METODE FUN-ENJOYABLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM BAHASA INGGRIS MAHASISWA NON-SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Main Author: Norma Fitriana, dkk
Format: PeerReviewed eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UM , 2009
Online Access: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/pkm/article/view/2092
Daftar Isi:
  • RINGKASAN LAPORAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA METODE FUN-ENJOYABLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM BAHASA INGGRIS MAHASISWA NON-SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS NEGERI MALANG BIDANG KEGIATAN PKMM Diusulkan oleh: Norma Fitriana (106221402923) Angkatan 2006 Mega Pertiwi (306222403197) Angkatan 2006 Nugrahaningtyas F.A. (106221402909) Angkatan 2006 Demik Sri Rejeki (106221402905) Angkatan 2006 UNIVERSITAS NEGERI MALANG MALANG 2008 LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1 Judul kegiatan :Peningkatan Kemampuan Berbicara dalam Bahasa Inggris Mahasiswa Non-Sastra Inggris UM 2 Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK ( ) PKMT ( √ )PKMM 3 Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) Pendidikan ( ) Mipa ( ) Tekno&rekayasa ( ) Sosek (√ ) Humaniora 4 Ketua Pelaksana Kegiatan : a. Nama : Norma Fitriana b. NIM : 106221402923 c. Jurusan : Sastra Inggris d.Universitas : Universitas Negeri Malang Alamat Rumah/Telp : Ds.Sanan Kec. Pace Kab. Nganjuk 5 Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang 6 Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Niamika El Khoiri, S.Pd, M.A b. Golongan Pangkat dan NIP : IIIA/Asistan ahli/ 132304933 c. Alamat Rumah/Telp : Joyogrand VII / 90, Malang 7 Biaya Kegiatan Total DIKTI : Rp. 6.000.000,00 8 Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan Malang, 6 Juni 2008 Menyetujui, Ketua Jurusan Sastra Inggris Ketua Pelaksana Dra. Utami Widiati, M.A., Ph.D Norma Fitriana NIP 131880043 NIM 106221402923 Pembantu Rektor Dosen Pendamping, Bidang Kemahasiswaan, Drs. Kadim Masjkur, M. Pd Niamika El Khoiri, S.Pd, M.A NIP 130899262 NIP 132304933 KATA PENGANTAR Puji syukur atas semua limpahan rahmat dan karunia yang dilimpahkan Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan program kreativitas mahasiswa yang berjudul METODE FUN-ENJOYABLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM BAHASA INGGRIS MAHASISWA NON-SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS NEGERI MALANG dengan tepat waktu. Penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ini tentunya dengan bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Drs. Kadim Masjkur,M. Pd. Selaku Pembantu Rektor III. 2. Drs. Eko Budi Winarno, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Sastra 3. Bu Niamika El Khoiri, S.Pd M.A selaku dosen pembimbing program kreativitas mahasiswa 4. Bapak/Ibu Dosen UM 5. Keluarga dan teman-teman yang turut membantu proses pembuatan program kreatifitas mahasiswa ini. Dalam penulisan program kreativitas mahasiswa ini tentunya masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, pelaksana senantiasa terbuka menerima saran, kritik, dan masukan yang bersifat membangun demi sempurnanya program kreativitas mahasiswa ini. Akhir kata, pelaksana mohon maaf apabila dalam program kreativitas mahasiswa ini terdapat kekurangan. Semoga program kreativitas mahasiswa ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan pelaksana. Malang, 6 Juni 2008 Pelaksana METODE FUN-ENJOYABLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM BAHASA INGGRIS MAHASISWA NON-SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS NEGERI MALANG Diusulkan oleh: Norma Fitriana (106221402923) Angkatan 2006 Mega Pertiwi (306222403197) Angkatan 2006 Nugrahaningtyas F.A. (106221402909) Angkatan 2006 Demik Sri Rejeki (106221402905) Angkatan 2006 ABSTRAK Minimnya klub bahasa Inggris di Universitas Negeri Malang membuat mahasiswa non-Sastra Inggris UM kesulitan untuk menyalurkan kegemaran mereka untuk belajar bahasa Inggris. Di lain pihak, ada beberapa mahasiswa yang enggan mempelajari bahasa Inggris karena malu telah terlambat mempelajarinya atau merasa bahasa Inggris adalah materi yang kurang berhubungan dengan bidang ilmu yang dipelajarinya. Sehingga, pelaksana ingin meningkatkan antusiasme mereka dengan mengadakan acara yang fun dan enjoyable. Inilah mengapa pelaksana lebih memilih speaking daripada komponen pembalajaran bahasa Inggris seperti writing, listening, grammar, dan reading. Selain karena kegiatan speaking lebih menyenangkan, kegiatan ini juga lebih bervariasi, tidak monoton, dan langsung praktek. Lagipula, kegiatan speaking juga sudah mencakup vocabulary, grammar, dan listening. Hasil program berupa peningkatan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris dapat dilihat dari kuesioner yang dibagikan kepada peserta dalam setiap pertemuan. Nilai dari kuesioner tersebut disajikan dalam bentuk diagram batang. Dari hasil kegiatan yang direfleksikan melalui diagram batang ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini telah berhasil meningkatkan antusiasme dan kemampuan peserta untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Meskipun diagram tersebut mengalami kenaikan dan penurunan pada tiap pertemuannya, selisihnya tidak menujukkan perbedaan yang signifikan. Rata-rata nilai pada diagram ini berkisar antara 8-12, di mana poin ini dapat diterjemahkan sebagai "cukup". Lebih lagi, beberapa saran dan kritik dari kuesioner yang diisi oleh peserta memberikan respon positif terhadap kegiatan yang pelaksana adakan ini, yaitu untuk mensosialisasikan metode yang pelaksana gunakan dan untuk terus melanjutkan kegiatan ini. Kata kunci: speaking, fun-enjoyable, kuesioner. PENDAHULUAN Latar Belakang Minimnya klub bahasa Inggris di Universitas Negeri Malang membuat mahasiswa non-Sastra Inggris UM kesulitan untuk menyalurkan kegemaran mereka untuk belajar bahasa Inggris. Selain itu, keeksistensian dari klub-klub tersebut juga kian menurun. Pada awal kegiatan pelaksanaannya, acara tersebut cukup banyak diminati mahasiswa, namun jumlah peserta berangsur-angsur menurun pada pertengahan kegiatan. Hal ini dikarenakan kegiatannya monoton dan fasilitasnya kurang memadai. Di lain pihak, ada beberapa mahasiswa yang enggan mempelajari bahasa Inggris karena malu telah terlambat mempelajarinya atau merasa bahasa Inggris adalah materi yang kurang berhubungan dengan bidang ilmu yang dipelajarinya. Sehingga, pelaksana ingin meningkatkan antusiasme mereka dengan mengadakan acara yang fun dan enjoyable. Inilah mengapa pelaksana lebih memilih speaking daripada komponen pembalajaran bahasa Inggris seperti writing, listening, grammar, dan reading. Selain karena kegiatan speaking lebih menyenangkan, kegiatan ini juga lebih bervariasi, tidak monoton, dan langsung praktek. Lagipula, kegiatan speaking juga sudah mencakup vocabulary, grammar, dan listening. Ketika mahasiswa ingin mengatakan sesuatu tetapi tidak tahu terjemahannya dalam bahasa Inggris, secara langsung mereka akan mencarinya di dalam kamus sehingga kata-kata yang sebelumnya tidak mereka tahu menjadi tahu. Pada saat mahasiswa melakukan English conversation, tentunya mereka harus tahu tata bahasa (grammar) yang mereka ucapkan dan mereka juga harus mendengarkan apa yang dikatakan oleh lawan bicaranya (listening). Rumusan Masalah Rumusan masalah PKMM yang berjudul "Metode fun-enjoyable untuk meningkatkan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris mahasiswa non-Sastra Inggris Universitas Negeri Malang" ini adalah bagaimana cara untuk