simbolik adalah urutan kode fonem. Setiap fonem harus dilengkapi dengan informasi durasi dan pitch. Informasi durasi diperlukan untuk menentukan berapa lama suatu fonem diucapkan, sedangkan informasi pitch diperlukan untuk menentukan tinggi rendahnya nada pengucapan suatu fonem. Durasi dan pitch bersama-sama akan membentuk intonasi suatu ucapan. Kedua informasi ini dalam suatu sistem TTS biasanya dibangkitkan oleh modul pembangkit/model intonasi. Setiap bahasa memiliki aturan cara pembacaan dan cara pengucapan teks yang sangat spesifik. Hal ini menyebabkan implementasi unit konverter teks ke fonem menjadi sangat spesifik terhadap suatu bahasa (language dependent). Bagian Konverter Fonem ke Ucapan akan menerima masukan kode-kode fonem serta pitch dan durasi yang telah dihasilkan oleh bagian sebelumnya. Berdasarkan kode-kode tersebut, bagian ini akan menghasilkan bunyi atau sinyal ucapan yang sesuai dengan kalimat yang ingin diucapkan. Ada beberapa alternatif teknik yang dapat digunakan untuk implementasi bagian konverter fonem ke ucapan. Dua teknik yang paling banyak digunakan adalah formant synthesizer, serta diphone concatenation. Saat ini, teknik kedua lebih banyak digunakan karena dapat menghasilkan ucapan dengan kualitas yang lebih alami. Teknik diphone concatenation melakukan pembangkitan ucapan dengan cara menggabung-gabungkan segmen-segmen bunyi yang berupa diphone (dua fonem). Untuk mencapai kualitas yang lebih tinggi, beberapa TTS menggunakan penggabungan segmen bunyi yang berupa multi-phone (Arman 2004). 2.2 Bahasa Pemrograman Delphi Delphi adalah kompiler/penterjemah bahasa Delphi (awalnya dari Pascal) yang merupakan bahasa tingkat tinggi sekelas dengan Basic, C. Bahasa Pemrograman di Delphi disebut bahasa prosedural artinya bahasa atau sintaknya mengikuti urutan tertentu/prosedur. Ada jenis pemrograman non-prosedural seperti pemrograman untuk kecerdasan buatan seperti bahasa Prolog. Delphi termasuk Keluarga Visual sekelas Visual Basic, Visual C, artinya perintah-perintah untuk membuat objek dapat dilakukan secara visual. Pemrogram tinggal memilih objek apa yang ingin dimasukkan kedalam Form/Window, lalu tingkah laku objek tersebut saat menerima event/aksi tinggal dibuat programnya. Delphi merupakan bahasa berorentasi objek, artinya nama objek, properti dan methode/procedure dikemas menjadi satu kemasan (encapsulate) (Divisi Litbang MADCOMS 2002). Borland Delphi juga merupakan suatu bahasa pemrograman yang memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Keunggulan bahasa pemrograman ini terletak pada produktivitas, kualitas, pengembangan perangkat lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta diperkuat dengan pemrogramannya yang terstruktur. Keunggulan lain dari Delphi adalah dapat digunakan untuk merancang program aplikasi yang memiliki tampilan seperti program aplikasi lain yang berbasis Windows (Jaja 2006). Khusus untuk pemrograman database, Borland Delphi menyediakan fasilitas objek yang kuat dan lengkap yang memudahkan programmer dalam membuat program. Format database yang dimiliki Delphi adalah format database paradox, dBase, MS. Access, ODBC, SyBASE, Oracle dan lain-lain (Divisi Litbang MADCOMS 2002). 2.3 Database Database merupakan suatu tempat pengumpulan data yang berbentuk tabel. Database dapat dibuat dengan menggunakan software microsoft access 2000. Dalam sebuah program, database biasanya digunakan untuk menyimpan data-data dari operasi yang telah dilakukan. Dalam program ini database akan digunakan untuk menyimpan data-data sumber suara yang akan digunakan sebagai output (Happy 2003). BAB III METODE PENDEKATAN 3.1 Metode Pelaksanaan Program Desain perancangan dan pembuatan software alat pengubah teks menjadi suara sebagai alat bantu komunikasi pada penderita tuna wicara ini dibuat dengan berbagai tahapan yaitu desain display visualisasi, desain database dan desain program pengubah teks menjadi suara. 