Daftar Isi:
  • KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya yang datanya diperoleh dari hasil wawancara dengan bagian distrusi dan pemasaran, serta hasil penelitian. Dapat ditarik kesimpulan, bahwa: 1. Peran distributor pada PT. Semen Indonesia sangat penting, karena distributor disini sebagai mitra untuk menyalurkan produk semen hingga sampai pada end user 2. PT. Semen Indonesia (persero), Tbk termasuk dalam kategori exclusive distribution, karena penyaluran produk hingga ke tangan konsumen (end user) melalui kelompok distribusi yang disebut oleh PT. Semen Indonesia distributor dimana distributor tersebut menjadi mitra PT. Semen Indonesia yang mempunyai hak penjualan ke toko toko daerah tertentu. Jika dilihat dari sitemnya, maka PT. Semen Indonesia melakukan sistem distribusi tidak langsung karena dalam proses pendistribusiannya Semen Indonesia menyalurkan barang hingga ke end user melalui perantara yaitu dari distributor kepada toko lalu yang terakhir adalah end user. Kemudian dalam sistem pemasaran pendistribusiannya PT. Semen Indonesia menggunakan sistem pemasaran vertikal berdasarkan kontrak karena dalam hal ini perusahaan tidak melakukan pemasaran secara langsung melainkan melalui distributor dan toko untuk mencapai konsumen terakhirnya. 3. Pada proses pendistribusian produk sampai ke tangan konsumen perusahan PT Semen Indonesia (persero), Tbk juga mengalami beberapa kendala. Kendala yang dialami adalah packaging yang terbuat dari kertas yang mudah mudah sobek atau terurai jika terkena air. SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mencoba mengemukakan saran berdasarkan kendala-kendala yang ada. Hal ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan agar kegiatan saluran distribusi dapat dilakukan dengan lebih baik lagi, maka dapt disampaikan beberapa saran yang diajukan penulis terhadap PT Semen Indonesia (persero), Tbk 1. Pemerataan penggunaaan aplikasi dan sistem kepada distributor dan toko guna mengantasipasi keterlambatan respon dalam penerimaan permintaan pembelian 2. Menggunakan/memilih transportasi tertutup, guna mengantisipasi kerusakan pada packaging produk yang mengutamakan menjaga lingkungan dari sampah plastik, sehingga jika saat perjalanan pendistribusian terjadi hujan packaging tidak langsung terkena air hujan.