meningkatkan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris bagi mahasiswa non-Sasatra Inggris UM, bagaimana cara untuk meningkatkan antusiasme mahasiswa non-Sastra Inggris UM dalam mempelajari bahasa Inggris dan bagaimana cara untuk menyalurkan kegemaran berbahasa Inggris mahasiswa non-Sastra Inggris UM. Tujuan Program Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris mahasiswa non-Sastra Inggris UM, meningkatkan antusiasme mahasiswa UM untuk mempelajari bahasa Inggris dan untuk mengadakan kegiatan yang fun, enjoyable, serta tidak monoton untuk mahasiswa non-Sastra Inggris UM. Luaran yang Diharapkan Luaran yang diberikan dalam program ini yaitu jasa yang berupa pengadaan kelompok belajar yang lebih menitikberatkan pada kegiatan speaking. Kegiatan tersebut bervariasi dan menyenangkan tetapi tetap berdaya guna, sehingga dapat tercapai tujuan di atas. Kegunaan Program Kegunaan yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu sebagai alternatif kelompok belajar yang dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa non sastra inggris UM dalam menggunakan bahasa Inggris secara lisan sehingga mahasiswa dapat berbicara dalam bahasa inggris jauh lebih baik daripada sebelum mengikuti kegiatan ini, dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi mahasiswa yang akan melakukan program yang sama dan sebagai perbendaharaan perpustakaan Universitas Negeri Malang, serta dapat dijadikan pengalaman dan bekal serta ketrampilan bagi pelaksana program untuk dapat memecahkan persoalan dan memberikan sumbangan pemikiran tentang hal yang berhubungan dengan program kelompok belajar ini. Selain itu merupakan bentuk pengabdian pelaksana sebagai mahasiswa Sastra Inggris UM untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam berbahasa Inggris. METODE PENDEKATAN Metode yang digunakan dalam PKMM ini menitikberatkan pada pembelajaran berbicara bahasa Inggris. Metode pembelajaran yang diberikan adalah fun, enjoyable, variatif, menarik, tidak monoton dan inovatif. Supaya metode pembelajaran dapat diberikan secara efektif dan efisien, pelaksana membatasi jumlah peserta dari setiap fakultas. Pelaksana mengambil metode ini sebagai pedoman kerja dalam program ini supaya mahasiswa merasa nyaman dan tidak bosan dengan materi pembelajaran yang disajikan. Supaya metode pembelajaran dapat diberikan secara efektif dan efisien, pelaksana membatasi peserta maksimal sejumlah 50 orang yang terdiri dari setiap fakultas. Kegiatan ini dilaksanakan setiap satu minggu sekali selama dua bulan (April-Mei). Waktu yang diperlukan dalam setiap pertemuan adalah 2 jam. Kegiatan dilaksanakan di gedung Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, yaitu gedung E6 (gedung AVA dan lab drama), gedung J9, dan gedung D5. Pada pelaksanaan kegiatan ini, pelaksana menggunakan tenaga lapangan, yaitu pemateri dan liason officer (LO). Dalam hal ini pemateri berperan untuk menjelaskan materi yang menstimulasi keberanian dan keaktifan mereka dalam berbicara dalam bahasa inggris. Sedangkan LO berperan sebagai perantara antara peserta dan pemateri. LO mempermudah kerja pemateri untuk memberikan instruksi-instruksi karena LO selalu mendampingi peserta. Dalam setiap pertemuan, pelaksana membuat kegiatan berkelompok (group activities) dan kegiatan berpasangan (pair activities) untuk mengetahui kemampuan peserta secara individu dan kelompok. Setiap peserta akan diberikan lembar kegiatan sesuai dengan jenis kegiatan yang dilaksanakan. Adapun kegiatan yang menginterpretasikan konsep pelaksana disajikan dalam tabel berikut: Tabel 1 Jadwal Kegiatan No Kegiatan Mar Apr Mei 27 3 10 17 24 8 15 22 29 1 Pengarahan Kegiatan 2 Guessing Words 3 Describing A Picture 4 Constructing Meaningful Dialogs 5 Pronounciation and Aural Discrimination 6 Asking and Answering Questions about