PENGARUH AIR PERASAN DAUN PANDAN WANGI TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI
Main Author: | Dewi Purnamawati dkk |
---|---|
Format: | PeerReviewed eJournal |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UM
, 2009
|
Online Access: |
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/pkm/article/view/2110 |
Daftar Isi:
- RINGKASAN LAPORAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGARUH AIR PERASAN DAUN PANDAN WANGI TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN Diusulkan oleh : Dewi Purnamawati (904342473329) Angkatan 2004 Yulia Eka Fitriyanti (904342473347) Angkatan 2004 Windaniyah Sri (904342473346) Angkatan 2004 UNIVERSITAS NEGERI MALANG MALANG 2008 LEMBAR KEGIATAN Judul Program : Pengaruh Air Perasan Daun Pandan Wangi Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli Bidang Kegiatan : (Ö) PKMP ( ) PKMK ( ) PKMT ( ) PKMM 1. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian (Ö) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan 2. Tempat Pelaksanaan : Laboratorium Mikrobiologi Universitas Negeri Malang 3. Tahun Pelaksanaan : 2008 4. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd b. NIP : 130819412 c. Jurusan : Biologi d. Fakultas : MIPA e. Alamat Rumah : Jl. Galunggung 6, Malang 65115 5. Pelaksana Ketua pelaksana Nama Lengkap : Dewi Purnamawati NIM : 904342473329 Jurusan : Biologi Fakultas : MIPA Universitas : Universitas Negeri Malang Tahun Angkatan : 2004 Anggota Nama Lengkap : Wndaniyah Sri Rahayu NIM : 904342473346 Jurusan : Biologi Universitas : Universitas Negeri Malang Tahun angkatan : 2004 Anggota Nama Lengkap : Yulia Eka Fitriyanti NIM : 904342473347 Jurusan : Biologi Universitas : Universitas Negeri Malang Tahun angkatan : 2004 PENGARUH AIR PERASAN DAUN PANDAN WANGI TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI Dewi Purnamawati (904342473329) Angkatan 2004 Yulia Eka Fitriyanti (904342473347) Angkatan 2004 Windaniyah Sri (904342473346) Angkatan 2004 ABSTRAK Pandan wangi merupakan salah satu tanaman yang tidak asing bagi masyarakat indonesia, karena selain sebagai tanaman yang tumbuh di pekarangan rumah pandan wangi juga sering di manfaatkan sebagai pewarna makanan alami campuran makanan yang beraroma wangi, dan sering digunakan masyarakat sebagai obat tradisiona. Kandungan kimia yang ada didalam pandan wangi adalah tanin, saponin, alkaloid, flaovonoid, polifenol, dan zat warna. Penelitian bertujuan untuk (1) meneliti pengaruh perasan pandan wangi terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli; (2) meneliti konsentrasi perasan pandan wangi paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan jumlah ulangan sebanyak 3 dan satu kontrol. Pengaruh perasan daun pandan wangi terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli diukur berdasarkan diameter zona hambatan pertumbuhan Escherichia coli pada medium NA. Data dianalisis dengan menggunakan analisis varian tunggal untuk mengetahui pengaruh perasan daun pandan wangi terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan dilanjutkan dengan uji BNT untuk mengetahui konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel 1% sebesar 5,25779 > 3,26. hasil penelitian membuktikan bahwa ada pengaruh perasan daun pandan wangi terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Konsentrasi yang paling efktif dalam mnghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli adalah 90%. Kata Kunci: Pengaruh, Penghambatan, Pertumbuhan, Pandanus amaryllifolius Roxb, Escherichia coli. PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan flora dan fauna, banyak sekali keanekaragaman flora yang keberadaanya belum kita sadari kegunaannya secara optimal. Hal ini di karenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang perlu di kembangkan untuk mengetahui potensi yang tersembunyi dari kekayaan flora kita. Keterbatasan tersebut tidak akan menjadi kendala apabila kita mau bekerja keras untuk belajar meneliti hal-hal yang sepele tetapi memiliki manfaat yang cukup besar bagi kesejahteraan dan kesehatan masyarakat indonesia. Memanfaatkan segala potensi alam bukan berarti mengambilnya tanpa sikap tanggungjawab