3.2 Persiapan 3.2.1 Studi Literatur Persiapan perancangan tersebut meliputi pencarian studi literatur dengan tujuan untuk mengumpulkan teori-teori penting sebagai dasar dalam pengerjaan perancangan dan pembuatan software alat pengubah teks menjadi suara sebagai alat bantu komunikasi pada penderita tuna wicara yang efektif, efisien, aman dan mudah untuk dimengerti. 3.3 Perencanaan 3.3.1 Perancangan Interface Untuk menjembatani antara pengguna software dengan program pengubah teks menjadi suara maka dirancang interface yang berupa tampilan form dengan menggunakan program delphi. Tampilan tersebut dibuat dengan desain yang efektif dan mudah dimengerti. Dalam form interface disediakan tempat penulisan kalimat dalam sebuah memo serta dua buah button untuk mengeksekusi proses dan menutup program. 3.3.2 Database Database yang digunakan dibuat dengan menggunakan Database Desktop program bawaan dari Microsoft dan dikoneksikan dengan borland delphi 7 menggunakan komponen TADOTable. Keuntungan penggunaan komponen TADOTable ini untuk mendistribusikan aplikasi pemrograman yang akan dibuat dengan hanya perlu menggandakan file database yang dibuat dengan Database Desktop program bawaan dari Microsoft dan file .exe hasil kompilasi dengan delphi 7. Namun harus diperhatikan path dari file databasenya. Database yang akan digunaka memiliki desain tabel dengan kolom nomor urut, suku kata dan file suara. Di dalam kolom suku kata diisikan data suku-suku kata dan file suara yang sesuai disimpan dalam kolom file suara. Tabel 3.1. Tabel Database Penyimpanan File Suara No. Suku kata File suara 3.4 Program Pengubah Teks Menjadi Suara Program alat pengubah teks menjadi suara sebagai alat bantu komunikasi pada penderita tuna wicara ini merupakan aplikasi database yang terdiri dari dua bagian yaitu file database yang dibuat dengan Database Desktop program bawaan dari Microsoft dan file .exe yang merupakan hasil kompilasi dari borland delphi 7. Program pengubah teks menjadi suara didesain untuk dapat mengenali tiap-tiap suku kata yang dimasukkan dan mencocokkannya dengan data yang terdapat pada database. Setelah ditemukan data yang sesuai dengan suku kata yang dikenali maka diambil file suara untuk dieksekusi menjadi suara pada speaker. 3.5 Pengujian Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah program berjalan sesuai dengan keinginan. Pengujian dilakukan dengan memasukkan beberapa kata untuk diubah menjadi suara. Apabila terdapat kesalahan pada konversi teks menjadi suara maka akan dilakukan beberapa perbaikan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pengujian juga akan dilakukan dengan menerapkan software kepada para pengguna. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL Dari kegiatan yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut: 1) Interface program Interface yang dibuat terdiri dari dua halaman yaitu halaman pengubah teks ke suara dan halaman database file suara. a. Halaman pengubah teks ke suara Halaman ini merupakan halaman utama program pengubah teks ke suara. Pada halaman ini, pengguna dapat memasukkan kalimat yang akan diubah ke suara pada tempat yang disediakan. Gambar 4.1. Halaman Pengubah Teks Ke Suara b. Halaman database file suara Halaman ini menampilkan file-file suara yang tersimpan dalam database suku kata. Pada halaman ini, pengguna dapat menambahkan file suara yang belum tersimpan dalam database. Gambar 4.2. Halaman Database File Suara 2) Database suara Database yang dibuat digunakan untuk menyimpan file-file suara yang sudah dibuat sebelumnya. Database ini dibuat dengan menggunakan database desktop yang sudah terdapat dalam program delphi. Gambar 4.3. Pembuatan Database Menggunakan Database Desktop 4.2 PEMBAHASAN Dari hasil yang diperoleh, dapat dijabarkan pembahasan sebagai berikut: 1) Interface program a. Halaman pengubah teks ke suara Pada halaman ini terdapat sebuah baris untuk memasukkan kalimat yang ingin diubah menjadi suara. Kalimat yang dimasukkan diproses untuk dikenali suku katanya. Proses pengenalan suku kata ditunjukkan pada gambar