A picture 7 Solving Problems 8 Making A Film Story 9 Imagine that 10 Rearranging A Well-known Saying or Proverb 11 Just for Fun 12 Debate Tabel 2 Deskripsi Kegiatan No Jenis Kegiatan Nama Kegiatan Deskripsi Kegiatan Tujuan 1 Kegiatan berpasa-ngan (pair activities) Guessing Words Kedua peserta diberikan potongan kertas bergambar. Peserta I menunjukkan gambar tersebut kepada Peserta II. Peserta II kemudian menebaknya, begitu pula sebaliknya, dst. Menambah kosakata baru Menjelaskan arti kata-kata tertentu Mendiskripsikan kata-kata dengan memberikan petunjuk kata Memberanikan diri untuk berbicara dalam bahasa Inggris di depan kelas Menangkap ide yang dijelaskan oleh lawan bicara 2 Kegiatan berpasa-ngan (pair activities) Describing A Picture Kedua peserta dalam tiap kelompok diberikan lembar kegiatan yang berisi gambar-gambar yang hampir sama. Peserta I mendeskrip-sikan salah satu gambar dengan kosakata yang telah desediakan sebelumnya, Peserta II menebak gambar yang dimaksud dan menandai-nya pada lembar kegiatan miliknya. Lalu bergantian Peserta I yang mendeskripsikan dan Peserta II yang menebak, dst. Menambah kosakata baru Menggunakan kata-kata baru tersebut dalam kalimat Membiasakan diri untuk berbicara secara spontan Dalam menyusun kalimat yang efektif 3 Kegiatan berpasa-ngan (pair activities) Constructing Meningful Dialogs Kedua peserta dalam tiap kelompok diberi lembar kegiatan yang berisi 2 opsi dialog. Peserta I akan membacakan situasi dialog dan mengawali percakapan. Kemudian Peserta II meresponnya dengan pilihan kalimat yang ada pada lembar kegiatan dengan cepat. Selanjutnya, Peserta I juga merespon kembali dengan pilihan kalimat yang ada pada lembar kegiatannya, dst. Dapat membuat dialog yang logis Dapat memahami dan mengaplikasikan kata-kata dan idiom baru dalam latihan Memilih kalimat yang tepat untuk membuat dialog yang komunikatif 4 Kegiatan berpasa-ngan (pair activities) Pronounciation and Aural Discrimination Kedua peserta dalam tiap kelompok diberikan lembar kegiatan yang berisi kata-kata yang pelafalannya hampir sama. Peserta I membacakan kata yang digarisbawahi, Peserta II menebak kata yang dibacakan dan menandainya pada lembar kegiatan miliknya. Lalu bergantian Peserta II yang membaca dan Peserta I menebak. Dapat membedakan single vowel, consonant, dan consonants clusters Dapat melafalkan kata yang mempunyai pelafalan yang hamper sama Memahami arti dari kata-kata tertentu Dapat mengaplikasikan kata dalam kalimat dengan tepat 5 Kegiatan berpasa-ngan (pair activities) Asking and Answering Questions about A Picture Kedua peserta dalam tiap kelompok diberikan lembar kegiatan yang berisi gambar-gambar yang hampir sama. Peserta I mengidentifikasi gambar dengan bertanya (yes/no question) kepada Peserta II (jumlah pertanyaan dibatasi), dst. Dapat merangkai kalimat tanya untuk mengidentifikasi objek Menambah kosakata baru Dapat menjawab yes/no question dengan struktur yang benar 6 Kegiatan berkelom-pok (group activities) Solving A Problem Tiap kelompok membuat suatu masalah untuk dipecahkan oleh kelompok lain. Agar kegiatan tersebut menyenangkan, masalah boleh dibuat sekonyol-konyolnya dan begitu pula dengan solusinya. Dapat membuat ide yang kreatif dan inofatif untuk menyelesaikan permasalahan Dapat mengutarakan pendapat mengenai suatu permasalahan Berfikir cepat untuk menyelesaikan permasalahan 7 Kegiatan berkelom-pok (group activities) Making A Film Story Setiap kelompok diberikan 3 gambar kejadian awal, pertengahan, dan akhir dari suatu film. Tiap kelompok menyusun cerita kronologis tentang gambar tersebut dan mempresentasikannya di dalam kelas. Dapat mngaplikasikan basic tenses (present, past, dan future tense) dalam bentuk cerita narasi Memahami penggunaan basic tenses Memprediksi lanjutan sebuah