melainkan kita juga harus tetap berpegang pada nilai moral sehingga alam tidak tereksploitasi dan rusak. Keanekaragaman flora yang dapat tumbuh subur di negara kita ini tidak hanya dapat di gunakan sebagai tanaman hias dan sebagai salah satu campuran bahan pangan saja melainkan masih banyak tanaman yang berpotensi sebagai obat-obatan. Pandan wangi merupakan salah satu tanaman yang tidak asing bagi masyarakat indonesia, karena selain sebagai tanaman yang tumbuh di pekarangan rumah pandan wangi juga sering di manfaatkan sebagai pewarna makanan alami campuran makanan yang beraroma wangi (Anonim 2004). Persebaran pandan wangi sangat luas karena hampir semua masyarakat Indonesia pernah memanfaatkannya sehingga nama daerah pandan ini beragam. Persebarannya yang luas tersebut di tunjang dengan kemampuannya untuk tumbuh dan berkembang. Pandan wangi dapat tumbuh liar di tepi sungai, tepi rawa, dan di tempat-tempat yang agak lembap, tumbuh subur dari daerah pantai sampai daerah dengan ketinggian 500 m dpl. Pandan wangi merupakan perdu tahunan yang memiliki tinggi 1-2 m (Anonim 2004). Untuk mendapatkan pandan wangi ini, kita tidak perlu melakukan perawatan khusus dan mahal. Pandan wangi selain dapat di manfaatkan sebagai campuran untuk bahan makanan, ia juga dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan tradisional karena pandan wangi dapat di gunakan untuk mengobati rambut rontok, menghitamkan rambut, menghilangkan ketombe, lemah syaraf (neurastenia), dan tidak nafsu makan (Anonim 2004). Kandungan kimia yang ada didalam pandan wangi adalah alkaloid, saponin, flaovonoid, tanin, polifenol, dan zat warna (Anonim 2004). Diantara zat-zat kimia yang di kandung oleh pandan wangi tersebut terdapat tanin yang merupakan salah satu zat antimikroba. Menurut Pudjaatmaka dan Qodratilla (1999) tanin merupakan kelompok senyawa nabati yang bersifat asam, aromatik, dan memberi rasa kesat. Tanin juga dapat mengendapkan alkaloid, merkuri klorida, dan logam berat.menurut Robinson (1991). Tanin merupakan kandungan tumbuhan yang bersifat fenol, mempunyai rasa sepat, dan mempunyai kemapuan menyamak kulit. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dilakukan penelitian tentang pengaruh air perasan pandan wangi terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dengan judul penelitian " Pengaruh Air Perasan Pandan Wangi Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli". Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh air perasan pandan wangi terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli? 2. Pada konsentrasi berapakah air perasan pandan wangi paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli? Tujuan Kegiatan Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka tujuan penelian yang ingin di capai adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh air perasan pandan wangi terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. 2. Untuk mengetahui pada konsentrasi berapakah air perasan pandan wangi paling efektif dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli. Manfaat Untuk Waktu yang Akan Datang Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Bagi ilmu pengetahuan, memberikan sumbangan bagi perkembangan penelitian selanjutnya terutama dalam bidang mikrobiologi atau ilmu di bidang lainnya khususnya yang berhubungan dengan daya hambat suatu tanaman terhadap pertumbuahan bakteri Eshcerichia coli.. 2. Bagi mahasiswa, memperluas wawasan mahasiswa mengenai zat-zat antibakteri yang ada di alam . 3. Bagi masyarakat, memberikan informasi kepada masyarakat bahwa daun pandan wangi tidak hanya digunakan sebagai bahan pengharum dan pewarna masakan atau kue tetapi dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan. 4. Bagi umum, meningkatkan penggunaan bahan-bahan hayati untuk bahan obat-obatan. METODE PENDEKATAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh air perasan daun pandan wangi terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Penelitian ini dilakukan dengan kondisi medium dan bakteri yang sama dengan kecepaatannya pertumbuhan yang relatif konstan. Rancangan penelitian ini dilakukan secara acak dengan mengambil