di bawah. Gambar 4.4. Flowchart Proses Pengenalan Suku Kata Mula-mula diambil 4 karakter, apabila terdapat dua konsonan di belakangnya maka dicari file suara yang sesuai dengan susunan karakter kemudian dieksekusi. Apabila tidak terdapat dua konsonan pada dua karakter terakhir maka diambil 3 karakter terdepan. Apabila karakter terakhir merupakan konsonan maka dicari file suara yang sesuai dengan susunan karakter kemudian dieksekusi. Apabila karakter ketiga bukan konsonan maka diambil dua karakter terdepan dan dicari file suara yang sesuai dengan susunan karakter kemudian dieksekusi. Proses ini terus berlanjut hingga kalimat selesai diproses seluruhnya. b. Halaman database file suara Halaman ini menampilkan tabel database file suara. Pengguna dapat menambah file suara yang belum tersimpan dalam tabel dengan menyimpan file suara yang akan ditambahkan ke folder wav pada folder instalasi program TTS. Agar file suara yang ditambahkan dapat digunakan pengguna perlu mengindentifikasi file suara yang ditambahkan pada halaman database file suara dengan mengetikkan nama file yang ditambahkan dan menekan tombol tambah. Gambar 4.5. Halaman Database File Suara 2) Database file suara Database yang digunakan untuk menyimpan file suara dibuat dengan menggunakan database desktop yang sudah terdapat pada program delphi. Proses pembuatan tabel database yaitu dengan membuat 2 field yang diberi nama Sukat dan Suara (gambar 4.3). 4.3 Sosialisasi Program Text To Speech Setelah penyelesaian program Text To Speech maka dilakukan sosialisasi pada masyarakat terdekat yang merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat. Didaerah salah satu anggota tim didaerah perkotaan malang, lebih tepatnya di jalan kolonel sugiono gang 7b RT. 02 RW. 02 No. 26 Malang, ada salah satu penderita tuna wicara yang menderita tuna wicara sejak lahir. Penderita tuna wicara tersebut bernama sugeng karyawanto yang nama akrabnya wanto dan pekerjaannya sebagai buruh percetakan bagian sablon dan pemotongan kertas.Orang tuanya mengetahui kalau anaknya menderita tuna wicara sejak ia umur tiga tahun dan begitu banyak dokter yang mereka temui, namun karena sudah terlambat maka tidak dapat disembuhkan. Mereka meyakini bahwa ini sudah kehendak Tuhan YME. Setelah dikenalkan dengan program Text To Speech, ia merasa terbantu untuk berkomunikasi dengan orang normal. Gambar 4.6 Penderita Tuna Wicara Mengaplikasikan Program TTS BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dengan merujuk rumusan masalah, didapatkan teknik untuk menyusun program yang mampu mengenali teks dan mengubahnya menjadi suara sebagai berikut : 1. Pembuatan file suara 2. Pembuatan database 3. Membuat masukan data ke database 4. Pembuatan interface. 5.2 Saran Dari hasil yang telah dicapai pada pelaksanaan program kreativitas ini, untuk pengembangan lebih lanjut maka disarankan: 1. Diperlukan kerjasama dengan pihak lain seperti pihak industri (sebagai investor program), pihak pemerintah (sebagai penasehat program). 2. Diperlukan penambahan file suara dalam database untuk melengkapi file suara yang belum tersimpan. DAFTAR PUSTAKA Akhmad Arman, Arry. 2004. Teknologi Pemrosesan Bahasa Alami sebagai Teknologi Kunci untuk Meningkatkan Cara Interaksi antara Manusia dengan Mesin. Bandung: www.itb.ac.id. Chandraleka, Happy. 2003. Seri Penuntun Praktis: Pemrograman Delphi 7. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Divisi Litbang MADCOMS. 2002. Seri Panduan Pemrograman: Pemrograman Borland Delphi 7. Yogyakarta: PT. Andi Yogyakarta. Elbaith, Ilham. 2005. Alat Pengubah Teks Menjadi Suara Sebagai Alat Bantu Komunikasi Pada Penderita Tuna Wicara. Skripsi. Universitas Brawijaya. Hendrawan. 2005. Pembuatan Alat Pengubah Teks Dalam Buku Menjadi Suara Menggunakan Komputer Untuk Tunanetra._____________ Jamaludin, jaja malik. 2006. Kumpulan Latihan Pemrograman Delphi. Yogyakarta: PT. Andi Yogyakarta. Universitas Negeri Malang. 2003. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: UM Press.