cerita berdasarkan gambar 8 Kegiatan berkelom-pok (group activities) Imagine that.. Peserta diberikan suatu permasalahan dan dipecahkan bersama dalam tiap kelompok Dapat membuat pernyataan berkaitan dengan sebuah tema secara spontan Menambah kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris Melatih keberanian untuk berbicara 9 Kegiatan berkelom-pok (group activities) Rearranging A Well-known Saying or Proverb Perwakilan dari tiap kelompok memilih kertas yang berisi peribahasa berbahasa Inggris yang diacak. Tiap kelompok harus menyusunnya dengan benar dan menjelaskan artinya. Terbiasa dengan peribahasa Bahasa Inggris beserta maknanya Mengetahui bentuk peribahasa Indonesia dari peribahasa dalam bahasa Inggris 10 Kegiatan berkelom-pok (group activities) Just for Fun Kegiatan ini diisi dengan permainan-permainan yang membangkitkan minat belajar peserta Menciptakan suasana yang fun-enjoyable sehingga diharapkan peserta semakin antusias mengikuti kegiatan belajar ini Menambah pengetahuan bahasa Inggris dengan serangkaian hiburan Menambah kemampuan seperti: debate, speaking derby, dan word chain Untuk memberikan semangat, pada awalnya pelaksana menyediakan hadiah di akhir program kegiatan kepada Best Point (peserta dengan nilai tertinggi dalam kegiatan individu), Best Speaker (peserta yang paling aktif berbicara dalam kegiatan kelompok), dan Best Group (kelompok dengan nilai tertinggi). Akan tetapi, melihat semakin menyusutnya jumlah peserta, pelaksana menyediakan hadiah/doorprize di beberapa akhir pertemuan, sehingga hadiah untuk Best Point, Best Speaker, Best Group dialihkan untuk kegiatan debat. Alat ukur yang kami gunakan untuk mengukur peningkatan kemampuan peserta berbicara dalam bahasa Inggris adalah kuesioner yang diberikan pada tiap pertemuan. Hasil dari kuesioner ini juga digunakan oleh pelaksana sebagai bahan evaluasi untuk mengadakan kegiatan pada pertemuan berikutnya. HASIL Hasil dari kegiatan ini dicantumkan dalam bentuk diagram batang. Data yang dicantumkan diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada peserta setiap kali pertemuan. Dalam kuesioner terdapat range nilai sebagai berikut: Tabel 3 Nilai dalam kuesioner Nilai Keterangan 0 Tidak 1-5 Kurang 6-10 Cukup 11-15 Ya Keterangan tabel: Range nilai O pada kuesioner mengidentifikasikan bahwa peserta merasa: kegiatan ini tidak fun-enjoyable, tidak meningkatkan antusiasme dan tidak meningkatkan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris mereka, Range nilai 1-5 pada kuesioner mengidentifikasikan bahwa peserta merasa: kegiatan ini kurang fun-enjoyable, kurang meningkatkan antusiasme dan kurang meningkatkan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris mereka, Range nilai 6-10 pada kuesioner mengidentifikasikan bahwa peserta merasa: kegiatan ini cukup fun-enjoyable, cukup meningkatkan antusiasme dan cukup meningkatkan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris mereka, Range nilai 11-15 pada kuesioner mengidentifikasikan bahwa peserta merasa: kegiatan ini fun-enjoyable, meningkatkan antusiasme dan meningkatkan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris mereka. PEMBAHASAN Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa kegiatan yang paling fun dan enjoyable adalah pada minggu IV, di mana kegiatan pada waktu itu adalah rearranging a well known saying/proverbs. Sedangkan kegiatan yang tidak fun dan enjoyable menurut diagram di atas adalah pada minggu II, di mana kegiatan pada waktu itu adalah tenses, asking and answering questions about a picture, making a film story, pronunciation and aural discrimination. Kemudian kegiatan yang paling meningkatkan antusiasme peserta adalah pada minggu VI dengan kegiatan pronunciation and aural discrimination, constructing meaningful dialogs, dan imagine that. Sedangkan kegiatan yang tidak meningkatkan antusiasme peserta adalah pada minggu V dengan kegiatan guessing words, describing a picture, dan solving problems. Kemudian kegiatan yang paling memberikan peningkatan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris kepada peserta adalah pada minggu VI dengan kegiatan yang telah disebutkan di atas. Sedangkan kegiatan yang kurang memberikan peningkatan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris adalah pada minggu V dengan kegiatan seperti yang telah disebutkan di atas. Dari diagram I dapat diketahui bahwa kegiatan ini cukup fun dan enjoyable. Meskipun diagram menunjukkan kenaikan dan penurunan, akan tetapi bila dibandingkan dari awal dan akhir kegiatan, terdapat peningkatan sebesar 0,45 poin. Dari diagram II dapat diketahui bahwa antusiasme peserta pada awal kegiatan dibandingkan pada akhir kegiatan mengalami penurunan. Menurut pengamatan pelaksana, hal ini disebabkan oleh menurunnya motivasi dari peserta itu sendiri. Dari diagram IIIdi atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan ini memberikan peningkatan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris peserta dengan peningkatan sebesar 1,5 poin. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh pelaksana, dapat disimpulkan bahwa: 1. Bertambah dan berkurangnya fun dan enjoyable dalam setiap pertemuan dipengaruhi oleh: a. Jenis kegiatan, semakin menarik jenis kegiatan semakin fun dan enjoyable pula kegiatan tersebut, b. Tingkat kesulitan, semakin sulit kegiatan tersebut maka semakin tidak fun dan enjoyable kegiatan tersebut (tingkat kesulitan kegiatan berbeda-beda menurut kuesioner yang didisi peserta) c. Cara pembawaan pemateri. Kegiatan ini menggunakan 2 pemateri dengan alokasi waktu 4 pertemuan pertama oleh pemateri I dan 4 pertemuan terakhir oleh pemateri II. Ketika pergantian pemateri, peserta harus menyesuaikan dengan cara pengajaran pemateri II. Hal ini menyebabkan beberapa peserta tidak nyaman, tetapi akhirnya mereka dapat menyesuaikan diri dengan pemateri yang baru. 2. Meningkat dan menurunnya antusiasme dan kemampuan peserta berbicara dalam bahasa Inggris dipengaruhi oleh: a. Motivasi, yang dibedakan menjadi motivasi dari luar dan dari diri sendiri. Motivasi dari luar telah pelaksana tumbuhkan dengan mengadakan kegiatan yang menarik. Sedangkan motivasi dari diri sendiri berasal dari peserta itu sendiri, di mana motivasi inilah yang paling menentukan antusiasme mereka. Motivasi peserta terhambat antara lain karena masalah pribadinya, tugas kuliah, ujian, dan lain sebagainya yang membuat peserta tidak fokus pada kegiatan. b. Jenis kegiatan, semakin menarik jenis kegiatan maka semakin meningkat pula antusiasme dan kemampuan peserta. c. Hadiah/doorprise; dengan adanya doorprise, peserta semakin antusias untuk menunjukkan kemapuannya berbicara dalam bahasa Inggris. d. Jumlah peserta; semakin sedikit jumlah peserta semakin berkurang antusiasme peserta (berkurangnya jumlah peserta dikarenakan bersamaan dengan jadwal mata kuliah pengganti dan ujian. KESIMPULAN Dari hasil kegiatan yang direfleksikan melalui diagram di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini telah berhasil meningkatkan antusiasme dan kemampuan peserta untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Meskipun diagram tersebut mengalami kenaikan dan penurunan pada tiap pertemuannya, selisihnya tidak menujukkan perbedaan yang signifikan. Rata-rata nilai pada diagram di atas berkisar antara 8-12, di mana poin ini dapat diterjemahkan sebagai "cukup". Lebih lagi, beberapa saran dan kritik dari kuesioner yang diisi oleh peserta memberikan respon positif terhadap kegiatan yang pelaksana adakan ini, yaitu untuk mensosialisasikan metode yang pelaksana gunakan dan melanjutkan kegiatan ini.