daun muda dan tua yang masih segar untuk dicampurkan menjadi perasan, sehingga jenis analisis yang di gunakan adalah anava tunggal acak lengkap (RAL) di lanjutkan dengan uji efektifitas dengan BNT 1 %. Waktu dan Tempat dilakukannya Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2008 di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang. Bahan dan Alat yang digunakan Alat dan bahan yang di gunakan dalam penelitian ini antara lain: Alat yang di perlukan: 1. Alat untuk sterilisasi ( oven dan otoklaf) 2. Alat untuk membuat medium (cawan petri, tabung reaksi, beaker glass, gelas ukur, stirrer, timbangan dan kompor gas). 3. Alat untuk inokulasi (jarum inokulasi lurus, lampu spiritus, korek api, vakum pump ) 4. Cotton bud 5. Jangka sorong 6. Kain kasa 7. Mortal dan pistil 8. Inkubator 9. Tempat untuk menahan bakteri 10. Syrink 11. Bor glass Bahan yang di perlukan dalam penelitian ini adalah: 1. Daun pandan wangi muda dan tua yang segar 2. Biakan murni bakteri E coli 3. Alkohol 95% dan alkohol 70% 4. Aquades steril 5. Medium NA (beef ekstrak, bacto pepton, dan agar powder) 6. Medium NC (beef ekstrak, dan bacto pepton) 7. Kapas 8. Mikropore 9. Kertas aluminium foil 10. Kertas label 11. Kertas sampul cokelat Metode Untuk Memperoleh Data 1. Sterilisasi alat Alat di bungkus dengan aluminium foil kemudian dimasukkan pada oven kering pada suhu 150°C selama 2 jam. Aquades, NA, NC juga di masukkan dalam otoklaf pada suhu 121°C dengan tekanan sebesar 15 lbs selama 15 menit. 2. Pembuatan medium a. Menyiapakan beef ekstrak b. Menyiapkan bakto pepton c. Menyiapkan agar powder d. Menyiapkan aquades e. Memasukkan beef ekstrak, bakto pepton, agar powder, aquades kedalam enlermeyer kemudian di panaskan di atas stirrer sampai larutan homogen sedangkan apabila akan membuat NC maka tidak perlu dimasukkan agar powder. f. Menuangkan medium kecawan petri, dan ke tabung reaksi sebanyak 5 ml. g. Menutup cawan tersebut dengan kapas dan untuk tabung di letakkan dalam posisi miring. 3. Menyiapkan biakan murni E. coli dan perlakuan a. Membuat sediaan bakteri secara aseptik dengan jarum inokulasi lurus ke permukaan miring dengan arah yang lurus pada permukaan. b. Menginkubasikan biakan miring pada inkubator pada suhu 37 °C selama 24 jam. c. Membuat biakan murni pada medium cair yang nantinya akan di gunakan dalam pengujian. d. Biakan murni pada medium cair di inkubasi pada suhu 37 °C selama 24 jam kemudian di ujikan dengan menambahkan air perasan daun pandan wangi. e. Membuat sumuran pada medium lempeng dengan menggunakan bor glass kemudian di isi dengan air perasan pandan wangi f. Menginkubasi medium lempeng yang di beri perlakuan pada suhu 37 °C selama 24 jam. g. Mengukur diameter zona hambatan dengan menggunakan jangka sorong. 4. Pembuatan air perasan pandan wangi a. Menimbang 300 gr daun b. Menggerus daun dan menambah dengan alkohol 95% sebagai kemudian memeras dengan kain kasa c. Mensterilkan hasil perasan dengan menggunakan vakum flaks d. Memasukkan air perasan ke botol steril dan menutupnya dengan aluminium foil e. Air perasan tersebut di anggap 100% 5. Pengenceran Perasan Daun Pandan Wangi a. 10% : 0,5 ml air perasan + 4,5 ml alkohol 95% b. 20% : 1 ml air perasan + 4 ml alkohol 95% c. 30% : 1,5 ml air perasan + 3,5 ml alkohol 95% d. 40% : 2 ml air perasan + 3 ml alkohol 95% e. 50% : 2,5 ml air perasan + 2,5 ml alkohol 95% f. 60% : 3 ml air perasan + 2 ml alkohol 95% g. 70% : 3,5 ml air perasan + 1,5 ml alkohol 95% h. 80% : 4 ml air perasan + 1 ml alkohol 95% i. 90% : 4,5 ml air perasan + 0,5 ml alkohol 95% 6. Pengujian pengaruh air perasan pandan wangi terhadap pertumbuhan bakteri E. coli a. Menyiapkan medium lempeng b. Mengoleskan biakan bakteri E. coli dalam medium cair secara merata ke medium lempeng dengan cutton bud steril yang telah di celupkan ke medium cair tersebut. c. Mengukur diameter zona hambat setelah inkubasi 1 x 24 jam. Cara Pengolahan Data dan Analisis yang dilakukan Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur diameter zona hambatan pada medium agar. Pengukuran di lakukan dengan menggunakan jangka sorong sehingga diameter yang terbentuk dari perlakuan untuk