Daftar Isi:
  • Kestrategisan Asia Tenggara menyebabkan Tiongkok dan Jepang memiliki kepentingan yang kuat di kawasan ini. Keduanya meningkatkan upaya perluasan pengaruh mereka melalui inisiatif Belt and Road Initiative dan Asia-Africa Growth Corridor, yang merupakan strategi besar kedua negara untuk menciptakan satu jalur perdagangan yang membentang dari Asia hingga Afrika. Pembentukan dua inisiatif serupa ini mengindikasikan adanya upaya persaingan antara Jepang dan Tiongkok di kawasan khususnya di Asia Tenggara. Penulis menggunakan teori institutional balancing sebagai pendekatan utama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya Jepang untuk mengimbangi Tiongkok di sektor investasi infstratruktur. Hipotesis dari penelitian adalah Jepang berupaya mengimbangi Tiongkok di sektor investasi infrastruktur dengan kebijakan geoekonomi untuk memperkuat pengaruh di Kawasan Asia Tenggara dan dengan institutional balancing melalui kerja sama Asia-Africa Growth Corridor. Simpulan dari penelitian ini adalah kedua negara memiliki kepentingan masing-masing di wilayah sehingga kedua inisiatif tersebut diluncurkan namun kedua inisiatif tidak dapat disebut seimbang karena perbendaan prinsip dasar dan operasionalisasi keduanya.