masing-masing konsentrasi dapat di ketahui secara teliti. Setelah mendapatkan data yang di cari maka data tersebut di catat dalam tabel, yang mana tabel hasil pengamatannya adalah sebagai berikut Tabel hasil pengamatan: Konsentrasi air perasan daun pandan wangi (%) Diameter zona hambatan bakteri E. Coli (cm) Total Rerata Ulangan 1 2 3 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Keterangan: Diameter zona hambat = Diameter zona jernih-diameter lubang yang di buat dengan mikropore (0,5 cm) Data yang di peroleh melalui pengukuran zona hambatan pertumbuhan bakteri di analisis dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) guna mengetahui pengaruh air perasan pandan wangi terhadap pertumbuhan escherichia coli, kemudian di lanjutkan dengan uji BNT (beda nyata terkecil) 1% yang di gunakan untuk mengetahui konsentrasi air perasan pandan wangi yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel data hasil pengukuran diameter zona hambat pertumbuhan bakteri E. coli yang diperlakukan dengan menggunakan perasan daun pandan wangi adalah sebagai berikut: Konsentrasi perasan Daun Pandan Wangi (%) Diameter zona hambat pertumbuhan bakteri E. coli (cm) Jumlah Rata-rata Ulangan I II III 0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 10 0,205 0,395 0,205 0,805 0,268 20 0,552 0,185 0,625 1,362 0,454 30 0,475 0,575 0,795 1,845 0,615 40 0,775 0,637 0,485 1,897 0,633 50 0,880 0,675 0,430 1,985 0,662 60 0,570 0,657 0,825 2,052 0,684 70 0,817 0,625 0,652 2,094 0,698 80 1,002 0,722 0,690 2,414 0,805 90 0,515 0,652 1,315 2,482 0,828 100 0,897 0,860 0,347 2,104 0,702 Jumlah 6,688 5,983 6,369 19,040 1,731 Tabel tersebut menunjukkan bahwa ada perbedaan rerata hasil pengukuran diameter zona hambat pertumbuhan bakteri E. coli yang diperlakukan dengan beberapa macam konsentrasi perasan daun pandan wangi. Pada setiap konsentrasi menunjukkan adanya diameter zona hambat yang berbeda satu sama lain. Pada konsentrasi 0-90% menunjukkan adanya pertambahan ukuran diameter yang berbanding lurus (semakin tinggi konsentrasi perasan daun pandan wangi semakin besar pula diameter zona hambat pertumbuhan bakteri), sedangkan pada konsentrasi 90-100% menunjukkan adanya penurunan daya antibakteri yang terdapat pada perasan daun pandan wangi, hal ini ditunjukkan dengan penurunan diameter zona hambat pertumbuhan bakteri E. coli. Pada kontrol (konsentrasi 0%) menunjukkan bahwa bakteri E. coli nampak tumbuh secara normal dengan menunjukkan tidak terbentuknya zona hambatan. Pada perlakuan dengan konsentrasi 90% menunjukkan rerata diameter zona hambat pertumbuhan E. coli yang paling besar dan diameter zona hambat tersebut mengalami penurunan pada konsentrasi 100%. Adapun perubahan diameter zona hambat dapat dilihat dalam grafik dibawah ini: Hasil analisis data menujukkan bahwa Fhitung lebih besar daripada Ftabel pada taraf signifikasi 1%. Fhitung konsentrasi perasan daun pandan wangi sebesar 5,258 lebih besar daripada Ftabel (1%) sebesar 3,26. Hal ini membuktikan bahwa hipoesis penelitian diterima dengan demikian ada pengaruh yang sangat signifikan pada perasan daun pandan wangi terhadap pertumbuhan bakteri E. coli atau ada pengaruh yang sangat signifikan perbedaan konsentrasi perasan daun pandan wangi terhadap diameter zona hambat pertumbuhan bakteri E. coli. Berdasarkan pada data dan analisis data dapat diketahui bahwa pemberian perasan daun pandan wangi dengan konsentrasi yang berbeda memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri E. coli. Adanya pengaruh tersebut menujukkan ada senyawa-senyawa aktif yang memiliki daya antimikroba pada daun pandan wangi yang diperlakukan pada bakteri yang ditumbuhkan pada medium NA yang telah ditambahkan dengan perasan daun pandan wangi. Kemampuan daun pandan wangi dalam menghambat pertumbuhan bakteri E. coli kemungkinan disebabkan oleh adanya senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam perasan daun pandan wangi. Daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) mengandung senyawa tanin, saponin, alkaloida, flafonoida, poliferol, dan zat warna (Anonim 2004). Dari kandungan tersebut yang memiliki kemampuan sebagai antimikroba adalah tanin, saponin dan polifenol. Menurut Pudjaatmaka dan Qodratillah (1999) tanin merupakan kelompok senyawa nabati yang bersifat asam, aromatik, dan memberi rasa kesat. Tanin dapat mengendapkan alkaloid, merkuri klorida dan logam berat. Menurut Robinson (1991) tanin merupakan kandungan tumbuhan yang bersifat fenol mempunyai rasa sepat dan memiliki kemampuan menyamak kulit. Selanjutnya Pudjaatmaka (1999) menyatakan bahwa tanin merupakan kelompok besar senyawa yang bersifat fenol yang berasal dari tumbuhan yang dapat di cirikan kemampuannya untuk mengendapkan protein dan terdapat dalam berbagai daun, biji dan buah.Tanin merupakan sekumpulan bahan yang terdapat pada bagian daun, kulit kayu, buah yang belum masak dan kulit biji tumbuhan tinggi serta di gunakan dalam pengawetan kulit binatang dan pembuatan warna. Dalam konsentrasi 0,1 hingga 2 persen, fenol dapat merusak membran sitoplasma yang menyebabkan keluarnya metabolit penting (Volk dan Wheeler, 1993:221). Kandungan senyawa antimikroba dalam pandan wangi dapat merusak dinding sel, membran sel dan membran sitoplasma. Rusaknya membran sitoplasma dapat mengakibatkan sifat permeabilitas membran sel berkurang sehingga transport zat ke dalam sel dan ke luar sel menjadi tidak terkontrol. Zat yang berada di dalam sel seperti ion organik enzim, asam amino, dan nutrisi dapat keluar dari sel. Apabila enzim-enzim keluar dari sel bersama dengan zat-zat seperti air dan nutrisi dapat menyebabkan metabolisme terhambat sehingga terjadi penurunan ATP yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan sel, selanjutnya pertumbuhan sel bakteri menjadi terhambat dan menyebabkan kematian sel. KESIMPULAN Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kesimpulan yang dapat dirumuskan antara lain: 1. Ada pengaruh yang signifikan perasan daun pandan wangi terhadap pertumbuhan bakteri E. coli 2. Konsentrasi efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri E. coli adalah pada konsentrasi 90%. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2004. Pandan wangi, (on line) (http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=124, diakses tanggal 25 Februari 2007) Astuti, D.M. 2005. Pengaruh Air Perasan Daun Belimbing Buluh (Averhoa bilimbi L.) Terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Skripsi tidak di terbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang Darkuni, M.N. 1997. Daya Antiseptik Bahan Antimikroba dan Prinsip Pengujiannya. Malang: Lab. Mikrobiologi FMIPA UM Dwidjoseputro. 1978. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan Fardiaz, S. 1993. Mikrobiologi Pangan I. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Jawetz, J. L dan Adelberg, E. A. 1982. Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan. Jakarta: ECG Penerbit Buku Kedokteran Mariani. 2005. Pengaruh Ekstrak Beberapa Varietas Daun Jambu Biji (Psidium guajava linn) Terhadap Penghamabatan Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli. Tesis tidak diterbitkan. Malang. Universitas Negeri Malang Pelczar dan Chan. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press. (halaman 449, 450, 453, 487, 504). Pudjaatmaka, H.A. dan Qodratillah, M.T. 1999. Kamus Kimia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Robinson, T. 1991. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB Rosmiyyati, A. 2006. Uji Daya Antimikroba Air Rebusan Daun Bungur (Lagerstroemia speciosa pers) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus.Skripsi tidak diterbitkan. Malang. Universitas Negeri Malang Saguna, T. 2006. pengaruh ekstrak daun paitaan (Tithonia diversifolia a. Gray) terhadap pertumbuhan bakteri E. coli dan Staphilococcus aureus. Skripsi tidak di terbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang Tjitrosoepomo, G. 1981. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Volk, W.A dan Wheeler, M. F. 1993. Mikrobiologi Dasar I. Jakarta: Erlangga Wiharni, E. 2006. Pengajian Daya Antimikroba Air Perasan Daun Putri Malu (Mimosa pudica l) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan E Escherichia coli. Skripsi tidak di terbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang